Produsen asal Taiwan Asus menambah portfolio produknya di industri ponsel setelah baru-baru ini merilis beberapa seri Zenfone 2 terbaru termasuk di antaranya adalah Asus Zenfone 2E. Meski namanya sama sekali tidak asing karena hampir semua smartphone Android keluaran Asus tahun ini menggunakan nama seri yang sama namun Zenfone 2E secara khusus dimaksudkan untuk bermain di segmen low-end.
Asus Zenfone 2E memang dimaksudkan menyasar segmen paling bawah dan bahkan ketersediaannya tidak seglobal seri Zenfone 2 lainnya. Tentu saja dari kondisi tersebut sudah bisa diduga bahwa ada beberapa kompromi berupa specs-down di beberapa bagian jika dibandingkan Zenfone 2 yang sudah ada saat ini. Namun seperti apakah sebenarnya kompromi-kompromi tersebut? Dan masihkah banderol harganya layak mengingat beberapa kompromi tersebut?
Desain & Spesifikasi Asus Zenfone 2E
| Display | 5-inch IPS LCD display 720p resolution, 294 ppi |
| Processor | 1.6 GHz dual-core Intel Atom Z2560 processor PowerVR SGX544MP2 GPU |
| Storage | 8 GB expandable via microSD up to 64 GB |
| RAM | 1 GB |
| Connectivity | Wi-Fi b/g/n Bluetooth 4.0 GPS microUSB 2.0 |
| Software | Android 5.0 Lollipop |
| Camera | 8 MP rear camera with LED flash 2 MP front-facing camera with wide angle lens |
| Battery | 2,500 mAh |
| Colors | black, white |
| Dimensions | 148.1 x 71.4 x 10.9 mm 155.1 grams |
Dimensi Asus Zenfone 2E tampak lebih mungil jika dibanding versi standarnya, namun secara keseluruhan sang produsen tak banyak melakukan ubahan pada desainnya. Entah bagaimana Anda bakal menilai namun dalam pandangan kami keputusan tersebut tidaklah terasa terlalu tepat meski pada sisi lain tujuan menghemat biaya produksi jelas bisa dicapai dengan mempertahankan desain yang sudah ada.
Kelemahan dari keputusan mempertahankan desain ini adalah penempatan tombol-tombolnya jadi terasa ganjil karena dimensi yang lebih kompak ini. Walau harus diakui pula bahwa dari sisi ergonomi tidaklah buruk sebab semua tombol bisa diraih mudah kala mengoperasikan ponsel Android murah buatan Asus ini dengan satu tangan saja.
Tombol pengatur volume masih tetap terletak pada bagian cover belakang, tidak tampak semenarik keberadaannya pada LG G4 yang lebih premium dan dimensinya proporsional, tapi sekali lagi kelemahan tersebut hanya memengaruhi poin estetika bukan poin ergonomis. Tombol daya (power) kurang memberikan feedback sebagaimana diharapkan namun bekerja dengan baik. Sementara itu capative buttons di bawah layar diberi tekstur berbeda sehingga muda diidentifikasi hanya dengan menyentuhkan jari pada permukaannya.
Cover bagian belakang sendiri mengadopsi tipe removable yang bukan saja memberikan akses kepada slot microSD serta SIM card namun memungkinkan pengguna mengganti warna cover-nya sendiri.
Pada bagian depan layar IPS LCD berukuran 5 inch menampilkan resolusi HD atau setara 720 pixels dan kepadatan warna mencapai 294 ppi, tidak terlalu buruk untuk sebuah budget smartphone meski tingkat ketajaman layarnya tentu tak sebaik Zenfone 2 standar.
Viewing angles-nya cukup luas dan bahkan secara keseluruhan kualitas layar Asus Zenfone 2E termasuk yang terbaik dibandingkan kompetitor di kisaran harga sama.Kecuali Meizu M2 Note tentu saja.
Performa Asus Zenfone 2E sendiri dipercayakan pada prosesor Dual-core Intel Atom Z2560 dengan GPU PowerVR SGX544MP2 dan RAM dengan kapasitas 1 GB. Dari sisi inilah kelemahan Asus Zenfone 2E terasa menonjol, sebab bahkan untuk pengguna yang tidak menggemari game atau menjalankan aplikasi kompleks sekalipun beberapa jeda serta waktu loading yang panjang acapkali membuat frustrasi.
Asus Zenfone 2E juga hanya dibekali dengan memori internal berkapasitas 8 GB, beruntung pihak produsen membuatnya mendukung penggunaan memori eksternal hingga kapasitas maksimal 64 GB.
Kombinasi kamera utama 5 MP dan kamera sekunder 2 MP menghasilkan kualitas foto yang cukup layak untuk ukuran entry-level smartphone. Tentu dengan banderol semurah ini pengguna juga tak bakal memiliki ekspektasi lebih. Sisi positifnya kamera Asus Zenfone 2E dibekali dengan fitur-fitur yang jarang ditemukan di smartphone sekelas ini termasuk diantaranya adalah mode HDR.
Selama Anda tidak melakukan zooming, tidak bermaksud mencetak foto yang dihasilkan serta sekedar bertujuan mengunggahnya di blog, media sosial dan sebagainya rasa-rasanya tak ada masalah dengan kualitas foto yang dihasilkan oleh kedua kamera Zenfone 2E. Kekurangan yang sudah pasti akan dirasakan pada fitur kamera adalah shutter speed yang sangat lambat demikian pula proses penyimpanan fotonya.
Disesalkan pula keputusan Asus untuk mempertahankan tampilan antar muka ZenUI, padahal untuk smartphone dengan spesifikasi serba pas-pas-an seperti ini akan jauh lebih optimal jika menggunakan tampilan stock Android saja seperti yang dilakukan Motorola kala membesut Moto G 2015.
Kesimpulan Ulasan Asus Zenfone 2E
Banderol harga Asus Zenfone 2E yang hanya Rp 2,7 juta-an tak dapat disangkal merupakan daya pikat utama dari smartphone Android murah ini meski ada beberapa kelemahan di sana-sini. Hanya saja, jika Anda tak berkeberatan dengan proses pembelian yang sedikit merepotkan lewat Flash sale maka dengan harga jhauh lebih murah Anda sudah bisa mendapatkan Meizu M2 Note atau dengan menambah beberapa ratus ribu Rupiah bisa juga mempertimbangkan Motorola Moto G 2015 dimana keduanya memiliki performa, kualitas serta fitur yang dalam pandangan kami jauh lebih baik dibanding Asus Zenfone 2E.
