Harga smartphone Huawei P9 di Lazada cukup mengejutkan karena hanya berselisih tipis dari flagship smartphone dari merek-merek mapan. Memang flagship terbaru dari Huawei itu sempat mendapat sorotan penuh optimisme namun benarkah dengan strategi penetapan harga yang mereka pilih tersebut calon konsumen masih akan tertarik meliriknya?
Salah satu andalan Huawei P9 adalah lensa Leica yang oleh sang produsen diklaim mampu menggantikan peran kamera DSLR. Kamera smartphone sendiri memang selama beberapa tahun terakhir mengalami perkembangan luar biasa, namun jangankan menyamai DSLR bahkan menggantikan kamera digital point-and-shoot dari sisi kualitas pun belum mampu terwujud. Lantas apa yang membuat Huawei begitu percaya diri menyebyt kamera Huawei P9 sanggup menggantikan kamera DSLR?
Mengenal Build Quality & Spesifikasi di Balik Harga Smartphone Huawei P9
Niatan Huawei untuk menyejajarkan diri dengan Apple maupun Samsung bukan kabar mengejutkan, bahkan saat ini mereka sudah menempatkan diri dalam posisi lima besar produsen smartphone dunia. Tahun lalu flagship model mereka Huawei P8 mendapat banyak apresiasi namun masih dinilai belum sejajar dengan Samsung Galaxy S6, LG G4 atau iPhone 6 kala itu.Tahun ini smartphone Huawei P9 konon sama sekali berbeda dengan flagship buatan pabrikan tersebut yang sudah dikenal selama ini meski masih mengandalkan dimensi layar berukuran 5.2 inch yang sama seperti pendahulunya. Dari sisi dimensi layar tampaknya Huawei P9 mencoba menempatkan diri di antara Samsung Galaxy S7 dengan layar 5.1 inch dan LG G5 yang layarnya berukuran 5.3 inch. Casing berbahan aluminium dengan permukaan sandblast di belakang membuatnya tampil solid, elegan sekaligus tidak meninggalkan banyak noda jari sebagaimana halnya smartphone dengan permukaan glossy.
Secara menyeluruh penampilan Huawei P9 sebenarnya tidak tampak berbeda dari Huawei P8, kecuali beberapa sentuhan minor sebagai pembeda keduanya. Tentu saja di bagian belakang dua buah lensa kamera utama buatan Leica serta sensor pemindai sidik jari menjadi pembeda yang cukup mencolok antara dua generasi smartphone Huawei di kelas high-end tersebut.
Dengan dimensi 145 x 71 x 7 mm serta bobot 144 gram smartphone Huawei P9 termasuk salah satu yang paling kompak sekaligus ringan di segmennya. Bezel tipis membuat screen-to-body ratio smartphone Huawei terbaru ini tampak sempurna. Menariknya dengan dimensi yang tipis ini Huawei masih mampu menjejalkan baterai berkapasitas 3.000 mAh meski tentu saja mereka harus mengadopsi baterai tipe tanam.
Dari sisi desain atau penampilan ia mungkin tidak terlalu tampak mencolok jika dibandingkan Galaxy S7 Edge atau LG G5 yang revolusioner, namun smartphone Huawei terbaru itu sangat pantas disejajarkan dengan iPhone 6s.
Layar dengan resolusi setara FHD yang mendominasi bagian depan smartphone Huawei P9 juga menampilkan gambar serta warna sangat tajam, jika dibandingkan langsung memang masih di bawah Samsung Galaxy S7 namun tak semua calon konsumen rasanya bakal ambil pusing dengan fakta tersebut mengingat layar Huawei P9 sudah terbilang superior untuk ukuran smartphone masa kini. Kala terpapar sinar matahari langsung tingkat kecerahannya sedikit berkurang namun tetap bisa terbaca jelas.
Sama seperti produk Samsung Galaxy terbaru layar P9 sudah pula mengadopsi desain 2.5D, namun ia belum memanfaatkan fitur always on sebagaimana halnya LG G5 atau Samsung Galaxy S7. Sayang sekali sang produsen belum menggunakan teknologi OLED yang memberikan saturasi lebih baik serta mampu menghemat baterai. Layar berteknologi OLED sendiri hanya diaplikasikan pada smartphone Huawei P9 Plus yang sampai tulisan ini dibuat belum jelas harga serta kapan bakal mulai dilepas di pasaran.
Pada sisi lain smartphone Huawei P9 dilengkapi dengan gesture control yang bisa difungsikan lewat layar maupun sensor pemindai sidik jari.
Meski awalnya terkesan sempurna namun Huawei P9 memiliki kelemahan yang merupakan blunder besar dari sang produsen. Kelemahan tersebut terletak pada perangkat lunak atau software. Mula-mula yang langsung kentara adalah keputusan produsen untuk merombak tampilan struktur ‘Home’, ‘Quick Setting’ serta manajemen sumber daya. Kelemahan yang muncul adalah pembatasan terhadap aplikasi penerima dan pengirim pesan sehingga dalam pengujian beberapa pesan WhatsApp tidak bisa diterima.
