Tak lama setelah Mircosoft secara resmi menghentikan penggunaan merek dagang Nokia Lumia dan mengubahnya menjadi Microsoft Lumia yang ditandai dengan peluncuran handset pertama Microsoft Lumia 535 beberapa waktu lalu, ada banyak rumor dan pertanyaan mengenai masa depan handphone Nokia dan Nokia Android. Pertanyaan dan rumor tersebut akhirnya terjawab lewat penjelasn CEO Nokia Rajeev Suri belum lama ini.
Nokia sebagai perusahaan ponsel ternama beberapa tahun lalu mengalami pukulan setelah gagal menghadapi perubahan pada industri ponsel yang dimulai kala Apple merilis iPhone kemudian disusul oleh Blackberry dan belakangan diikuti oleh Google lewat Android. Mencoba bangkit dari keterpurukan dengan menggandeng Microsoft ternyata kebangkitan yang diharap itu tak kunjung datang. Hingga akhirnya pinangan dari Microsoft untuk mengakuisisi bisnis utama mereka di bidang ponsel pun tak bisa ditolak demi menyelamatkan perusahaan induknya.
Gagal melakukan come back lewat Windows Phone, Nokia sempat melakukan langkah spekulatif dengan merilis handset Nokia Android beberapa waktu lalu. Meski sistem operasi yang diusungnya cukup merakyat, namun ternyata nama besar Nokia di masa lalu jauh dari cukup untuk an HTC. Meski tidak cukup sukses, namun konsumen dan industri secara keseluruhan masih menyisakan harapan akan masa depan Nokia Android setelah perjanjian antara Microsoft dan Nokia berakhir pada tahun 2015 nanti. Bagaimanapun menghilangnya nama Nokia di industri ponsel bakal menjadi hal yang teramat disayangkan.
Harapan dan keraguan tersebut akhirnya dijawab oleh Rajeev Suri dalam sebuah presentasi di London baru-baru ini. Sang CEO Nokia tersebut menjelaskan bahwa Nokia sudah tidak lagi berminat untuk kembali bermain di industri ponsel. Perusahaan asal Finlandia itu kini lebih berfokus pada bidang industri lain yang sudah mereka geluti dan terbukti mendatangkan keuntungan bagi perusahaan hingga saat ini.
Namun meski demikian tidak juga berarti bahwa keputusan tersebut menutup kemungkinan kehadiran nama Nokia di industri ponsel. Pasalnya sang CEO menjelaskan bahwa masih terbuka kemungkinan jika ada perusahaan ponsel lain yang akan menggunakan merek Nokia lewat perjanjian lisensi. Dalam sejarahnya perjanjian semacam ini pernah dilakukan oleh perusahaan elektronik asal Cina, TCL yang mendapat hak lisensi untuk memproduksi ponsel dengan merek Perancis, Alcatel beberapa tahun lalu.
Meski peluang tersebut ada namun keputusan itu tetap merupakan kehilangan besar. Sebab meski suatu saat nanti ada perusahaan yang tertarik melakukan perjanjian lisensi untuk memproduksi ponsel dengan merek Nokia, namun pastinya ciri khas Nokia yang kita kenal selama ini sudah tidak akan ada lagi.
Sumber: Reuters