Smartphone Xiaomi Mi 4i yang menjadi flagship model terbaru dari perusahaan asal Cina Xiaomi akhirnya resmi juga masuk ke pasar Indonesia. Dengan banderol kurang dari Rp 3 juta tentu terdengar sangat murah untuk sebuah flagship model. Namun apa sebenarnya keistimewaan dari Xiaomi Mi 4i dan mengapa banderolnya demikian murah?
Perlu diingat bahwa Xiaomi sendiri tak pernah menyebut Xiaomi Mi 4i sebagai flagship model mereka. Sebab ekspansi di negara-negara maju membuat mereka dipaksa merilis handset dengan spesifikasi lebih tinggi agar kompetitif di hadapan rival se-industri-nya. Namun demikian Xiaomi Mi 4i memiliki arti khusus bagi emerging markets. Smartphone Android ini secara tidak resmi merupakan flagship model bagi negara-negara yang masuk dalam emerging markets termasuk Indonesia.
Bedah Spesifikasi Smartphone Xiaomi Mi 4i
- Berikut adalah spesifikasi dari smartphone Xiaomi Mi 4i:
- Second gen 1.7GHz Qualcomm Snapdragon 615 octa-core processor
- 2GB of RAM
- 5-inch full HD OGS Sharp/JDI, 1920 x 1080 resolution
- 16GB of storage
- 13-megapixel rear camera by Sony/Samsung
- 5-megapixel front camera
- Dual-SIM, Dual LTE
- 3G, LTE
- WiFi, Bluetooth, GPS, A-GPS
- Android Lollipop 5.0 with MIUI 6
- 3030mAh battery
Berbeda dengan Xiaomi Mi Note serta Mi Note Pro yang merupakan andalan Xiaomi dalam melakukan ekspansi di negara-negara maju, Xiaomi Mi 4i tampil dalam desain yang lebih sederhana serta minimalis. Walau demikian selain build quality-nya solid juga keputusan perusahaan tersebut untuk menggunakan soft touch matte memberikan sensasi nyaman sekaligus mewah kala digenggam. Pihak pabrikan sendiri mengklaim bahwa jenis material casing yang digunakan dijamin tidak mudah kotor oleh noda tangan serta jari. Kami sendiri menilai bahwa memang sensasi yang ditampilkan dan dirasakan kala menggenggam menciptakan kesan jauh lebih mewah ketimbang harga sebenarnya. Nilai plus untuk Xiaomi Mi 4i di sektor desain.
Penempatan tombol-tombol serta slot tidak ada yang perlu dibahas sebab tak berbeda dengan smartphone lain buatan Xiaomi maupun pabrikan lain. Satu hal yang perlu dicatat adalah Xiaomi Mi 4i tidak menggunakan cover belakang tipe removable sehingga slot SIM card ditempatkan pada bagian samping kiri. Selain itu port micro USB di bagian bawah bukan saja berfungsi untuk mengisi daya namun juga menndukung koneksi USB OTG.
Sang produsen tak mengubah posisi speaker dari posisi yang sama dengan Xiaomi Redmi 2 yaitu di bagian belakang. Sangat disayangkan sebab kualitas suaranya cukup terpengaruh kala smartphone ini diletakkan. Masih di bagian belakang tepatnya di sisi kiri atas terdapat lensa kamera 13 MP lengkap dengan dukungan dual flash.
Kamera selfie atau kamera sekunder di bagian depan menggunakan lensa f/1.8 5 MP. Tampaknya kelemahan utama dari kedua kamera Xiaomi Mi 4i adalah absennya fitur OIS sehingga foto yang dihasilkan berpotensi menjadi kabur (blur).
Ketiadaan fitur OIS ini sangat disayangkan sebab sebenarnya kualitas kamera utama maupun kamera sekunder Xiaomi Mi 4i sangat istimewa. Namun ketiadaan OIS tersebut menjadikan potensinya tidak maksimal.
Layar IPS berukuran 5 inch milik Xiaomi Mi 4i menampilkan resolusi Full HD (1080 pixels) dengan nilai kepadatan warna mencapai 441 ppi. Didukung oleh sunlight display tehnology layar ini diklaim sanggup terbaca dengan jelas di bawah paparan sinar matahari sekalipun. Jika dibandingkan dengan kualitas layar Xiaomi Mi 4 maka layar Xiaomi Mi 4i tampak menghasilkan gambar yang lebih hidup serta reproduksi warna yang lebih natural. Lagi-lagi Xiaomi layak mendapat apresiasi pada poin ini karena kualitas layarnya melebihi ekspektasi dari sebuah smartphone yang banderolnya kurang dari Rp 3 juta.
Di sektor performa sebagaimana sudah menjadi rahasia umum bahwa chipset Qualcomm dikeluhkan mengalami gejala overheat maka pabrikan tersebut secara khusus merancang chipset Snapdragon 615 untuk Xiaomi Mi 4i. Chipset yang kemudian disebut sebagai Snapdragon 615 generasi kedua ini menggunakan prosesor quad core berkecepatan 1.7 GHz dan 1.1 GHz dengan tujuan meningkatkan kecepatan puncak namun menghemat daya baterai yang sekaligus mengurangi produksi panas kala tidak menjalankan tugas berat.
Soal performa kecepatannya sendiri pada hasil uji AnTuTu Xiaomi Mi 4i mencatatkan 40418 point yang tergolong mumpuni untuk smartphone di kisaran harga ini. Sayangnya masalah overheat masih belum teratasi. Kala digunakan untuk bermain game berat dalam waktu beberapa saat saja panasnya sudah mencapai 44.5 Derajat Celcius, dan bahkan saat sekedar digunakan untuk browsing suhunya bisa mencapai 36 Derajat Celcius. Di sinilah kelemahan utama Xiaomi Mi 4i mulai dirasakan.
Pada sisi lain Xiaomi Mi 4i mengusung baterai dengan kapasitas yang sangat besar yaitu 3030 mAh dan menjadikannya sanggup bertahan selama 23 jam lebih kala digunakan secara normal.
Kesimpulan Review Smartphone Xiaomi Mi 4i
| Harga Smartphone Xiaomi Mi 4i | |
| Putih | |
 | |
 | |
Xiaomi Mi 4i memang pada dasarnya merupakan versi murah atau stripped down dari Xiaomi Mi 4. Meski demikian pengujian singkat terhadapnya sama sekali tak mencerminkan kesan sebagai produk kelas dua. Malah kualitas layar Xiaomi Mi 4i menurut kami lebih baik jika dibandingkan layar Xiaomi Mi 4.
Beberapa keunggulan lain dari Xiaomi Mi 4i adalah desain dan build quality yang istimewa untuk sebuah smartphone di kisaran harga kurang dari Rp 3 juta, kedua kamera yang menyertai juga memiliki potensi yang luar biasa, belum lagi daya tahan baterai di atas rata-rata. Meski kecewa dengan ketiadaan dukungan OIS untuk kameranya namun kelemahan Xiaomi Mi 4i di mata kami adalah gejala overheat yang ditimbulkan oleh chipset Snapdragon 615.
Bagaimanapun dengan harga Xiaomi Mi 4i di Indonesia yang saat tulisan ini dibuat ada di kisaran Rp 2,8 juta-an sejujurnya kami bisa menutup mata terhadap kelemahan tersebut dan berfokus pada beberapa kelebihan lain yang dimilikinya.
