Handphone Android murah ZTE Blade A711 memanaskan kompetisi di segmen low-end yang sebenarnya sudah berdarah-darah dalam beberapa tahun belakangan. Dibanderol dengan harga kurang dari Rp 2 juta smartphone yang dijual juga dengan nama lain ZTE Blade X9 ini menawarkan beberapa fitur yang tak dimiiki oleh kebanyakan kompetitor sekelasnya.
Sama halnya dengan Huawei, ZTE pun di masa lalu lebih dikenal sebagai produsen modem. Meski keduanya sama-sama melakukan ekspansi ke industri selular namun sementara Huawei sukses menempatkan diri dalam jajaran 5 besar produsen ponsel di dunia tidak demikian halnya dengan ZTE. Lewat ZTE Blade A711 sang produsen berharap memperbaiki prestasi penjualannya di segmen paling bawah.
Build Quality dan Spesifikasi ZTE Blade A711
Mengusung layar berteknologi IPS berukuran 5.5 inch dan bezel terbilang tipis ZTE Blade A711 langsung menarik perhatian sekaligus tampak menonjol diantara smartphone kelas low-end lainnya. Di atas layar seperti biasa pihak pabrikan menempatkan lensa kamera sekunder 5 MP.
Sementara di bagian bawah lagi-lagi tiga capacitive buttons khas smartphone ZTE didukung oleh LED yang bukan sekedar mempercantik tampilan namun juga sangat berguna di ruangan gelap.
LED tersebut bukan saja menyala kala ponsel dalam kondisi aktif namun juga sebagai notifikasi kala ada pesan masuk serta saat melakukan isi ulang daya baterai.
Sedangkan semua physical buttons diletakkan pada sisi kanan, tebal keseluruhan dari ZTE Blade A711 sendiri hanya tercatat 8.6 mm.
Berpindah ke bagian belakang penampilannya tidak kalah menarik dibanding sisi depan. Lensa kamera 13 MP dengan aksen warna biru menjadi hal paling menonjol pada sisi tersebut. Selain lensa kamera utama beserta single LED flash Anda juga bisa menemukan sensor pemindai sidik jari yang sudah pasti sangat langka ditemukan pada smartphone sekelasnya.
Turun ke bagian bawah cukup disayangkan ZTE masih menempatkan speaker pada bagian belakang, tepatnya di bawah logo ‘ZTE’. Penempatan ini tidak menguntungkan kala ponsel diletakkan atau digenggam karena output yang dihasilkan cenderung terhalang. Sementara logonya sendiri bukan sekedar dicetak biasa namun dengan metode engrave yang memberikan nuansa premium.
Tray untuk kartu SIM diposisikan pada tepi kiri, sayangnya karena mengadopsi model hybrid maka pengguna harus menentukan apakah hendak menggunakan dua kartu SIM atau satu kartu SIM dan satu keping microSD untuk memori eksternal.
Bobot ZTE Blade A711 sendiri secara keseluruhan mencapai 160 gram, bobot tersebut memang tidak terbilang ringan namun bobotnya terasa ideal dalam genggaman. Untuk poin desain kritik yang layak diberikan kepada smartphone Android murah buatan ZTE ini terletak pada permukaan cover belakang yang relatif licin.
Layar berukuran 5.5 inch milik ZTE Blade A711 menampilan resolusi setara FHD dengan tingkat kepadatan warna mencapai 401 ppi. Gambar serta huruf mampu ditampilkan dengan cukup tajam, tingkat akurasi warnanya juga relatif baik. Kala digunakan di ruangan terang atau di luar ruangan ia cenderung reflektif, namun untungnya hal tersebut mampu dikompensasi dengan tingkat kecerahan serta viewing angles luas.
Di sektor audio berkat penggunaan teknologi DTS ZTE Blade A711 mampu menghasilkan suara dengan volume cukup kuat dan relatif jernih untuk ukuran smartphone kelas low-end.
Kejutan masih berlanjut di sektor kamera, kamera utama 13 MP pada smartphone di kisaran harga ini mungkin membuat kebanyakan orang bersikap pesimis akan performa serta kualitasnya. Kala diuji langsung ternyata pesimisme tersebut terlalu berlebihan, sebab pada kondisi pencahayaan ideal ia mampu menghasilkan kualitas foto yang sangat baik dengan tingkat saturasi berimbang.
Di malam hari atau di dalam ruangan reproduksi warna yang dihasilkan jauh dari ideal, namun foto-foto tersebut masih mampu dinikmati karena memilki tingkat detil yang relatif tinggi.
Ketika digunakan untuk merekam video ia juga menghasilkan kualitas yang lumayan dengan catatan tidak dalam kondisi menggunakan zoom.
Menjalankan sistem operasi Android 5.1 dengan tampilan antarmuka Nubia UI versi 3.0 ZTE Blade A711 layak mendapat apresiasi karena selain tampilannya mudah dipahami juga sangat minim bloatware. Dari kapasitas total memori internal 16 GB sendiri masih tersisa 11 GB untuk digunakan pengguna di awal. Jika masih dirasa kurang maka beberapa file bisa memanfaatkan memori eksternal yang sanggup mendukung hingga kapasitas 128 GB.
Performa ZTE Blade A711 sendiri untuk penggunaan normal keseharian relatif memuaskan dengan gejala lag yang sangat minim. Kombinasi antara chipset Snapdragon 615 dengan RAM sebesar 2 GB terbukti handal menjadikan Blade A711 sebagai salah satu ponsel terbaik di kelasnya dari sisi performa.
Kelemahannya baru terasa kala dipaksa menjalankan game kompleks, namun siapapun pasti setuju bahwa kondisi tersebut sangatlah wajar dan bisa dipahami.
Sedangkan sensor pemindai sidik jari yang menjadi fitur andalan pada ZTE Blade A711 dalam pengujian bekerja dengan sangat baik dan cepat dalam melakukan pemindaian. Hanya saja ia baru bisa bekerja akurat jika penempatan jari benar-benar berada persis di atas sensor, pergeseran sedikit saja membuatnya gagal melakukan otentifikasi.
Selama pengujian ditemukan kelemahan ZTE Blade A711 lain berupa bug yang membuat smartphone ini melakukan forced shutdown beberapa kali. Harapannya kondisi ini segera teratasi lewat update firmware. Sementara komplain beberapa pengguna mengenai gejala overheat serta crash tidak diketemukan selama pengujian yang berlangsung beberapa pekan.
Stamina baterai ZTE Blade A711 yang memiliki kapasitas 3.000 mAh tergolong rata-rata dengan torehan waktu 7 jam dan 45 menit kala melakukan video loop.
Opini Terhadap ZTE Blade A711
Harga ZTE Blade A711 | |
ZTE Blade A711 | |
Dengan sensor pemindai sidik jari, casing metal, performa fluid berikut kamera yang terbilang baik di kelasnya tak pelak ZTE Blade A711 merupakan pilihan ideal yang bisa didapat konsumen saat ini di kisaran harga kurang dari Rp 2 juta. Selama Anda tak memusingkan soal layanan purna jual maka smartphone Android murah ZTE Blade A711 sangat layak dibeli.