Meski setelah ditangani langsung oleh Microsoft sendiri prestasi penjualan handset berbasis Windows Phone masih jauh dari ekspektasi. Upaya memborbadir pasar dengan produk berkualitas di segmen low-end dan mid-low ternyata tidak cukup mampu mendongkrak popularitas Windows Phone sampai hari ini.
Menghadirkan senjata pamungkas berupa flagship smartphones Lumia 950 dan 950 XL berikut sistem operasi Windows 10 Mobile merupakan tumpuan harapan Microsoft untuk mengubah permainan. Popularitas sistem operasi Windows 10 Mobile sendiri meski masih di bawah Android dan iOS namun tidak demikian dari sisi kualitas. Seberapa besar kira-kira potensi dua senjata pamungkas Microsoft tersebut untuk memperbaiki kondisi yang mereka alami di industri ponsel saat ini?
Home » Windows Phone » Akankah Windows 10 Mobile Dongkrak Daya Tarik Windows Phone?
on
Akankah Windows 10 Mobile Dongkrak Daya Tarik Windows Phone?
Microsoft sempat menghadirkan duet kombinasi Windows 10 Mobile build 10586 dengan Lumia 950 sebagai unit uji coba dan versi 10586 sendiri dalam waktu dekat bakal resmi dirilis ke publik. Mula-mula yang perlu dicatat adalah bahwa sang produsen berasumsi apabila Anda membeli handphone yang menjalankan sistem operasi Windows 10 Mobile maka Anda sudah pula menjalankan sistem operasi Windows 10 pada laptop/PC serta Tablet. Bukan syarat mutlak, namun penggunaan smartphone Windows 10 Mobile secara optimal baru bisa dicapai dengan ekosistem tersebut.
Kondisi serupa sudah lebih dahulu ditempuh oleh Apple dengan mengintegrasikan iOS dengan Mac OS X.
Tujuan Microsoft cukup jelas, mereka mengharapkan perangkat Windows 10 Mobile mampu mendukung produktivitas dua kali lipat dibanding smartphone dengan sistem operasi lain.
Salah satu fitur penting pada Windows 10 Mobile yang paling dinanti oleh calon konsumen hingga hari ini adalah Continuum. Continuum ini antara lain dirancang untuk menghubungkan smartphone dengan monitor lain secara nirkabel. Secara teoritis perangkat apapun bisa terhubung melalui Continuum namun secara khusus pihak produsen merancangnya untuk terkoneksi dengan Microsoft Diplay Dock.
Keberadaan fitur ini merupakan alasan utama Microsoft berani menyebut bahwa smartphone Windows Phone generasi terkini mampu menunjang produktivitas melebihi ekspektasi konsumen terhadap sebuah ponsel. Karena hanya dengan menghubungkan ke monitor, keyboard serta mouse smartphone tersebut sudah berfungsi layaknya sebuah PC.
Dalam pengujian Continuum dengan Lumia 950 layar smartphone itu sendiri bertransformasi menjadi touchpad dimana pengguna bisa menggerakkan kursor lewat layar sentuh tersebut. Tentu saja dalam pengujian masih ditemukan beberapa bug pada versi Windows 10 Mobile tersebut. File yang dibuat dengan aplikasi Word tidak bisa di-rename sementara kala aplikasi (Word) tersebut digunakan sempat terjadi crash.
Terlepas dari fakta bahwa versi Windows 10 Mobile yang tersedia masih belum stabil namun potensinya sendiri sudah cukup kentara. Sebab pada mode Continuum smartphone berbasis Windows 10 Mobile tersebut benar-benar memberi pengalaman seperti kala menggunakan PC.
Fitur kedua yang diunggul-unggulkan Microsoft kala mengkampanyekan Windows 10 Mobile adalah Windows Hello dimana keberadaannya untuk menggantikan pengamanan berupa PIN sekaligus memosisikan diri lebih canggih dibanding iOS maupun Android yang masih mengandalkan sensor pemindai sidik jari.
Walau secara teoritis Windows Hello lebih menjanjikan sekaligus canggih dibanding pemindai sidik jari apalagi pengamanan berupa kode PIN namun kinerja fitur tersebut pada smartphone Windows 10 Mobile terbukti belum seoptimal pada Surface Pro 4 atau Surface Book. Kinerja fitur ini di smartphone belum cukup responsif sehingga acapkali pengguna harus memasukkan kode PIN untuk melakukan unlock.
Tampilan antar muka Windows 10 Mobile sendiri tidak berbeda jauh dari Windows Phone 8.1, sehingga pengguna setia sistem operasi tersebut tidak akan merasa sulit menyesuaikan diri kala melakukan upgrade sistem operasi maupun perangkat. Sebagian besar aplikasinya sendiri dirancang universal artinya bisa bekerja pada Windows 10 Mobile maupun Windows 10 desktop.
Pangsa pasar Windows Phone untuk saat ini masih dibawah 2%, artinya butuh kerja keras untuk membuatnya signifikan di industri yang makin kompetitif tersebut. Dari sisi popularitas potensi Windows 10 Mobile masih cukup meragukan mengingat kebanyakan pengembang aplikasi masih lebih memfokuskan diri pada Android dan iOS yang pangsa pasarnya sudah jadi.
Pihak Microsoft sendiri saat ini memang masih tetap berupaya keras menggandeng para developer untuk mengembangkan aplikasi berbasis Windows 10 Mobile, walau demikian tampaknya hasil tersebut belum akan dinikmati dalam waktu dekat. Konsumen yang gemar merengek mengeluhkan keterbatasan aplikasi sebaiknya tetap memilih Android atau iOS sebagai opsi utama. Namun konsumen yang anti-mainstream, menghendaki sistem operasi yang produktif sekaligus handal tidak bakal dikecewakan oleh Windows 10 Mobile.
Bicara soal pangsa pasar sendiri tampaknya kesuksesan Windows 10 Mobile tidak lagi bergantung pada Microsoft. Sebab perusahaan raksasa perangkat lunak tersebut sudah melakukan upaya maksimal bahkan melebihi kompetitornya dalam mengembangkan dan menyempurnakan platform tersebut. Kini bola berada di tangan pengembang aplikasi dan konsumen sendiri, dua pihak itulah yang bakal menentukan masa depan sistem operasi Windows 10 Mobile.
RELATED POSTS