Motorola Moto G bersama dengan Asus Zenfone 5, Xiaomi Redmi 1s dan Huawei Honor 3C menjadi tiga ponsel terlaris di segmen low-end. Bayangkan saja dengan uang sejumlah Rp 1,5 hingga 2 jutaan calon konsumen sudah boleh meminang sebuah ponsel dengan berbagai fitur canggih dan kualitas yang di atas rata-rata ponsel lain direntang harga yang sama.
Meski pada akhirnya keempat ponsel tersebut dianggap yang terbaik di kelasnya namun Asus Zenfone dan Motorola Moto G memiliki keuntungan karena merupakan yang pertama menginjakkan kaki di Indonesia. Saat pertama kali Asus merilis Asus Zenforne 5 para kompetitor belum mampu menghadirkan ponsel di bawah Rp 2,5 juta dengan kualitas sebaik itu. Namun kala itu juga konsumen tak banyak diperhadapkan pada pilihan, kondisi tersebut segera berubah setelah Motorola Moto G secara resmi hadir di Indonesia.
Semenjak kehadirannya Motorola Moto G langsung menjadi idola baru di kelas low-end kualitas dan fitur-fitur yang ditawarkan mampu menyamai bahkan melewati Asus Zenfone. Lebih-lebih nama besara Motorola yang sudah lebih berpengalaman di bidang ponsel ketimbang Asus memberi daya tarik lebih bagi calon peminang Motorola Moto G. Belum lagi kini perusahaan tersebut juga berada di bawah naungan Google yang notabene merupakan pencipta sistem operasi Android tentu bukan merupakan faktor yang bisa dikesampingkan ketika bicara kualitas dan dukungan terhadap sebuah ponsel Android.
Hal pertama-tama yang dianggap sebagai keunggulan Motorola Moto G adalah kualitas layarnya yang kala itu hanya bisa disamai oleh ponsel merek lain dengan harga dua kali lipatnya. Untuk kisaran harga yang sama tadinya pembeli akan melirik pada ponsel-ponsel keluaran HTC atau Samsung yang harus diakui bahwa keduanya hanya tampil all out alias menawarkan performa dan kualitas terbaik pada ponsel flagship mereka yang harganya selangit. Sementara untuk ponsel kelas low-end dan mid-end kedua pabrikan tersebut tampak tidak serius selain memanfaatkan popularitas dan nama besar mereka.
Meski unggul atas ponsel-ponsel Samsung dan HTC di kelas low-end namun Motorola Moto G bukannya tanpa kelemahan. Kamera yang diusungnya yaitu kamera 5 MP-nya tidak menghasilkan kualitas foto yang bisa dibanggakan, namun sekedar cukup untuk memberi nilai plus bagi sebuah ponsel murah.
Kualitas kamera yang biasa-biasa bukanlah kelemahan utama dari Motorola Moto G, justru dua hal lain yang perlu dipertimbangkan oleh calon pembeli adalah ketiadaan slot microSD serta baterai yang tidak bisa diganti. Mengenai absennya slot microSD rasanya bukan hal baru, banyak ponsel canggih pun yang kini sudah meninggalkan dukungan terhadap memori eksternal tersebut. Sebab faktanya kebanyakan pengguna sudah cukup paham untuk memindahkan foto atau video klip yang ditangkap dengan ponsel ke laptop atau PC secepatnya. Memang media penyimpanan ponsel utamanya difungsikan untuk menyimpan aplikasi dan beberapa file musik saja, bukan diperuntukkan sebagai media penyimpanan permanen.
˅ Lihat Spesifikasi Lengkap ˅
Sedangkan kelemahan lain yaitu baterai yang tidak bisa diganti tampaknya merupakan blunder yang cukup serius ketiga Motorola mencoba masuk ke pasar Indonesia. Memang di negara lain orang hanya menggunakan ponsel maksimal selama dua tahun sebelum kemudian berganti ke model terbaru. Sehingga baterai yang tak bisa diganti dalam kasus tersebut tidak menjadi soal. Lain halnya di Indonesia yang masih cukup banyak pengguna yang mempertahankan ponselnya sampai ponsel tersebut benar-benar tidak dapat berfungsi lagi, karena itu fakta bahwa baterai Motorola Moto G tak bisa diganti merupakan kesalahan fatal.
Mungkin bukan masalah bagi penggemar teknologi atau segmen usia muda yang suka bergonta-ganti ponsel, namun bagi kelompok usia yang lebih mapan dan tak terlalu gemar bergonta-ganti HP tentu kekurangan ini merupakan masalah serius yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk membeli Motorola Moto G.
Terlepas dari kekurangan itu sebenarnya berbagai keunggulan yang dimiliki oleh Motorola Moto G sudah lebih dari cukup untuk mengkompensasi harganya yang sangat terjangkau. Karena itu ponsel keluaran Motorola ini tetap layak dilirik bagi mereka yang tak ingin membelanjakan uang lebih dari Rp 2,5 juta untuk sebuah ponsel cerdas.