on

Android One: Proyek Gagal kah?

Kala Google memperkenalkan Android One pasar tampak begitu antusias menyambutnya. Bahkan produsen ternama pun dengan tangan terbuka menawarkan diri untuk menjadi mitra dalam proyek tersebut. Waktu itu dari sisi konsumen proyek ini dianggap sebagai solusi terutama untuk segmen low-end yang mendambakan smartphone Android murah berkualitas dengan dukungan update sistem operasi terkini. Sedangkan dari sisi produsen potensi pasar yang tampak menjanjikan berikut kebebasan yang cukup luas diberikan oleh pihak Google memang terdengar sulit untuk dilewatkan.

Program Android One sendiri diumumkan oleh Google pada gelaran Google I/O bulan Juni tahun lalu dan langsung direalisasikan tiga bulan kemudian di India. Di negara tersebut beberapa pabrikan lokal seperti Spice, Mircomax dan Karbonn menjadi mitranya. Sedangkan nama-nama besar seperti Acer, Panasonic, Lenovo dan Asus kala itu bernjanji akan segera menyusul dalam waktu dekat. Namun nyatanya sampai saat ini yang berarti sudah lewat enam bulan sejak Android One diumumkan belum satupun pabrikan ternama yang merilis produknya. Bahkan tak satu pun juga dari merek-merek mapan tersebut yang kembali menyinggung ketertarikannya terhadap Android One.



Program yang digagas oleh Google tersebut memang tak kemudian mandeg, sebab di beberapa negara kawasan Asis Tenggara seperti Indonesia, Filipina dan Sri Lanka beberapa pabrikan yang selama ini bermain di pasar negara-negara tersebut tetap menunjukkan minatnya. Namun sayangnya tak satupun dari pabrikan tersebut yang tergolong sebagai pabrikan mapan. Tak mengherankan jika sampai saat ini tingkat penetrasi smartphone Android One masih jauh dari harapan Google kala menggagasnya.

Lazada Indonesia

Apa alasan kegagalan Android One? Menurut CCS Insight salah satu faktor yang menghambat kesuksesan program tersebut adalah sudah ada banyaknya ponsel Android di kisaran harga 1 juta-an. Bahkan hanya dengan menambah beberapa ratus ribu rupiah saja konsumen sudah bisa memboyong Lenovo A6000 atau Xiaomi Redmi 2 yang fiturnya lebih menjanjikan ketimbang Android One. Selain itu di kisaran harga Rp 1 juta-an sendiri saat ini sudah dikuasai oleh Microsoft yang sukses membesut ponsel bersistem operasi Windows Phone dimana meski spesifikasinya pas-pasan namun tingkat fluiditas dan kinerjanya jauh lebih baik jika dibandingkan ponsel Android dengan kisaran harga yang sama sekalipun sudah menjalankan Android Lollipop yang notabene cukup sukses mengatasi gejala lag dari para pendahulunya.