Smartphone berkapasitas RAM 6 GB mulai marak di awal tahun 2016, beberapa ponsel terbaru seperti top variants dari Asus Zenfone 3 serta OnePlus 3 adalah dua dari sekian banyak smartphone yang mengadopsi RAM berkapasitas gambot tersebut.
Sebelumnya smartphone dengan RAM 3 atau 4 GB sudah dianggap mumpuni untuk berbagai kebutuhan termasuk bagi penggemar game berat, namun kondisi itu tak bertahan lama. Pertanyaannya benarkah aplikasi kompleks menuntut produsen untuk meningkatkan kapasitas RAM smartphone? Atau sekedar gimmick untuk menarik calon konsumen? Atau lebih buruk lagi, kapasitas RAM besar menunjukkan manajemen memori yang buruk dari sistem operasi yang bersangkutan?
Menyimak Substansi RAM 6 GB Untuk Smartphone
RAM yang merupakan kependekan dari Random Access Memory pada smartphone memiliki tugas yang sama dengan keberadaannya pada komputer yaitu menyimpan memori sementara sehingga mempercepat akses kala diperlukan. Kebanyakan aplikasi terkini lebih-lebih yang masuk dalam kategori game memang dikenal haus memori, karenanya bukan saja prosesor dengan delapan atau lebih inti (core) namun kapasitas memori turut berperan dalam menghasilkan performa ideal.Bukan game saja sebenarnya yang haus memori, salah satu aplikasi media sosial paling populer yaitu Facebook pun terkenal mengkonsumsi sumber daya RAM dalam jumlah besar. Maka tak heran jika ponsel kelas low-end utamanya sering mengalami gejala lag saat mengakses Facebook.
Dari sisi industrial sebenarnya produsen sudah berusaha mengimbangi tuntutan tersebut dengan menghadirkan prosesor 64 bit untuk smartphone maupun tablet yang saat ini sudah digunakan pada hampir semua smartphone dan tablet keluaran terbaru. Prosesor 64 bit ini juga memungkinkan penggunaan RAM berkapasitas besar yaitu 6 GB. Secara teoritis semakin besar kapasitas RAM sebuah smartphone maka semakin baik pula performa smartphone yang bersangkutan.
Lagi-lagi secara teoritis kapasitas RAM besar memberikan keuntungan bagi pengguna, setidaknya ia cenderung future proof dibandingkan ponsel dengan RAM 2 GB atau bahkan kurang misalnya. Sehingga tak sedikit memang calon konsumen yang beranggapan bahwa membeli ponsel dengan RAM 6 GB merupakan investasi baik terutama bagi mereka yang enggan bergonta-ganti ponsel tiap satu atau dua tahun sekali.
Sepenting Itukah RAM 6 GB Pada Smartphone
Dari sisi future proof sekali lagi memiliki smartphone dengan kapasitas RAM 6 GB terdengar sebagai sebuah pertimbangan logis, mungkin juga ekonomis jika berniat mempertahankannya hingga beberapa tahun kedepan. Namun faktanya sampai saat ini belum ada aplikasi yang membutuhkan kapasitas RAM sebesar itu, termasuk kala dijalankan secara multitasking.Karena itu tampaknya smartphone dengan kapasitas RAM 6 GB tak lebih dari upaya produsen untuk menciptakan diferensiasi sekaligus menggoda calon konsumen. Toh bahkan netbook maupun laptop kelas low-end pun masih bisa melakukan tugas harian cukup baik dengan kapasitas RAM 2 GB saja selama tidak digunakan untuk melakukan olah grafis, olah video atau game 3D.
Kapasitas RAM besar meski diatas kertas tampak menjanjikan namun dalam kenyataan tidak selalu terbukti lebih unggul. Percobaan yang dilakukan oleh C4ETech misalnya yang membandingkan Samsung Galaxy S7 Edge dengan RAM 4 GB vs. OnePlus 3 yang kapasitas RAM-nya mencapai 6 GB ternyata kala membuka 16 aplikasi justru Galaxy S7 Edge hanya membutuhkan waktu 10 detik lebih cepat dibanding OnePlus 3.
Selain itu mereka yang bakal tertarik membeli ponsel dengan RAM 6 GB umumnya adalah para early adopter dan mereka ini cenderung cepat mengganti ponsel ketika muncul teknologi yang lebih baru, karenanya logika future proof atau investasi jangka panjang juga gugur dalam hal ini.