on

Resmi Dijual di Indonesia, Apa Kelebihan & Kekurangan Samsung Galaxy S6 Edge+

Tepat dua hari lagi Samsung Galaxy S6 Edge+ resmi dijual di Indonesia, sampai saat ini diketahui Lazada akan menjadi mitra eksklusif penjualan phablet Android terbaru Samsung Galaxy ini. Apakah kemitraan tersebut adalah untuk seterusnya atau hanya pada saat rilis awal masih belum bisa diketahui. Pastinya kehadiran Galaxy S6 Edge Plus di Indonesia cukup mengejutkan sekaligus menggembirakan karena hanya berselisih satu pekan setelah produk tersebut diperkenalkan secara resmi di New York City.

Samsung Galaxy S6 Edge+ sendiri sejak beberapa bulan lalu disebut sebagai “the next big thing” menurut para pengamat. Padahal baru beberapa bulan lalu pabrikan yang sama sudah merilis Samsung Galaxy S6 Edge versi standar. Benarkah Galaxy S6 Edge versi Plus ini layak disebut sebagai “the next big thing” atau sekedar versi layar lebar dari Galaxy S6 Edge?

Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy S6 Edge+


Mengulas Kelebihan dan Kekurangan Samsung Galaxy S6 Edge+

Seperti disinggung singkat pada artikel “Impresi Awal Samsung Galaxy S6 Edge+” lalu bahwa di sektor performa pabrikan asal Korea ini masih mempertahankan chipset Exynos yang sama seperti Galaxy S6 Edge standar. Prosesor octa-core nya tersusun atas dua prosesor quad-core masing-masing berkecepatan 2.1 dan 1.5 GHz. Berdasar kapasitas memori internal Samsung menyediakan dalam dua opsi yaitu 32 GB dan 64 GB masih tanpa dukungan memori eksternal.

Satu-satunya kelebihan Samsung Galaxy S6 Edge+ atau mungkin lebih tepat disebut sebagai penyempurnaan dibanding Galaxy S6 Edge adalah kapasitas RAM yang bertambah 1 GB sehingga totalnya menjadi 4 GB.

Dukungan jaringan dan konektivitas kurang lebih juga sama yaitu Wi-Fi 802.11a/b/g/n, 802.11ac, Near-Field Communication (NFC), LTE dan Bluetooth. Meski sekilas sama seperti Samsung Galaxy S6 dan S6 Edge namun bukan berarti tak ada penyempurnaan. Pertama-tama pada Galaxy S6 Edge+ ini pertama kalinya Samsung mengadopsi Bluetooth versi 4.2, dan yang kedua kali ini LTE yang didukung juga adalah LTE Category 9.

Sebagai catatan LTE Category 9 secara teoritis mendukung kecepatan transfer data yang lebih baik dibanding kategori 6 atau di bawahnya. Sampai saat ini tercatat bahwa Samsung Galaxy S6 Edge+ dan Samsung Galaxy Note 5 yang diperkenalkan secara bersamaan adalah dua ponsel pertama di dunia yang sudah mendukung Cat. 9 LTE tersebut. Kecepatan unduh yang didukungnya sendiri mencapai 55 MB per detik. Namun jangan lupa bahwa kondisi tersebut hanya bisa dicapai jika operator seluler menyediakan dukungan terhadapnya.

Masuk ke fitur kamera tak ada perbedaan antara Samsung Galaxy S6 Edge+ dengan Galaxy S6/S6 Edge. Sensor 16 MP dengan lensa f/1.9 berperan sebagai kamera utama sedangkan pada bagian depan terpasang kamera sekunder 5 MP masih dengan lensa lebar yaitu f/1.9.

Kelebihan dan Kekurangan Kamera Samsung Galaxy S6 Edge+

Tahun lalu manakala Apple memperkenalkan iPhone seri terbaru yaitu iPhone 6 seketika bisa ditebak bahwa tak bakal perlu waktu lama hingga Samsung memberikan counter. Namun kala iPhone merilis iPhone 6 Plus tak banyak yang bakal menduga bahwa rival Korea-nya akan merespon dengan merilis Galaxy S6 Edge+. Sebab kala itu banyak yang menduga bahwa Galaxy Note Edge generasi kedua-lah yang bakal diposisikan sebagai lawan bagi iPhone 6 Plus.

Motivasi Apple sendiri kala menghadirkan iPhone 6 Plus adalah mewadahi konsumen loyal mereka yang selama ini membutuhkan phablet atau smartphone dengan layar berukuran lebih lebar namun tak ingin berpaling dari iOS dan merek Apple.

Samsung di sisi lain adalah pelopor kategori phablet yang berarti asumsinya memiliki pengalaman lebih panjang dari siapapun baik dari sisi penguasaan teknologi maupun pemahaman terhadap pasar. Walau beberapa saat Samsung tampak terlena menikmati blue ocean yang diciptakan namun bukan berarti pula mereka berhenti berinovasi. Empat tahun kemudian, atau tepatnya tahun lalu kehadiran Samsung Galaxy Note Edge yang sempat menghebohkan merupakan bukti nyata. Tak terlalu signifikan dari sisi fungsi namun terbukti diapresiasi oleh konsumen.

