Laptop merek LG mungkin terdengar asing di telinga kita, pasalnya pabrikan asal Korea itu selama ini lebih dikenal sebagai produsen smartphone, atau elektronik rumah tangga. Namun diam-diam mereka merilis LG Gram 15 yang tercatat sebagai laptop terbaru merek LG setelah absen cukup lama, dan konon laptop buatan LG tersebut berpeluang dijual juga di Indonesia.
LG sendiri kala memperkenalkan laptop buatan mereka menonjolkan bobot super ringan serta dimensi super tipis sebagai keunggulan utamanya. Sekilas dari sisi tampilan maupun build quality LG Gram 15 tampak layak bersanding dengan laptop sekelas keluaran Asus, Acer, Lenovo dan sebagainya.
Membedah Build Quality dan Desain Laptop LG Gram 15
Umumnya untuk laptop berdimensi tipis di kelas ini produsen laptop cenderung mengandalkan prosesor Intel Core M, namun LG memilih langkah berbeda dengan menempatkan prosesor Intel Core i5 dan i7 dari keluarga Skylake sebagai jantung performa bagi laptop LG Gram 15.Selain prosesor yang tergolong powerful tersebut sang produsen juga melengkapi laptop terbaru buatannya dengan RAM 8 GB, media penyimpanan berupa SSD dengan kapasitas 512 GB serta layar FHD berteknologi IPS.
Ketika pertama kali mengangkat laptop buatan LG ini rasanya hampir setiap orang bakal dibuat terkejut, pasalnya ia terasa lebih ringan jika dibandingkan MacBook Air yang notabene hanya dilengkapi layar berukuran 12 inch. Faktanya LG Gram 15 memang memiliki bobot sekitar 60 gram lebih ringan dibanding MacBook Air, tak heran jika LG begitu membanggakan laptop buatannya dari sisi bobot dan dengan percaya diri mengklaim laptop LG sebagai laptop 15 inch teringan di dunia.
Dengan ketebalan yang hanya 16 mm umumnya sebagian besar calon konsumen bakal merasa pesimis dengan kualitas keyboard-nya, terutama dari sisi kenyamanan. Sayang sekali ekspektasi miring tersebut tidak meleset, laptop tipis hingga hari ini memang masih menyisakan kelemahan pada poin keyboard tak terkecuali pada LG Gram 15. Walau demikian seiring dengan makin sering menggunakan besar kemungkinan kekurangan tersebut tidak lagi terasa mengganggu di mata pemiliknya. Sedangkan untuk trackpad meski termasuk akurat masih tidak sebaik trackpad milik MacBook Air.
Layar 15 inch juga mungkin bagi beberapa calon konsumen dianggap sebagai kelemahan laptop LG Gram 15 mengingat mayoritas produsen berlomba-lomba memberikan laptop dengan layar beresolusi tinggi. Namun LG bukan tanpa pertimbangan, laptop tipis artinya tidak bisa menggunakan baterai dengan kapasitas besar, karena itu layar beresolusi tinggi hanya akan makin membebani stamina baterai itu sendiri. Dan layar setara FHD sebenarnya masih cukup mumpuni untuk berbagai keperluan termasuk menonton film.
Layar LG Gram 15 sendiri memiliki tingkat kecerahan tinggi, meski pada sisi lain ia tidak terbaca dengan baik di bawah sinar matahari langsung karena layarnya masih mengadopsi permukaan tipe glossy. Viewing angles-nya terbilang cukup luas sebagaimana umumnya layar berteknologi IPS. Keunggulan layar laptop LG ini sendiri terletak pada paduan bezel tipis dengan warna tampak hidup yang memberikan kesan atau sensasi positif tersendiri.
Dari sisi bobot, dimensi atau portabilitas memang belum ada laptop berlayar 15 inch lainnya yang sanggup menyaingi LG Gram 15. Namun tentu saja ada konsekuensi dari dimensi tipis serta bobot yang ringan tersebut. Salah satunya adalah pada casing dimana ia terasa lebih mirip material plastik ketimbang aluminum alloy. Padahal sebelumnya LG juga melakukan blunder nyaris serupa kala membesut smartphone LG G5. Akibatnya bukan saja laptop LG tak terasa premium namun juga tak terasa sekokoh umumnya laptop yang sudah mengadopsi material aluminium untuk casing-nya.
