iPhone SE yang sekian lama dinanti dan memunculkan berbagai spekulasi akhirnya jadi juga secara resmi diperkenalkan oleh sang produsen berbasis di Cupertino tersebut. Konon Apple membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk melakukan riset sebelum pada akhirnya yakin melanjutkan ke tahap produksi.
Bagi publik iPhone SE sendiri sangat dinantikan karena setelah merilis iPhone 5c beberapa tahun silam perusahaan yang kini digawangi oleh Tim Cook itu tidak pernah lagi memproduksi smartphone dengan harga terjangkau. iPhone 6s dan iPhone 6s Plus jelas pilihan paling ideal namun tidak terjangkau oleh setiap orang, mampukah iPhone SE memenuhi ekspektasi sebagian besar calon konsumen akan smartphone Apple murah nan berkualitas?
Penjajakan Awal Terhadap iPhone SE
Mirip kebijakan Apple beberapa tahun silam kala memperkenalkan iPhone 5c, meski dibanderol jauh lebih murah namun di dalam iPhone SE tertanam prosesor yang sama dengan iPhone 6s. Desainnya sendiri tidak bisa disebut inovatif sebab memiliki kemiripan kental dengan iPhone 5 yang secara resmi berhenti diproduksi bersamaan dengan dimulainya produksi untuk iPhone SE.Selain layarnya sama-sama menampilkan resolusi maksimal 1136 x 640 pixels, ukuran serta bentuk bezel yang mengelilingi juga nyaris identik dengan iPhone 5. Sementara desain yang mengkurva mengingatkan pada iPhone 5s.
Namun berbeda dari iPhone 5c yang kala itu diposisikan sebagai handphone Apple sejuta umat alias terjangkau mayoritas kalangan. iPhone SE walaupun dari sisi harga lebih terjangkau dibanding seri iPhone yang masih tersedia resmi di pasaran (iPhone 5s, iPhone 6s dan iPhone 6s Plus) sejatinya tetap diposisikan sebagai produk premium oleh sang produsen.
Dari sisi desain, build quality maupun material yang digunakan hal tersebut memang sangat kentara, walau pada sisi lain salah satu fitur andalan generasi iPhone terkini berupa layar ber-fitur 3D Touch ternyata dihilangkan untuk iPhone SE.
Di pihak lain kamera utama 12 MP yang digunakan iPhone SE adalah kamera yang sama persis digunakan pula oleh iPhone 6s, demikian pula kemampuannya merekam video dalam resolusi 4K. Untuk impresi awal ini belum diuji kamera iPhone SE, namun secara teoritis melihat spesifikasi perangkat keras maupun aplikasinya semestinya ia sanggup berkerja sebaik dan secepat kamera iPhone 6s.
Kesamaan lain yang bisa diharapkan antara iPhone SE dengan iPhone 6s adalah performa kecepatan mengingat keduanya sama-sama mengandalkan prosesor A9 dan sistem operasi yang sama pula.
Jika Anda sudah terbiasa menggunakan handphone dengan layar lebar seperti iPhone 6s maka iPhone SE terasa sangat praktis sekaligus ringan. Namun jika Anda sebelumnya adalah pengguna iPhone 5 atau iPhone 5s perbedaannya tidak terlalu kentara, meski memiliki kesamaan dengan kedua iPhone yang sudah berumur itu namun ia sama sekali tidak tampak lawas. Pasalnya beberapa bagian termasuk cover belakang dibuat mirip dengan iPhone 6s.
Dimensi yang lebih kecil bisa dipahami menimbulkan penilaian subjektif yang berbeda. Konsumen tertentu mungkin akan mengapresiasi sisi kepraktisannya, sementara yang lain terutama mereka yang sudah terbiasa dengan ponsel berlayar lebih umumnya akan merasa kesulitan kala mengetik menggunakan virtual keyboard yang sudah pasti memiki ukuran lebih kecil pula. Secara pribadi kami sendiri menilai layar 4 inch adalah ukuran paling ideal untuk sebuah smartphone yang sayangnya makin sulit didapat.
Opini Awal Terhadap iPhone SE
iPhone SE pada dasarnya merupakan sebuah produk yang layak diapresiasi dan mungkin layak pula disebut sebagai iPhone 5 2.0 atau iPhone 5 jilid 2, meski pada sisi lain sedikit membingungkan apa yang sebenarnya ingin dicapai oleh Apple lewat produk terbarunya ini. Memberikan alternatif bagi konsumen loyal mereka yang saat ini masih menggunakan produk iPhone seri lawas (5 ke bawah) mungkin adalah hal yang paling masuk akal.Sementara jika dimaksudkan membujuk pengguna Android beralih ke iOS lewat iPhone SE tampaknya terlalu naif, pasalnya untuk harga yang sama ada banyak ponsel Android dengan spesifikasi lebih baik. Bayangkan saja harga iPhone SE versi 16 GB sudah mendekati Rp 8 juta, padahal memori internal 16 GB sama sekali tidak future proof untuk saat ini, di angka tersebut calon konsumen dihadapkan pada begitu banyak alternatif handphone Android yang lebih powerful.
