Amazon Fire Phone menjadi topik perbincangan yang cukup serius jauh-jauh hari sebelum smartphone pertama buatan Amazon itu dilepas di pasaran. Kala itu banyak yang menyebut Amazon Fire Phone sebagai “pembunuh” bagi ponsel Android yang ada saat itu karena banderolnya yang relatif murah. Namun di pihak lain tak sedikit pula yang meragukan potensi ponsel Amazon tersebut.
Kini setelah sekian lama berada di pasaran Amazon Fire Phone akhirnya menjawab semua teka-teki dan spekulasi tersebut. Penjualannya yang di AS dijual secara eksklusif oleh AT&T jauh dari harapan produsen maupun mitra yang mendapatkan hak eksklusif tersebut. Lantas apa sebenarnya yang menjadi biang atau penyebab gagalnya Amazon Fire Phone tersebut?
Desain dan Spesifikasi Amazon Fire Phone
Dari sisi desainnya Amazon Fire Phone mengingatkan kita pada desain Nexus 4 yang sudah berumur karena bagian tepi yang menyudut, dominasi warna hitam berikut Corning Gorilla Glass yang melapisi layarnya. Bahkan dengan dimensi 139.2 x 66.5 x 8.9 mm dan bobot 160 gram dimensi serta bobotnya tergolong berlebihan untuk sebuah smartphone dengan layar berukuran 4.7 inch.
Meski desainnya terkesan kuno dan dimensinya berlebihan namun pada sisi lain sebenarnya build quality serta finishing pada casing Amazon Fire Phone tergolong sangat solid.
Layarnya sendiri memiliki kualitas yang sama dengan Motorola Moto G meski ukurannya sedikit lebih kecil. Dengan resolusi 720 x 1280 pixels, layar IPS tersebut menghasilkan gambar dan warna yang tajam serta cerah.
Untuk memperbaiki kualitas audio maka Amazon tidak meletakkan speaker di bagian belakang casing namun justru pada bagian bawah bersama dengan port audio dan micro USB. Kualitas suara yang dihasilkan dari speakernya sendiri cukup baik meski tentu masih belum bisa dipadankan dengan HTC One M8 dan bahkan HTC One E8 sekalipun.
Bertanggung jawab atas performa sistem operasi Fire OS adalah prosesor quad-core Qualcomm berkecepatan 2.2 GHz bersama GPU Adreno 330 dan RAM berkapasitas 2 GB. Sayangnya alih-alih menggunakan Snapdragon 805 atau setidaknya 801, justru Amazon pilih menggunakan Snapdragon 800 yang sudah relatif ketinggalan jaman. Memang harganya relatif murah, namun dengan chipset yang sudah ketinggalan jaman maka tidak lagi terasa ekonomis.
Satu-satunya keunggulan Amazon Fire Phone mungkin adalah kamera utama 13 MP dengan lensa f/2.0 didukung dengan OIS. Kamera ini bekerja dengan sangat baik, pada pada kondisi minim cahaya pun auto focus-nya bekerja cukup cepat dibanding kamera pada smartphone lain sekelasnya.
Di bagian perangkat lunak memang Amazon Fire Phone menjalankan sistem operasi yang kurang populer yaitu Fire OS 3.6.2, beberapa orang menyalahkan sistem operasi ini sebagai biang kegagalan Amazon Fire Phone. Namun sebenarnya tudingan itu tidak terlalu relevan, sebab faktanya selain Fire OS mendukung aplikasi yang berjalan pada Android KitKat juga menyesuaikan diri dari Android ke Fire sebenarnya juga tidak membutuhkan banyak adaptasi.
Tampilan antar muka serta fungsi yang ada pada Fire OS ini sendiri tampak seperti perpaduan antara Android KitKat dengan Blackberry 10. Hampir semua fitur dan aplikasi yang disediakan oleh Android KitKat pada dasarnya tersedia pula untuk Fire OS.
Lantas Apa yang Salah dengan Amazon Fire Phone?
Dari sisi produknya sendiri Amazon Fire Phone tidak memiliki kelebihan dan keunikan yang membuat calon konsumen langsung tertarik kepadanya. Konfigurasi hardware-nya terlalu lawas dan tak sebanding dengan banderolnya. Selain itu meski mendukung aplikasi Android namun Amazon Fire Phone tidak menyediakan koneksi langsung dengan Google Play Store.
Meski sistem operasinya sendiri menyediakan keunggulan berupa fitur Dynamic Perspective dan Firefly namun keduanya tak cukup mengkompensasi kekurangan yang dimiliki oleh Amazon Fire Phone.