Ketika LG G5 diperkenalkan oleh sang produsen pada waktu dan tempat yang berbarengan dengan Samsung Galaxy S7 sorotan perhatian publik pun langsung tertuju kepada dua kandidat smartphone Android terbaik 2015 tersebut. Opini terhadap LG G5 sendiri terpecah antara apresiasi dan pesimisme. Beberapa menyebutnya sebagai kandidat lebih baik ketimbang Galaxy S7 untuk membawa predikat smartphone Android terbaik dan sisanya berpikir sebaliknya.
LG sendiri harus diakui memang perlu melakukan langkah revolusioner untuk membuatnya mencolok ketimbang Samsung. Meski dari sisi kualitas produk maupun kualitas layanan purna jual LG bisa dibilang setara dengan Samsung namun tidak demikian menurut persepsi konsumen. Maka tak mengherankan jika LG G5 menghadirkan sejumlah fitur serta desain yang bagi beberapa orang dianggap kontroversial dalam mewujudkan ambisinya tersebut.
Membedah Desain LG G5
Jika Anda mengikuti pemberitaan seputar LG G5 di dunia maya semenjak kelahiran flagship terbaru buatan LG tersebut maka kontroversi mengenai material yang digunakan untuk membangun casing LG G5 bukan hal baru bagi Anda. Beberapa meyakini bahwa LG G5 menggunakan logam sementara sisanya bersikeras bahwa LG G5 mengadopsi casing plastik.Bagaimanapun beberapa waktu lalu pihak LG secara resmi menjelaskan bahwa casing LG G5 terbuat dari aluminium, namun kemudian aluminium tersebut dilapis dengan apa yang mereka sebut sebagai “insulating primer” dan lapisan itulah yang membuat sebagian orang berpikir bahwa casing LG G5 terbuat dari plastik.
Setelah konfirmasi resmi dari sang produsen ternyata tidak serta merta perdebatan mengenai build quality LG G5 menyurut. Sebaliknya, babak baru perdebatan kembali muncul karena ternyata tak sedikit calon konsumen berpendapat bahwa pelapisan terhadap aluminium menjadikan casing aluminium pada LG G5 tak lagi memberi manfaat bagi konsumen. Pasalnya selama ini casing aluminium dipersepsi lebih mewah ketimbang plastik, dalam kasus LG G5 kesan tersebut hilang karena sensasi menyentuh aluminium tidak lagi bisa dirasakan. Tentu setiap konsumen memiliki opini yang berbeda.
Semenjak LG G2 pabrikan asal Korea ini konsisten menempatkan physical button pada bagian belakang, kini pada bagian belakang hanya tersisa tombol daya yang terintegrasi dengan sensor pemindai sidik jari. Sementara untuk pengatur volume sendiri sudah kembali ke samping layaknya smartphone buatan pabrikan lain.
Pada poin ini memang seolah LG seolah mundur dengan tata letak tombol yang lebih konservatif, namun pada sisi lain mereka pun kembali membuat gebrakan lewat modular design dimana bagian bawah smartphone bisa dibuka untuk mengakses baterai maupun memadukan dengan aksesoris tertentu.
Desain tersebut secara teoritis terdengar menjanjikan, hanya saja setiap kali membuka bagian bawah LG G5 baterainya pun turut terlepas. Artinya kala hendak menautkan dengan aksesoris lain ponsel harus dalam kondisi mati, disinilah kelemahan LG G5 mulai terasa terutama dari sisi kepraktisan.
Kelemahan lain LG G5, setidaknya bagi sebagian konsumen tertentu adalah menghilangnya apps drawer pada tampilan antar muka LG UI terbaru yang mendampingi Android 6.0.1 ini. Alhasil tampilan antar muka tersebut mengingatkan kita pada iOS atau tampilan antar muka milik Xiaomi, Huawei dan smartphone Android buatan Cina lainnya. Meski hal ini bisa diatasi misalnya dengan menggunakan launcher pihak ketiga namun perlu dipahami pula bahwa tidak setiap pengguna tertatik mengutak-atik smartphone lebih-lebih yang baru saja dimilikinya.
