on

Beragam Alternatif Pengganti iPhone 6s

iPhone 6s yang baru pekan lalu diperkenalkan oleh Apple tak bisa disangkal memang merupakan sebuah mahakarya. Mulai dari keelokan desain, fitur 3D Touch, kamera dengan kemampuan merekam video beresolusi 4K serta modul kamera yang diperbarui layak menjadikannya sebagai the most anticipated smartphone of the year. Sayangnya, seperti biasa harga iPhone 6s tidaklah murah, tidak terjangkau kantong setiap orang. Bahkan bagi mereka yang sanggup menebusnya pun tak semuanya rela menggelontorkan yang sejumlah itu untuk sebuah smartphone.

Harga iPhone 6s dibanderol setara Rp 12,5 juta-an untuk versi terendah, sementara versi termahalnya dengan kapasitas memori internal yang lebih lega banderolnya tak bakal kurang dari Rp 15 juta-an. Jelas bahwa dari harganya saja iPhone 6s bukan sesuatu yang mudah dimiliki oleh setiap orang. Namun tak perlu khawatir, pasalnya dengan uang sejumlah Rp 5-8 juta-an atau bahkan kurang Anda juga bisa mendapatkan smartphone berbasis Android yang layak disebut sebagai alternatif dari iPhone. Faktanya stabilitas dan kapabilitas sistem operasi Android sendiri sama sekali tidak kalah dari iOS, bahkan Apple sendiri saat ini sering menjiplak fitur milik kompetitornya itu.

Alternatif Pengganti iPhone 6s



Menariknya. Alternatif-alternatif yang kami maksud tersebut tidak kesemuanya merupakan smartphone kelas high-end, beberapa merupakan ponsel kelas menengah dan satu diantaranya malahan kelas mid-low dengan banderol harga sangat terjangkau. Lantas smartphone-smartphone apa sajakah yang kami maksud tersebut? Silakan menyimak daftar smartphone alternatif iPhone berikut ini:

Smartphone Alternatif Pengganti iPhone 6s

Motorola Moto G 2015


Alternatif Pengganti iPhone 6s

Kami paham jika sebagian besar dari Anda para pembaca seketika bakal mengernyitkan dahi manakala kami menyebut Moto G generasi ketiga dan bahkan menempatkannya pada posisi teratas. Membandingkan iPhone 6s vs. Motorola Moto G 2015 memang terdengar tidak masuk akal, karena yang satu menyasar segmen premium sementara yang lain menyasar segmen sejuta umat.

Namun sebelum Anda makin bersikap sinis, pahami dulu alasan kami menempatkannya sebagai alternatif utama. Ingat bahwa siapapun yang memiliki cukup anggaran untuk membeli smartphone model flagship sudah pasti akan siap melakukan kompromi-kompromi. Kompromi yang mula-mula pastilah soal prestige. Jika faktor prestige sudah dipinggirkan maka hal penting berikut yang akan dipertimbangkan tentu saja adalah reliabilitas, fitur serta value for money.

Jangan memandang remeh Motorola Moto G 2015 hanya karena semenjak generasi pertamanya ia identik dengan smartphone sejuta umat. Walau identik dengan citra ponsel rakyat namun Moto G generasi terbaru ini termasuk salah satu smartphone terbaik di kelas menengah.

Penampilannya masih sederhana, namun pihak produsen memperbaiki beberapa detil yang menjadikannya tampil tidak lagi murahan. Sekilas penampilan Moto G terbaru tak berbeda jauh dengan kakaknya, Motorola Moto X Style yang tengah menjadi bintang di kelasnya saat ini.
Dengan penampilan yang sederhana tanpa berkesan murahan Moto G 2015 sudah dirancang anti air juga mendukung penambahan memori eksternal. Dua hal itu saja sudah membuatnya unggul dari iPhone 6s yang banderolnya berkali-kali lipat lebih mahal.

Pada fitur kamera, modul kamera 13 MP yang diusung oleh Moto G 2015 memang bukan tandingan bagi kamera iPhone 6s, Samsung Galaxy S6 atau LG G4 yang merupakan the big three saat ini. Namun jangan lupa bahwa banderol harga Motorola Moto G 2015 hanya sekitar sepertiga dari ketiga smartphone yang disebut itu. Dan kualitas kameranya sendiri untuk ukuran smartphone kelas mid-low jelas sangat menjanjikan dari sisi value for money. Pasalnya modul kamera ini adalah modul yang sama digunakan oleh Motorola Nexus 6, dan saat ini banderol Nexus 6 sendiri masih stabil di angka Rp 8 juta-an.

