Fitur pemindai sidik jari atau fingerprint scanner di handphone terutama untuk flagship model dewasa ini dipersepsi sebagai sebuah keharusan. Fitur tersebut mulai populer beberapa tahun lalu kala Samsung menyematkannya bersama Samsung Galaxy S5.
Awalnya pemindai sidik jari dianggap sebagai fitur gimmick namun dengan semakin banyaknya pengguna merasakan manfaat fitur tersebut dibarengi dengan makin banyak pula produsen mengikut jejak Samsung maka konsumen pun mulai menilai bahwa fitur fingerprint scanner tersebut merupakan syarat mutlak. Benarkah demikian?
Mengenal Fitur Pemindai Sidik Jari di Handphone
Samsung sendiri karena berkontribusi dalam memopulerkan fingerprint scanner selanjutnya banyak dianggap sebagai pelopor dalam menyematkan fitur tersebut ke ponsel. Padahal kenyataannya Samsung bukanlah pioneer, ia sekedar follower namun yang menjadi kunci sukses ialah bahwa ia menghadirkan pada waktu yang tepat.Fitur pemindai sidik jari di perangkat ponsel sendiri sebenarnya sudah dikenal jauh-jauh hari sebelum Samsung Galaxy S5 diperkenalkan. Faktanya pada tahun 2007 saja Toshiba sudah menyematkan fitur tersebut pada salah satu smartphone Toshiba yaitu G500 dan G900 yang kala itu menjalankan sistem operasi Windows Mobile. Tak lama kemudian produsen asal Taiwan HTC yang baru-baru ini terlahir kembali lewat HTC 10 juga melahirkan produk sejenis dengan nama HTC P6500. Acer dan Motorola turut ambil bagian sekitar tahun 2009-2010.
Toshiba G500 |
Di masa kini Samsung memang tercatat sebagai produsen pertama yang memopulerkan kembali penggunaan fitur pemindai sidik jari, namun adalah Apple yang memperkenalkan revolusi fingerprint scanner modern lewat fitur TouchID. Fungsi pemindai sidik jari kini juga bukan sekedar digunakan untuk unlocking namun sekaligus sebagai pengaman dalam proses transaksi.
Fitur tersebut belakangan juga bukan lagi didominasi oleh smartphone kelas flagship namun bahkan smartphone dengan harga terjangkau seperti Huawei Honor 5X dan Redmi Note 3 pun sudah mengusung sensor pemindai sidik jari tersebut. Apple tampaknya tidak mau kecolongan sehingga saat ini mereka sudah mendaftarkan paten untuk sensor pemindai sidik jari di layar. Sementara perusahaan lain yaitu Sonavation bahkan berani mengklaim bahwa sensor pemindai sidik jari ultrasonik buatannya mampu bekerja meski sebuah layar sudah dilapis dengan Corning Gorilla Glass.
Benarkah Pemindai Sidik Jari Menjadi Fitur Wajib di Handphone?
Namun kembali muncul pertanyaan sepenting itukah keberadaan fitur fingerprint scanner pada ponsel sehingga ponsel dengan harga terjangkau pun kini sudah banyak menyertakannya? Pula fakta bahwa perusahaan-perusahaan seperti Apple, Sonavation, Fujitsu, DoCoMo dan NTT pun berlomba-lomba mengembangkan teknologi tersebut.Penting mungkin iya, jika yang dimaksudkan adalah dalam rangka membuat proses unlocking lebih efisien dibanding PIN atau metode lain. Namun jika yang dimaksud adalah demi keamanan baik dalam transaksi keuangan maupun lainnya maka tampaknya justru fitur tersebut bisa menjadi blunder.
Katakanlah sang pemilik ponsel dalam tekanan atau ancaman untuk melakukan transfer dana, jika pengamanan menggunakan metode PIN maka bisa saja dijawab lupa dan memang faktanya mayoritas manusia dalam kondisi tertekan dan stres sangat mungkin lupa nomor PIN yang dimiliki. Namun dengan sensor pemindai sidik jari maka pelaku kejahatan tinggal menempelkan jari si pemilik ponsel ke sensor dan transaksi pun berlangsung sesuai keinginan pelaku.
Tampaknya fitur fingerprint scanner memang memiliki kelebihan dan kekurangan. Selain unlocking mungkin manfaat lain yang didapat dari fitur tersebut bakal terasa ketika ponsel Anda hilang. Dengan PIN atau password masih mungkin dibobol pihak lain, namun tidak demikian halnya dengan pemindai sidik jari. Di sisi lain kalau Anda menilai ancaman kejahatan terlalu berlebihan maka ada kondisi tidak menguntungkan lain yang bisa terjadi. Misalnya jari yang terdaftar pada fitur mengalami luka karena suatu sebab maka sensor pemindai sidik jari tak bisa mengenali sidik jari sang pemilik. Kondisi ini serius pernah dialami oleh beberapa pengguna Samsung Galaxy S5 dan ponsel lain yang dilengkapi fitur tersebut. Memang menggunakan dua opsi pengaman seperti PIN dan pemindai sidik jari terasa menjadi solusi, namun tidak efektif kala kehilangan ponsel.
Singkatnya hingga saat ini tak ada yang benar-benar sempurna, mungkin sensor iris seperti yang digunakan oleh ponsel Lumia terbaru merupakan solusi paling mendekati sempurna meski tetap memiliki kelemahan dalam pengamanan transaksi keuangan.