on

LG G4 Beat: Satu Lagi Keluarga LG G4

Saat merilis LG G4c beberapa bulan lalu banyak yang memprediksi bahwa HP Android kelas menengah asal Korea itu merupakan penerus dari LG G3 Beat. Asumsi tersebut terbukti keliru, sebab tak lama setelahnya lahirlah LG G4 Beat yang tak lain adalah penerus G3 Beat sekaligus menambah panjang daftar seri G4 yang kini terdiri atas LG G4, LG G4s, LG G4c dan LG G4 Beat.

Sama seperti tahun sebelumnya, dari segi spesifikasi tak ada yang membuat LG G4 Beat tampak menonjol dibanding smartphone kelas menengah merek lain. Keunggulan yang merupakan key selling point LG G4 Beat terletak pada fitur kamera yang sangat kaya fitur untuk ukuran smartphone sekelas ini. Sekilas bahkan fitur serta penampilan G4 Beat ini tampak sangat mirip dengan LG G4, benarkah demikian?

Kelebihan Kekurangan LG G4 Beat


Kupas Desain & Spesifikasi LG G4 Beat

Selain dimensi yang lebih kompak, penampilan LG G4 Beat memang sangat mirip dengan LG G4 yang banderolnya berkali-kali lipat lebih mahal. Bahkan penempatan physical buttons-nya pun juga sama yaitu pada bagian belakang tepatnya di bawah lensa kamera.

Penempatan lensa kamera utamanya sendiri relatif tinggi dibanding smartphone pada umumnya, jika belum terbiasa akan mudah sekali tertutup oleh jari secara tidak sengaja. Dibandingkan LG G4 memang cover bagian belakangnya tidak tampak terlalu mengkurva, namun kala digenggam barulah terasa bahwa desainer LG merancangnya dengan demikian baik sehingga terasa sangat nyaman.

Kamera LG G4 Beat

LG melengkapi smartphone Android terbarunya ini dengan baterai berkapasitas 2.300 mAh yang membutuhkan waktu sekitar satu setengah jam untuk pengisian penuh. Selama pengujian dengan aktivitas normal termasuk bertelepon, SMS, browsing, ber-social media dan sebagainya terbukti baterai LG G4 Beat mampu bertahan selama dua setengah hari.

Performa komputasinya sendiri dipercayakan pada chipset Snapdragon 615 dengan ARM Cortext A53 Octa-core berkecepatan 1.5 GHz didampingi oleh RAM berkapasitas 1.5 GB. Untuk penggunaan sehari-hari terasa cukup lancar, namun begitu menjalankan aplikasi yang lebih kompleks seperti pemutar musik atau game maka gejala lag mulai bisa dirasakan.

Kondisi tersebut masih dalam tahap wajar untuk ukuran smartphone sekelas ini, justru kelemahan LG G4 Beat yang terasa mengganggu adalah kapasitas internal memori yang hanya 8 GB dan setelah dikurangi oleh sistem operasi serta aplikasi bawaan hanya tersisa 2 GB untuk dimanfaatkan pengguna. LG G4 Beat memang mendukung penggunaan memori eksternal hingga 32 GB, namun keterbatasan memori internal tetap merupakan sesuatu yang sangat disayangkan.

Layar 5.2 inch dengan resolusi HD dan kepadatan warna 423 ppi menampilkan gambar yang tergolong baik dengan tingkat ketajaman tinggi serta rendah distorsi. Kelemahannya terlatak pada respon kala menerima perintah yang menurut kami tidak cukup responsif. Kondisi ini makin terasa mengganggu kala digunakan menjalankan game.


Sebagaimana disinggung di atas bahwa kamera merupakan key selling point dari LG G4 Beat. Hampir semua fitur yang ada pada LG G4 diturunkan ke LG G4 Beat, meski tentu saja sensor kamera yang digunakan keduanya sangat berbeda. Walau demikian bagi mereka yang gemar memainkan setting seperti aperture, focus, white balance dan lain sebagainya tentu tetap akan mengapresiasinya.

Sementara itu pada bagian depan terdapat kamera selfie atau kamera sekunder dengan sensor 5 MP yang lebih dari cukup jika hanya dimaksudkan untuk diunggah ke blog, media sosial atau disimpan dalam format digital untuk dinikmati di layar ponsel.

Kesimpulan Review LG G4 Beat

Konsep LG G4 Beat memang demikian menjanjikan, penampilan yang premium serta kamera dengan fitur serupa smartphone kelas high-end cenderung menggoda calon konsumen. Sayangnya dengan banderol sekitar Rp 5 juta-an harga LG G4 Beat terasa terlalu mahal, apalagi beberapa merek asal Cina menawarkan smartphone di kisaran harga tak jauh beda dengan spesifikasi yang lebih baik.