Berangkat dari respon positif konsumen terhadap Galaxy Note Edge itulah maka April lalu produsen elektronik asal Korea ini melahirkan Samsung Galaxy S6 Edge yang tak lain adalah varian lain dari Samsung Galaxy S6 dengan penambahan layar mengkurva di kedua sisi.

Dari sisi fungsionalitas masih sama seperti Galaxy Note Edge, dalam arti tak banyak memberi manfaat. Namun keberadaan serta fungsi gimmick yang ditawarkan oleh layar dengan tepi mengkurva tersebut lebih dari cukup untuk menyedot antusiasme publik terhadapnya.

Menariknya meski menggunakan layar dengan desain tidak konvensional namun Samsung mampu mempertahankan dimensi tipis. Sehingga ketebalan Galaxy S6 Edge hanya sekitar 1 mm lebih tebal dibanding iPhone 6. Bahkan dengan layar melengkung di kedua sisi kenyamanannya dalam genggaman dinilai oleh konsumen lebih baik dibanding iPhone 6.

Sempurna? Tentu saja tidak! Meski dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh pihak pabrikan untuk meningkatkan performa lewat chipset Exynos 7420 yang dalam berbagai uji benchmark mencatatkan diri sebagai chipset tercepat yang ada sampai saat ini belum lagi peningkatan dari sisi build quality serta estetika desain namun pada sisi lain hilangnya dukungan terhadap memori eksternal serta penggunaan non removable battery dianggap sebagai kelemahan Samsung Galaxy S6 Edge+ dan hampir semua Samsung Galaxy terbaru bahkan bagi loyalis Samsung Galaxy sekalipun.

Kelebihan dan Kekurangan Samsung Galaxy S6 Edge+

Namun apakah itu berarti antusiasme konsumen terhadap Samsung Galaxy S6 Edge+ bakal meredup? Rasanya tidak juga. Makin hari meski makin banyak hujatan terhadap Samsung nyatanya popularitas lini produk tersebut makin meroket dan makin pula bisa diterima. Hingga dua tahun lalu konsumen masih mentertawakan dimensi Samsung Galaxy yang dianggap terlalu besar, Apple bahkan secara terang-terangan mengkampenyekan diri sebagai ponsel dengan ukuran layar paling masuk akal. Ternyata hanya berselang satu tahun kemudian justru Apple menelan ludahnya sendiri dengan memperbesar layar iPhone seri terbaru (iPhone 6) dan bahkan menghadirkan iPhone 6 Plus.

Bukan hendak terjebak pada pertikaian konyol antara loyalis Apple vs. loyalis Samsung namun uraian di atas sekedar menunjukkan bahwa preferensi konsumen dewasa ini sudah berubah. Layar besar menjadi trend saat ini, bahkan smartphone kelas low-end pun tak sedikit yang sudah menawarkan layar berukuran 5 inch yang dua tahun lalu sudah dianggap berlebihan.

Menilik dari situasi ini maka keputusan Samsung merilis Samsung Galaxy S6 Edge+ tahun ini memang sangat ideal. Alasan pertama adalah preferensi konsumen yang makin menggemari layar berukuran lebar dan alasan kedua histeria konsumen terhadap layar dengan tepi mengkurva (edged screen) masih hangat-hangatnya.

Key selling point dari Galaxy S6 Edge+ sudah pasti adalah layar itu sendiri. Dengan ukuran sangat besar serta resolusi tinggi sulit untuk tidak memberi pujian terhadapnya. Sama seperti Galaxy S6 dan S6 Edge resolusi Quad HD masih dipertahankan, meski dengan penambahan lebar artinya tingkat kepadatan warna laya Galaxy S6 Edge+ sendiri menyusut dibanding kedua saudara kandungnya namun sama sekali tak mengurangi kuaitas serta kekaguman terhadapnya.

Di atas kertas, kepadatan warna lebih dari 300 ppi memang tak dapat dibedakan oleh mata telanjang tapi siapa yang peduli apakah perang nilai kepadatan warna di atas 300 ppi tersebut sekedar bagian dari kampanye pemasaran atau benar-benar bisa dinikmati manfaatnya oleh pengguna?
Faktanya setelah menikmati layar Samsung Galaxy S6 Edge+ beberapa saat rasanya tak ada ponsel lain yang lebih layak diapresiasi setidaknya dari sisi kualitas layar.

Samsung Galaxy S6 Edge+ Dijual di Indonesia

Kali ini Samsung sudah memilih Android 5.1 sebagai sistem operasi bawaan Galaxy S6 Edge+ bersama dengan tampilan antar muka TouchWiz yang sudah disempurnakan dan disesuaikan untuk Galaxy S6 Edge+.
Selain cantik, kaya fitur dan mudah dipahami sistem operasi Android Lollipop 5.1 dan tampilan antar muka TouchWiz ini berjalan dengan tingkat fluiditas yang sangat baik.

