Pada saat tulisan ini dibuat Microsoft Lumia 950 resmi dirilis meski masih dalam status pre-order. Flagship model pertama di bawah bendera Microsoft ini disambut dengan cukup beragam. Konsumen loyal Windows Phone cukup antusias, sementara sisanya cenderung tidak peduli.
Microsoft Lumia 950 sendiri diposisikan sebagai pengganti dari Lumia 930 yang sudah sangat berumur. Flagship model terakhir seri Lumia tersebut dirilis tiga tahun lalu. Padahal kecenderungan dewasa ini pengguna handphone mengganti handset-nya setiap satu atau paling lama dua tahun sekali. Apa yang membuat Mirosoft merasa perlu waktu sedemikian panjang untuk pada akhirnya memperkenalkan Microsoft Lumia 950? Seberapa besar pula potensi Lumia 950 mendongkrak penjualan atau setidaknya citra Windows Phone?
Microsoft Lumia 950: Masihkah Memiliki Peluang?
Tiga tahun bagi pengguna smartphone kelas
high-end tentu merupakan waktu penantian yang sangat panjang. Banyak dari pengguna
Lumia 930 yang pada akhirnya melakukan
upgrade ke sistem operasi lain baik iOS maupun Android karena
flagship model berbasis WP belum juga tersedia. Bagi Microsoft kondisi ini secara teoritis tidak menguntungkan, jangankan berharap melakukan ekspansi pasar menjaga konsumen loyal pun tidak cukup berhasil.
Idealnya flagship smartphone Lumia dihadirkan pada akhir tahun 2014 lalu atau selambat-lambatnya awal tahun 2015. Namun alih-alih merilis model flagship sang produsen sekaligus pemilik sistem operasi WP tersebut justru memborbardir pasar dengan smartphone kelas low-end. Konon alasan penundaan ini karena Microsoft ingin segala sesuatunya serba sempurna sebelum melepas ‘senjata pamungkas’ yang dimilikinya.
Baru akhirnya pada Bulan Oktober 2015 lalu Microsoft secara resmi memperkenalkan dua flagship pertama mereka yaitu Microsoft Lumia 950 dan Lumia 950 XL. Keduanya dibedakan dari dimensi dimana Lumia 950 mengadopsi layar 5.2 inch dan 950 XL 5.7 inch, chipset Snapdragon 808 untuk Lumia 950 dan Snapdragon 810 untuk 950 XL, serta kapasitas baterai Microsoft Lumia 950 XL yang 300 mAh lebih besar. Di luar itu tak ada perbedaan antara keduanya.
Windows Phone bagaimanapun mengalami pengikisan pangsa pasar, pasalnya kebanyakan dari calon konsumen sudah kehilangan minat kala melihat spesifikasi handset Windows Phone yang selalu ketinggalan jaman ditambah lagi jumlah aplikasi terbatas. Sedangkan pengguna setia yang bahkan awalnya sudah berkomitmen tak hendak berpaling hati setelah merasakan pengalaman bersama WP pada akhirnya ‘dipaksa’ ke lain hati karena Microsoft tidak bersegera menghadirkan handset di kelas tertinggi.
Microsoft Lumia 950 dan Lumia 950 XL tentu saja diharapkan membalikkan kondisi atau minimal memperbaiki blunder akibat penundaan tersebut.
Sayangnya meski Microsoft Lumia 950 terbilang memuaskan namun tidak cukup istimewa untuk membuat calon konsumen berpaling dari produk yang digunakannya saat ini.
Dengan spesifikasi yang lebih kurang setara dengan dua “
flagship resmi Android” yaitu
Nexus 5X dan Nexus 6P performa Microsoft Lumia 950 untuk aplikasi harian tidak kalah mulus. Bahkan layar AMOLED dengan resolusi serta tingkat kerapatan warna yang sangat tinggi jauh lebih memukau dibanding duo Nexus terbaru itu.
