Huawei Honor 5X menjadi bukti keseriusan sang produsen dalam upaya memperbesar pangsa pasar mereka. Betapa tidak, smartphone Android terbaru buatan Huawei tersebut secara spesifik dirancang untuk menggerogoti pangsa pasar milik Motorola Moto G 2015 yang selama ini dianggap sebagai benchmark di segmen tersebut.
Kombinasi antara fitur, desain serta dimensi tampaknya dijadikan kunci bagi Huawei untuk menempatkan dirinya berhadapan dengan sang penguasa pasar yang kebetulan berasal dari negara yang sama tersebut. Seberapa besar potensi Huawei Honor 5X mewujudkan ambisi tersebut?
Home » Android » Bedah Huawei Honor 5X: Moto G 2015 Killer?
on
Bedah Huawei Honor 5X: Moto G 2015 Killer?
Moto G generasi ketiga bukan satu-satunya yang harus dihadapi oleh Honor 5X jika ingin dianggap sebagai pemain penting di segmen menengah, masih ada handphone buatan Cina lainnya yang tak kalah mengancam dan lebih dahulu beroleh popularitas yaitu OnePlus X. Langkah pertama yang ditempuh oleh Huawei untuk membuat produknya menonjol dibanding dua kompetitor utama tersebut adalah dengan memberikan layar yang lebih lebar dibanding OnePlus X maupun Moto G 2015.
Layar berukuran 5.5 inch dengan resolusi setara FHD tersebut memiliki tingkat kerapatan warna mencapai 401 ppi. Meski tidak terdengar istimewa terlebih jika membandingkannya dengan layar smartphone kelas high-end namun bagi sebagian besar pengguna gejala pikselisasi pada Huawei Honor 5X tampaknya tidak bakal tersadari.
Selain kualitas gambar yang ditampilkan terbilang memukau untuk smartphone di segmen ini juga tingkat kecerahan mencapai 469cd/m2 berikut rasio kontras 1.170:1 membuatnya terbaca dengan baik di berbagai kondisi termasuk di luar ruangan. Kelebihan dari layar Honor 5X lainnya adalah tampilan warna yang terbilang akurat, belum lagi tingkat viewing angles luas.
Oleh karena beban yang dipikul olehnya cukup besar maka meski hanya diposisikan untuk bermain di segmen mid-low namun Huawei Honor 5X hadir dengan penampilan desain yang outstanding. Bagian belakang yang memadukan antara desain mengkurva dengan brushed metal finish demikian pula halnya dengan glossy mirror effect di tepi bagian depan membuatnya tampak elegan sekaligus menonjol untuk smartphone di segmen tersebut.
Sayangnya ia jauh dari sempurna ketika diamati lebih detil. Build quality-nya masih belum mampu menyamai Moto G dan OnePlus X, ditambah lagi desain tersebut tidak dirancang tahan air sebagaimana halnya dengan Moto G keluaran terbaru.
Namun Huawei Honor 5X juga memiliki keunggulan tersendiri berupa sepasang tray dimana satu diantaranya dimaksudkan untuk menelan dua kartu SIM masing-masing berukuran nano dan micro sementara lainnya untuk menempatkan keping microSD yang mendukung hingga kapasitas 128 GB.
Huawei juga sudah melengkapi Honor 5X dengan sensor pemindai sidik jari yang bukan sekedar berfungsi melakukan locking/unlocking namun sekaligus juga bisa digunakan untuk membuka aplikasi berbeda lewat jari yang berbeda pula. Fungsi yang kedua ini justru belum tersedia pada Huawei Mate 8 yang harganya lebih mahal.
Mengandalkan chipset Snapdragon 616 dengan RAM berkapasitas 2 GB dan GPU Adreno 405 Huawei Honor 5X mampu mencatatkan poin lebih baik dibanding Motorola Moto G 2015 pada uji dengan GeekBench 3 meski belum mampu menyejajarkan diri dengan OnePlus X.
Kondisi yang sama kembali terulang pada uji GFXBench baik onscreen maupun offscreen.
Walau demikian jangan memberi ekspektasi berlebihan terhadapnya, dalam pengujian langsung lewat penggunaan kerap terjadi lag kala transisi antar layar. Loading aplikasi terasa cukup lama demikian pula waktu tunggu sebelum virtual keyboard dimunculkan. Mungkin kekurangan-kekurangan Huawei Honor 5X tersebut bakal teratasi dengan update firmware, namun mungkin juga tidak.
Bagaimanapun kelemahan utama dari Huawei Honor 5X terdapat pada sektor kamera, di atas kertas lensa f/2, 13 MP dengan dual tone flash memang terdengar menjanjikan namun angka-angka tersebut sama sekali tidak merepresentasikan hasil di lapangan. Pada kondisi ideal seperti di luar ruangan dan cuaca cerah ia mampu menghasilkan kualitas foto yang cukup baik dan layak disimpan meski tetap bisa terlihat gejala noise dan grainny.
Sedangkan di dalam ruangan atau malam hari tingkat detil dari foto-foto tersebut terdegradasi secara signifikan. Dari sisi performa kinerja autofocus-nya juga terasa lamban, ia pun belum juga didukung dengan OIS.
Sedangkan pada sisi perangkat lunak, Huawei Honor 5X sama persis seperti Huawei Mate 8 yang menggunakan tampilan antar muka EMUI di atas Android 5.1. Baik atau tidaknya tampilan antar muka tersebut rasanya merupakan penilaian yang subjektif, beberapa menilai ketiadaan apps drawer merupakan kekurangan dan sebagian lain menilainya tak jadi soal mengingat iOS pun juga demikian.
Di luar poin desain, sensor pemindai sidik jari serta layar berukuran lebar sebenarnya tak ada hal yang benar-benar istimewa dari Huawei Honor 5X. Berharap ia mampu menekuk OnePlus X apalagi Moto G 2015 rasanya merupakan target yang terlampau ambisius.
Pada sisi lain dengan banderol yang lumayan terjangkau calon konsumen sudah bisa memiliki smartphone yang menyajikan fitur cukup komplet terlepas dari fakta bahwa kamera yang diusungnya jauh dari relible.
RELATED POSTS