Untuk alasan-alasan itulah kami menempatkan Motorola Moto G 2015 pada posisi teratas daftar alternatif pengganti iPhone 6s.

OnePlus 2


Alternatif Pengganti iPhone 6s

Sejak memperkenalkan flagship generasi pertamanya OnePlus menyebut diri sebagai “flagship killer”. Setelah mendapat respon positif tahun lalu lewat OnePlus One sekaligus juga kritikan, kini pabrikan asal Cina itu merilis generasi terbarunya dalam wujud OnePlus 2 dengan layar LCD yang tingkat kecerahannya mencapai 600 nits, fitur sensor pemindai sidik jari, prosesor octa-core serta casing dengan material hasil perpaduan antara aluminium dan magnesium.

Hal unik dari OnePlus 2 yang layak digarisbawahi dari kacamata kami adalah fungsi slider yang mengakomodir tiga profil sekaligus yaitu All Notifications, Priority Interruptions dan No Interruptions tanpa harus melakukan unlock.

Di luar itu masih ada beberapa keunggulan dari OnePlus 2 seperti USB tipe C dan sistem operasi OxygenOS yang sedang menjadi buah bibir saat ini.
Satu-satunya kelemahan OnePlus 2 yang membuat frustrasi adalah ketersediaannya yang sangat ekslusif, dengan budget operasional yang masih terbatas OnePlus mengakalinya dengan tidak memproduksi unit sekedar untuk stok. Unit OnePlus baru akan diproduksi setelah ada permintaan pasti.

Oppo R7 Plus


Alternatif Pengganti iPhone 6s

Satu lagi HP Android asal Cina yang layak diposisikan sebagai alternatif bagi iPhone yaitu Oppo R7 Plus. Mengusung layar berukuran 6 inch dan casing berbahan metal, R7 Plus tampak begitu memukau bahkan pada kesan pertama sekalipun. Fitur pengisian ulang daya baterai yang hanya memerlukan waktu selama 30 menit untuk mengisi setengah dari total kapasitas baterai atau 1 jam 45 menit untuk pengisian penuh tak bisa dianggap sepele terutama bagi mereka yang keseharianya sangat mobile.

Bezel yang sangat tipis menjadikan ukuran layar Oppo R7 Plus terasa optimal, dan meski banderolnya lebih murah dari smartphone kelas high-end dari merek-merek ternama namun smartphone Android ini memiliki fitur pemindai sidik jari dengan performa yang tak kalah dari kompetitor-kompetitor-nya itu.

Huawei P8


Alternatif Pengganti iPhone 6s

Seperti bisa diduga, dimana ada Oppo di situ pula ada Huawei. Dua pabrikan ini memang cenderung saling merespon dan meng-counter produk satu sama lain. Sementara tahun ini Oppo menonjol lewat R7 Plus, Huawei pun tak mau kalah dengan menghadirkan Huawei P8.

Penampilan Huawei P8 sekilas langsung mengingatkan kita pada penampilan iPhone 6 Plus, apapun pendapat Anda nyatanya saat ini memang bisa dibilang tak ada satupun pabrikan yang tidak mencontek kompetitor. Bahkan hal yang sama pun terjadi juga pada iPhone terbaru.

Di sektor fitur kamera pun Huawei P8 menempatkan diri sebagai kompetitor yang wajib diwaspadai oleh iPhone 6s, Galaxy S6 dan LG G4. Pasalnya sensor RGBW buatan Sony yang diusungnya terbukti mampu bekerja dengan sangat baik di malam hari maupun kala digunakan pada mode makro.

Selain segudang fitur dan kecanggihan Huawei P8 masih ada lagi hal yang layak disoroti. Huawei menjamin bahwa layar 5.2 inch dengan kepadatan warna 424 ppi ini memiliki kekuatan di atas smartphone lain. Untuk meyakinkan konsumen maka Huawei bahkan bersedia mengganti secara cuma-cuma jika layar tersebut pecah pada penggunaan satu tahun pertama.