Proses membuka aplikasi (loading), transisi antar aplikasi, multitasking serta menjalankan aplikasi bisa dibilang sekitar 99% berjalan dengan cepat dan mulus. Satu-satunya kelemahan Samsung Galaxy S6 Edge+ dari sisi ini adalah kadang terasa ada jeda kala hendak mengaktifkan kembali smartphone ini dari mode sleep. Kondisi ini terjadi secara rutin namun tak sampai pada taraf mengganggu.

Kelemahan yang mengganggu adalah kelemahan bawaan yang sama dengan Samsung Galaxy S6 Edge versi standar yaitu stamina baterai di bawah ekspektasi. Bertahan selama sehari penuh masih mungkin dilakukan dalam penggunaan normal dan senantiasa menon-aktifkan WiFi serta Bluetooth kala tak digunakan. Sebab penggunaan Bluetooth sekitar 4 jam saja sudah menghabiskan sekitar 35% dari total daya yang disimpan oleh baterai berkapasitas 3.000 mAh ini.

Sedangkan kelebihan utama Samsung Galaxy S6 Edge+ selain layarnya adalah dukungan LTE Category 9. Entah bagaimana dengan infrastruktur di Indonesia namun kala di uji di pusat kota Melbourne kecepatan unduhnya mampu mencapai 450 Mbps atau sekitar 20 kali lipat lebih cepat dari kecepatan yang dijanjikan oleh Pemerintah Federal dalam program National Broadband Network.

Selain pemindai sidik jari, pendeteksi detak jantung serta beberapa fitur lain yang sudah dikenal pada Galaxy S6 dan S6 Edge masih ada lagi fitur high-resolution Audio. Keberadaannya tentu wajib diapresiasi meski ketiadaan dukungan microSD berarti Anda tak bisa menyimpan sejumlah besar file musik dalam resolusi audio tinggi.

Kembali ke fitur kamera, meski perangkat keras yang digunakan pada dasarnya masih sama persis dengan Galaxy S6/S6 Edge namun pada Samsung Galaxy S6 Edge+ sang produsen untuk pertama kalinya menyediakan dukungan terhadap format RAW. Sebelumnya format serupa baru disediakan oleh LG lewat LG G4.

Harga Resmi Samsung Galaxy S6 Edge+ di Lazada

Lagi-lagi kenyataan bahwa Samsung sudah tidak menyediakan dukungan microSD membuat dukungan mode RAW ini menjadi sedikit terasa sedikit sia-sia, sebab selain file dalam format tersebut memiliki ukuran yang cukup besar juga proses pemindahan file bersangkutan ke laptop misalnya menjadi tidak praktis.

Oleh karena hardware kamera yang digunakan sama persis seperti Galaxy S6 dan S6 Edge maka tak perlu dibahas ulang secara detil. Secara umum kualitas foto yang dihasilkan sangat tajam, memiliki tingkat detil tinggi. Bahkan jika Anda termasuk pengguna yang peduli terhadap kualitas foto tetap ada banyak ruang untuk kekaguman bisa diberikan kala menikmati foto-foto yang dihasilkan oleh kamera tersebut.

Meski menyandang predikat sebagai kamera smartphone terbaik ke-2 tahun 2015 namun kamera smartphone tetaplah kamera smartphone. Artinya ada beberapa keterbatasan yang membuatnya tak cukup untuk menggantikan peran kamera sesungguhnya. Salah satu keterbatasan kamera c yang terlihat sebagaimana umumnya pada kamera smartphone manapun adalah fitur zooming yang nyaris tak berguna. Sebab pada mode ini kualitas foto yang dihasilkan mengalami degradasi kualitas secara signifikan dan menurut kami hasilnya bisa dibilang tak berguna.

Seolah tak habis meniru langkah Apple, kali ini kamera Samsung Galaxy S6 Edge+ pun juga mendukung on-screen exposure control. Bahkan tampilan antar mukanya pun nyaris identik dengan iPhone.

Review Samsung Galaxy S6 Edge+ Indonesia

Kesimpulan Hasil Bedah Tuntas Samsung Galaxy S6 Edge+

Harga Samsung Galaxy S6 Edge+
Gold
Harga Samsung Galaxy S6 Edge+
Jual Meizu M2 Note

Kata “Plus” atau “+” seolah sudah mendiskripsikan segalanya, Galaxy S6 Edge+ adalah versi jumbo dari Galaxy S6 Edge dalam beberapa bulan ini sudah banyak diketemukan. Meski perbedaannya minor namun keberadaannya tetap relevan mengingat kecenderungan konsumen yang makin hari makin menggemari layar berukuran lebar.

Lagi pula meski tak terlalu kentara secara fisik, nyatanya cukup banyak penyempurnaan Samsung Galaxy S6 Edge+ dari Galaxy S6 Edge baik dukungan format RAW, peningkatan kapasitas RAM, Bluetooth 4.2, LTE Cat. 9 belum lagi beberapa penyempurnaan di sektor perangkat lunak yang menurut kami cukup layak untuk mengkompensasi selisih harga Samsung Galaxy S6 Edge+ dari Samsung Galaxy S6 Edge.