on

Menelusuri Perbedaan Motorola Moto E Gen.2 vs. Motorola Moto E

Motorola Moto E generasi kedua akhirnya secara resmi diperkenalkan oleh pabrikan yang dalam dua tahun terakhir mencatat sukses lewat Moto E, Moto G, Moto X dan Droid Turbo tersebut. Motorola Moto E sendiri yang adalah andalan mereka di segmen paling bawah juga mendapat apresiasi karena meski dibanderol murah namun kualitasnya bisa dipertanggungjawabkan. Kini lewat Moto E terbaru tentu ekspektasi lebih tinggi sudah lebih dulu muncul di benak calon konsumen.

Perbedaan Motorola Moto E terbaru vs. Motorola Moto E generasi sebelumnya menjadi pertanyaan besar di benak calon konsumen bahkan sejak saat rumor bakal lahirnya Moto E generasi kedua tersebut muncul di dunia maya beberapa bulan lalu. Pertanyaanya adalah: akankah Motorola masih bertahan mempertahankan kualitas tinggi pada generasi sebelumnya? Untuk menemukan jawab baiklah kita telusuri terlebih dahulu perbedaan Motorola Moto E gen. 2 vs. Motorola Moto E generasi pertama berikut:

Menelusuri Perbedaan Motorola Moto E Gen.2 vs. Motorola Moto E


Perbedaan Desain & Spesifikasi Motorola Moto E Terbaru vs. Motorola Moto E Gen. 1

Sejak awal konsep yang diusung oleh Motorola Moto E sebenarnya tidaklah otentik sebab resep yang sama sebenarnya sudah lebih dahulu diujicoba oleh Moto G. Karena respon pasar yang positif terhadap Moto G itu pulalah Motorola kemudian beride menyasar segmen yang lebih rendah lewat Moto E.

Pada awal kemunculannya Motorola Moto E mengusung konfigurasi perangkat keras yang tidak istimewa namun sanggup menjalankan tugasnya dengan baik. Sebut saja prosesor dual-core berkecepatan 1.2 GHz yang merupakan bagian terintegrasi dari chipset Snapdragon 200 dan didampingi oleh RAM 1 GB. Sebagian besar kompetitor sekelasnya kala itu pun menawarkan spesifikasi yang kurang lebih sama. Demikian pula layar berukuran 4.2 inch yang relatif besar sebenarnya untuk ponsel kelas low-end pada masanya, namun tak cukup membuatnya menonjol.

Lantas apa keunggulan Motorola Moto E sebenarnya yang membuat penjualannya begitu memesona sepanjang tahun 2014 lalu? Daya tahan baterai yang panjang serta build quality di atas kompetitor adalah dua dari tiga kelebihan Motorola Moto E yang membuat konsumen jatuh hati. Keunggulan ketiga adalah buah keputusan pabrikan menempatkan speaker di bagian depan sehingga kualitas suaranya meningkat secara signifikan meski hardware-nya biasa saja. Tiga hal tersebut bukan saja menjadikannya menonjol atas kompetitor sekelas namun bahkan membuat konsumen bisa memaklumi fakta bahwa Moto E generasi pertama tidak menawarkan kamera sekunder.

Dibalik tiga keunggulan yang sudah disebut tentu ada pula kelemahan atau kekurangan Motorola Moto E yang membuat pihak produsen tak bisa menutup mata terutama pada sektor perangkat lunak. Salah satunya adalah ketiadaan akses cepat untuk mengaktifkan kamera, padahal fitur serupa sudah ditemukan pada ponsel besutan Motorola yang lebih mahal. Ketiadaan dukungan jaringan 4G LTE juga dianggap kekurangan lain terutama bagi konsumen di negara maju dimana kualitas jaringan 4G sudah memadai dan bukan sekedar gimmick seperti di Indonesia saat ini.

Dan terakhir, meski konsumen bisa memahami ketiadaan kamera sekunder kala itu namun dengan semakin banyaknya kompetitor di kisaran harga sama yang sudah menawarkan kamera depan maka produsen pun tak bisa lagi menutup mata sambil berharap konsumen masih bersedia memaafkan kekurangan ini. Lebih-lebih kamera utama Moto E generasi pertama juga belum didukung dengan LED flash.

Hal-hal di atas yang merupakan daftar kelemahan Motorola Moto E generasi awal semestinya masuk agenda kala Motorola melakukan penyempurnaan yang terwujud lewat Moto E generasi kedua. Namun sudahkah realisasinya sesuai dengan ekspektasi konsumen?

Menilik dari fitur serta desainnya rupa-rupanya ada kompromi di beberapa bagian yang menjadikan Moto E generasi kedua memuaskan di satu bagian namun mengecewakan di bagian lain. Tengok saja misalnya penambahan ukuran layar dari 4.2 menjadi 4.5 inch berikut keberadaan kamera sekunder sudah pasti menjadi dua hal yang diapresiasi konsumen. Sayangnya untuk menyediakan ruang bagi kamera sekunder serta layar lebih lebar tersebut pada desainer memindahkan posisi speaker yang semula menghadap depan. Alhasil kualitas audio yang semula merupakan salah satu keunggulan Motorola Moto E dibanding kompetitor pun sirna.

Sedangkan bagi konsumen yang mengharapkan adanya dukungan 4G pada Moto E, kali ini pun harapannya sudah terkabul lewat Moto E terbaru. Bahkan tak cukup sampai disitu saja, produsen pun juga menjanjikan bahwa meski mengusung layar yang lebih lebar serta dukungan jaringan 4G LTE namun performa baterainya masih sama baik dibandingkan Moto E generasi pertama.
Lagi-lagi sebagai kompromi untuk menekan biaya produksi Motorola pun harus menyingkirkan fitur radio FM yang ada pada generasi sebelumnya.

Menelusuri Perbedaan Motorola Moto E Gen.2 vs. Motorola Moto E

Di luar hal-hal tersebut tidak ada perbedaan antara Motorola Moto E generasi kedua dengan Motorola Moto E generasi pertama. Moto E terbaru masih mengandalkan chipset yang sama, kapasitas RAM yang sama dan bahkan kamera utama 5 MP di bagian belakang pun masih belum dilengkapi dengan LED flash. Namun kami bisa memahami alasan Motorola tidak memberikan LED flash pada kamera belakang. Pasalnya kamera ponsel di kisaran harga kurang dari Rp 3 juta pada dasarnya tak berguna digunakan di malam hari atau di dalam ruangan, keberadaan LED flash juga tidak terbukti membantu malahan makin memperburuk kualitas foto yang dihasilkan dalam kondisi minim cahaya tersebut. Karena itu alih-alih memberikan fitur tak berguna yang hanya akan menambah biaya produksi, Motorola pilih bertahan pada pendirian semula.

Kesimpulan Perbedaan Motorola Moto E Gen.2 vs. Motorola Moto E Gen. 1

Dari penelusuran perbedaan Motorola Moto E Gen. 2 vs. Motorola Moto E Gen. 1 poin per poin di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa Moto E terbaru memang tak memberikan solusi untuk semua kekurangan yang dimiliki oleh pendahulunya. Namun demikian bagi calon konsumen baru sudah pasti Moto E generasi kedua lebih valuable dibanding pendahulunya.