Chipset Snapdragon 820 yang digunakan oleh LG G5 merupakan penyempurnaan dari Snapdragon 810 yang dianggap gagal tahun lalu karena masalah overheat. Kali ini Qualcomm kembali menggunakan desain arsitekturnya sendiri yang disebut “Kyro”.
Dalam beberapa uji benchmark Snapdragon 820 mencatatkan poin memesona meski masih belum bisa menandingi Exynos 8890 yang menjadi jantung performa Samsung Galaxy S7 saat ini. Sementara itu stamina baterai LG G5 terbilang rata-rata karena hanya setara dengan Galaxy S7.
Hal menonjol lainnya yang menjadikan LG G5 banyak mendapat sorotan adalah pada fitur kamera dimana kali ini sang produsen memadukan dua kamera sebagai kamera utamanya. Terakhir kali konsep ini diusung oleh HTC lewat One M8 yang terbukti gagal sehingga pabrikan asal Taiwan itu pada akhirnya kembali menggunakan satu kamera.
Meski sekilas konsep kamera LG G5 dengan HTC One M8 terkesan mirip namun aplikasinya sama sekali berbeda, sebab LG menggunakan dua kamera dalam upaya meningkatkan cakupan lensa. Sedangkan dari sisi pemrosesan LG G5 menawarkan dukungan mode manual termasuk penyimpanan dalam format RAW.
Mengenai kualitas kamera atau hasil foto kamera LG G5 sendiri sudah dibahas dalam perbandingan kamera iPhone 6s Plus vs. Samsung Galaxy S7 Edge vs. LG G5 sebelumnya. Singkatnya foto yang dihasilkan oleh kamera LG G5 bisa dibilang sedang-sedang saja, ia menempatkan diri di antara iPhone 6s Plus yang akurat dari sisi reproduksi warna dengan kamera Galaxy S7 yang sangat agresif. Karena memilih berada di tengah-tengah maka ia tidak memiliki sisi menonjol apapun jika dibanding dua kompetitor tersebut.
Adakah Alasan Memilih LG G5 Ketimbang Samsung Galaxy S7?
Karena tujuan LG melakukan banyak langkah revolusioner adalah dalam rangka menempatkan dirinya menonjol dibanding Samsung maka wajar jika muncul pertanyaan mengenai alasan memilih LG G5 dibanding Samsung Galaxy S7.Terlepas dari fakta bahwa sebelum melahirkan Galaxy S7 memang penjualan Samsung jauh dari memuaskan namun seri Samsung Galaxy tetap menjadi benchmark untuk smartphone Android merek lain. Selama ini konsumen memilih Xiaomi ketimbang Samsung Galaxy karena harga yang lebih terjangkau, atau memilih Nexus demi mendapatkan pengalaman asli menggunakan sistem operasi Android. Lantas apa alasan memilih LG G5 dibanding Samsung Galaxy S7?
Jawaban paling sederhana tentu adalah modular design yang memungkinkan pengguna mengganti baterai sendiri atau memadukan dengan aksesoris tertentu. Sayangnya pada sisi lain LG memang melakukan blunder lewat aplikasi coating pada material aluminium serta desain yang membuatnya tidak senyaman Galaxy S7 kala digenggam. Jadi keinginan anti-mainstream mungkin akan lebih banyak melatarbelakangi calon konsumen memilih LG G5 ketimbang Galaxy S7.
Dari sisi konsep harus diakui LG memang brilian, perancangan dan aplikasi konsep desainnya sendiri harus diakui melibatkan banyak tantangan kalau tidak mau disebut kesulitan. Sayangnya eksekusi rancangan tersebut masih jauh dari sempurna karena itu untuk saat ini harus diakui bahwa Samsung Galaxy S7 masih lebih baik ketimbang LG G5.