Tampilan antarmuka EMUI 4.1 ini sendiri bekerja di atas sistem operasi Android 6.0, namun kesan Android nyaris tidak dirasakan di sini. Justru tampilan antar muka ini tampak mengambil inspirasi dari tampilan iOS. Misalnya karena ketiadaan apps drawer maka untuk memastikan tampilan handphone Anda tetap rapi maka harus dibuat folder-folder terlebih dahulu.
Sama halnya dengan Samsung serta Apple, Huawei pun mengandalkan chipset buatannya sendiri yaitu Kirin 955 sebagai jantung performa bagi smartphone Huawei P9. Meski disetarakan dengan Exynos maupun Snapdragon namun kemampuan grafisnya belum bisa disetarakan dengan dua kompetitor tersebut.
Beruntung kekurangan di sektor grafis tersebut tidak selalu terasa dalam keseharian, setidaknya kekurangan tersebut tidak dirasakan kala diuji menjalankan multitasking maupun game ‘Asphalt 8’.
Namun jika membandingkan dengan smartphone sekelas seperti LG G5 atau Samsung Galaxy S7 maka terasa bahwa performa Huawei P9 masih di bawah keduanya. Membuka aplikasi misalnya terasa muncul jeda beberapa saat. Tampaknya kondisi ini bukan disebabkan oleh konfigurasi perangkat keras melainkan justru EMUI –lah yang menjadi biang penyebab. EMUI sendiri selama ini juga dikenal sebagai biang lambatnya pengguna menerima update dari Google. Meski ia tidak menyertakan banyak bloatware atau dimodifikasi secara berlebihan seperti halnya beberapa tampilan antar muka buatan pabrikan lain namun ia tetap menyimpan kelemahannya tersendiri, termasuk dari sisi estetika. Tampaknya menggunakan ‘Now Launcher’ buatan Google atau Nova menjadi pilihan bijaksana jika Anda memutuskan membeli smartphone Huawei P9.
Sedangkan stamina baterainya dalam pengujian terbukti sanggup bertahan selama 48 jam yang artinya smartphone terbaru buatan Huawei ini memenuhi syarat dijadikan sebagai ponsel utama. Namun pada sisi lain proses pengisian ulang daya baterai membutuhkan waktu sekitar 2 jam karena ia belum mendukung fitur quick charge.
Fitur pemindai sidik jari Huawei P9 bekerja dengan sangat baik, selain penempatannya alamiah juga ia sanggup bekerja secara cepat dan akurat sama seperti milik Samsung, LG dan Apple.
Bagaimana dengan dual Leica lens yang menjadi salah satu fitur andalan Huawei P9? Pada pengujian awal ia menunjukkan potensi besar. Kedua kamera tersebut memiliki sensor 12 MP dengan aperture f/2.2. Namun hanya satu yang menggunakan sensor berwarna sementara satu lainnya hanya mendukung monochrome.
Kedua lensa tersebut bekerja sama untuk meningkatkan kemampuan kamera Huawei P9 dalam kondisi pencahayaan terbatas (low-light performance). Hasilnya terbukti luar biasa, ia sanggup bekerja dengan menghasilkan kualitas foto yang berimbang dengan tingkat noise minimal.
Sementara lensa monokrom-nya juga mampu berkerja sendiri untuk menghasilkan foto hitam putih dengan kesan klasik dan tingkat detil sangat tinggi.
Disamping itu dua lensa juga memungkinkan pengguna bermain dengan field of depth untuk memberikan efek unik pada foto yang dihasilkan.
Mungkin satu-satunya kelemahan kamera smartphone Huawei P9 adalah ketiadaan fitur HDR otomatis yang menjadikannya tidak terasa cukup praktis.
Sedangkan kamera selfie 8 MP di bagian depan meski relatif baik untuk kamera sekunder namun sayangnya belum dilengkapi dengan AF.
Impresi Awal Untuk Harga Smartphone Huawei P9
Harga smartphone Huawei P9 tidak bisa dibilang murah, namun untuk ukuran smartphone kelas high-end ia jelas cukup menggoda. Desain premium dengan permukaan yang tidak licin sekaligus tidak banyak meninggalkan noda jari merupakan salah satu keunggulan Huawei P9. Sementara tampilan antar muka EMUI menjadi kelemahan utama dari smartphone terbaru buatan Huawei ini.Sementara itu kombinasi kamera utama dengan lensa Leica Summarit H 1: 2.2/27 ASPH dan sensor Sony IMX286 terbukti cukup handal untuk berbagai situasi. Performa serta kualitas foto yang dihasilkan pantas disejajarkan dengan kamera Samsung Galaxy S7. Namun menyebutnya sebagai pengganti DSLR merupakan klaim yang sangat berlebihan.
Harga smartphone Huawei P9 yang hanya berselisih tipis dengan harga Samsung Galaxy S7 dan LG G5 tampaknya bakal menjadi sandungan bagi potensi smartphone Huawei tersebut. Pasalnya dengan perbedaan harga sedemikian tipis itu umumnya calon konsumen akan menjatuhkan pilihan pada Samsung atau LG yang bukan saja citra mereknya dipersepsi lebih baik namun juga terbukti memiliki layanan purna jual lebih baik dibanding Huawei.