Kelemahan Microsoft Lumia 950 terletak pada performa 3D yang jauh di bawah Nexus 5X dan 6P, lebih-lebih jika dibandingkan iPhone 6s/6s Plus. Gap yang cukup besar tersebut memang hanya kentara pada uji benchmark, dalam kenyataannya Microsoft Lumia 950 mampu menjalankan game 3D dengan baik. Entah karena memang hasil benchmark tidak merepresentasi kondisi sebenarnya atau karena opsi game 3D di ekosistem WP sangat terbatas. Bagaimanapun selisih poin hasil uji benchmark yang jauh dari kompetitor yang berasal dari sistem operasi berbeda bukan sesuatu yang diharapkan dari sebuah flagship model.
Beruntung pada sisi lain Microsoft Lumia 950 mampu melanjutkan tradisi ponsel seri Lumia yang semenjak awal kehadirannya selalu dikenal memiliki kamera dengan performa
outstanding. Sensor kamera utama 20 MP didamping
triple LED flash serta OIS ini terbukti mampu menghasilkan kualitas foto yang memuaskan baik pada kondisi pencahayaan ideal maupun di malam hari dan dalam ruangan. Dalam hal ini Nexus 5X dan Nexus 6P masih berada di bawah Microsoft Lumia 950. Namun yang lebih menggembirakan utamanya bagi konsumen loyal Windows Phone adalah kecepatan kamera Microsoft Lumia 950 yang jauh lebih baik dibanding Nokia Lumia 1020. Memang kamera
Lumia 1020 dengan sensor 40 MP sampai saat ini diapresiasi karena sanggup menghasilkan kualitas foto isitmewa, namun performa kecepatan yang lambat menjadi gangguan tersendiri.
Namun pertanyaannya: apakah kamera yang istimewa ini cukup menarik hati calon konsumen untuk beralih dari iOS atau Android ke Windows Phone?
Microsoft juga cukup berani kala memutuskan tidak menggunakan sensor pemindai sidik jari pada Microsoft Lumia 950 dan menggantikannya dengan biometric. Secara teoritis mungkin keputusan tersebut bakal membuat Microsoft Lumia 950 menonjol dibanding iPhone 6s, Galaxy S6, Xperia Z5 dan sebagainya. Namun penggunaan biometric pada smartphone masih merupakan hal baru yang belum cukup teruji. Sensor biometric pada Microsoft Lumia 950 sendiri terbukti tak mampu mendeteksi kala pengguna menggunakan kacamata. Artinya dari sisi kepraktisan jelas tidak cukup positif.
Padahal di sisi lain Apple, Samsung dan Nexus sudah melakukan penyempurnaan terhadap sensor pemindai sidik jari mereka sehingga sisi kepraktisannya jelas lebih baik dibanding waktu-waktu sebelumnya.
Berdalih bahwa sensor biometric lebih aman ketimbang sidik jari mungkin merupakan argumen yang berlebihan untuk saat ini. Setidaknya untuk smartphone dan untuk ukuran saat ini pengamanan dengan sensor pemindai sidik jari sudah sangat memadai. Mengorbankan kepraktisan dengan alasan pengamanan lebih baik rasanya tidak cukup bisa diterima.
Microsoft memang cukup sukses dengan facial recognition pada Surface Pro. Namun karakteristik kedua produk tersebut sangat berbeda, karena itu berhadap sensor biometric bakal mendulang sukses serupa rasanya tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat.
Harga Lumia 950 di Indonesia |
Lumia 950 |
|
|
|
Seberapa Besar Potensi Microsoft Lumia 950?
Setelah penantian panjang Microsoft Lumia 950 pada satu sisi memberi kelegaan bagi konsumen loyal meski pada sisi lain juga memunculkan kekecewaan karena tidak seistimewa yang dibayangkan sebelumnya.
Dari sisi produk an-sich Microsoft Lumia 950 sangat menjanjikan. Kamera powerful serta layar AMOLED beresolusi tinggi merupakan dua keunggulan utama smartphone WP terbaru tersebut. Pada sisi lain iris recognition meski secara teoritis membuatnya terkesan futuristik namun penerapannya mengorbankan kepraktisan. Bukan hanya itu, sistem operasi Windows 10 versi final sendiri tampaknya tidak akan terwujud dalam waktu dekat demikian pula dengan Continuum. Harga Microsoft Lumia 950 yang terbilang sangat mahal juga bisa menjadi faktor penghalang potensi penjualan smartphone itu sendiri..