on

Blackberry Passport Bakal Ancam Android?

Blackberry Passport melahirkan pendapat yang beragam. Beberapa menyebutnya sebagai potensi kegagalan lain dari pabrikan asal Kanada tersebut, sementara beberapa lainnya yakin lewat Blackberry Passport perusahaan yang pernah berjaya di industri smartphone tersebut bakal mampu merebut konsumen Android untuk beralih ke Blackberry. Pendapat pertama sudah banyak diulas, namun apa yang melatarbelakangi pendapat kedua tersebut?

Blackberry Passport dari desainnya sendiri sudah jelas bukan selera semua orang, pangsa pasarnya pun tak bakal seluas Android. Namun pastinya Blackberry sendiri sudah melakukan riset pasar sebelum melanjutkan ke proses produksi, pemasaran dan lebih-lebih penjualan. Harus diakui bahwa suka atau tidak suka faktanya Blackberry Passport menawarkan sesuatu yang tak bisa ditawarkan oleh handset berbasis iOS, WP ataupun Android.

Blackberry Passport Lebih Baik dari Android


Mengapa Beberapa Orang Beralih dari Android ke Blackberry Passport?

Sampai saat ini beberapa profesional di bidang bisnis, keuangan bahkan jurnalis sudah mulai meninggalkan smartphone Android dan bahkan iPhone untuk beralih ke Blackberry Passport. Bagi kebanyakan konsumen tentu kenyataan tersebut menimbulkan sebuah tanda tanya besar. Namun ternyata bagi sebagian kecil kelompok konsumen yang rutin bekerja menggunakan spreadsheet termasuk lewat smartphone tidaklah mengherankan jika Blackberry Passport lebih mampu memberikan dukungan ketimbang platform lain.

Pengalaman Blackberry Passport

Harus diakui bahwa lewat smartphone Blackberry terbaru ini pabrikan asal Kanada tersebut melakukan langkah cerdas dengan tidak lagi mencoba menjadi pengekor arah pengembangan iPhone dan Android. Beberapa tahun lalu demi menutup kerugian dan dalam upaya tetap bertahan di industri smartphone, Blackberry mencoba meniru resep sukses iPhone maupun Android yang justru menjadikannya kehilangan jati diri (baca: uniqueness). Seolah sadar bahwa langkah tersebut justru akan menjerumuskan mereka maka akhirnya perubahan arah strategi pun ditempuh, dan Blackberry Passport adalah produk pertama dari penemuan kembali jati diri Blackberry.

Sama halnya dengan Windows Phone, mempertahankan jati diri dan tidak ingin menjadi pengekor trend yang dilahirkan oleh Apple (iPhone) maupun Google (Android) pada satu sisi tak bakal membuat mereka menjadi pemain dominan di industri tersebut. Namun baik Microsoft maupun Blackberry tampaknya tak peduli dengan hal tersebut, sebab mereka tahu bahwa konsumen yang benar-benar menjadi target market mereka takkan beralih kepada kompetitor semata-mata demi mengikuti trend.

Harga Blackberry Passport

Blackberry Passport memang bukan smartphone yang ideal, dari desainnya saja sudah terasa tidak nyaman digenggam. Dimesinya terlalu besar dan berat bagi kebanyakan orang, lebih-lebih mereka yang sebelumnya merupakan pengguna high-end smartphone dari basis kompetitor. Bahkan menurut sebuah survei kebanyakan calon konsumen wanita pada awalnya enggan melirik Blackberry Passport karena desainnya dirasi terlalu maskulin. Namun seiring dengan berjalannya waktu, terbentuknya penyesuaian maka pandangan mereka terhadap Blackberry Passport kemudian berubah.

Potensi Blackberry Passport

Lihat Penawaran Harga Blackberry Passport
Blackberry Passport
beli sekarang


Lantas bagaimana dengan potensi Blackberry Passport dan perusahaan Blackberry sendiri lewat strategi baru mereka tersebut? Seperti sudah disebut sebelumnya bahwa jika tolok ukur sukses semata-mata dikaitkan dengan perolehan pangsa pasar maka rasanya masih jauh potensi Blackberry untuk meraih sukses tersebut.

Namun perlu dipahami bahwa tolok ukur sukses tidaknya sebuah produk tidak semata-mata ditilik dari pangsa pasar yang dimiliki dalam suatu industri. Alih-alih berusaha menyamai perolehan pangsa pasar Apple dan Google di industri ini lewat mass products, perusahaan seperti Blackberry dan Microsoft bisa saja menyasar pada niche market yang meski pangsa pasarnya kecil namun berpotensi memberikan profit menjanjikan.

Analoginya kurang lebih bisa disamakan antara Toyota dan Lamborghini di industri otomotif. Jika hanya ditilik dari perolehan pangsa pasar dalam industrinya sendiri sudah jelas pangsa pasar Toyota lebih besar ketimbang Lamborghini. Namun bukan berarti bahwa Toyota bisa disebut lebih sukses dibanding Lamborghini hanya dari tolok ukur pangsa pasar saja bukan? Bukan pula berarti Lamborghini adalah produk gagal karena pangsa pasarnya tidak sebesar Toyota. Hal yang sama rasanya juga bisa diterapkan dalam industri smartphone.

Untuk saat ini konsumen yang lebih banyak menggunakan ponsel mereka sebagai perangkat hiburan seperti memutar musik, berfoto, memutar video dan sebagainya sudah barang tentu bukanlah target market Blackberry Passport. Namun bagi mereka yang lebih menggunakan ponsel sebagai pendukung produktivitas, membaca blog, mengirim dan menerima e-mail, bekerja dengan spreadsheet dan grafik (chart) sudah barang tentu Blackberry Passport lebih mampu memenuhi keperluannya ketimbang ponsel dengan platform lain.

Referensi 1, Referensi 2