Review Asus ZenFone 3 ZE520KL melengkapi ulasan-ulasan jajaran Asus ZenFone 3 lain yang pernah dimuat di blog Gizmo Je-Jo sebelumnya. Zenfone 3 secara sendiri secara menyeluruh meski termasuk the most anticipated smartphone namun tak bisa disebut mampu memenuhi ekspektasi.
Asus ZenFone 3 ZE520KL sama seperti seri Zenfone 3 lainnya mencatat lompatan penting yaitu tidak lagi digunakannya chipset Intel yang dianggap sebagai biang masalah pada seri Zenfone di masa lalu. Bagaimanapun pada sisi lain keputusan mengadopsi chipset buatan Qualcomm memaksa Asus menaikkan harga Asus ZenFone 3 yang tentu tidak terlalu diharapkan oleh konsumen. Apakah harga Asus ZenFone 3 ZE520KL yang cenderung mahal bakal membuat calon konsumen berpaling? Atau adakah hal lain yang ditawarkan oleh pihak produsen sehingga smartphone terbarunya masih dinilai layak oleh calon konsumen?
Review Kompllit Asus ZenFone 3 ZE520KL
Dari penampilan sekilas Asus ZenFone 3 ZE520KL sangat mengingatkan pada desain Samsung Galaxy S6. Setidaknya bagian tepi yang cenderung membulat serta lensa kamera di sisi belakang menguatkan persepsi tersebut.Bicara soal estetika bagian yang kurang menarik dari ZE520KL adalah ukuran bezel yang relatif tebal untuk ukuran smartphone masa kini, dan bukan sisi estetika saja yang terkorbankan dari hal tersebut namun juga sensor pemindai sidik jari cenderung lebih sulit diraih oleh jari.
Kekurangan estetika lain dari desain smartphone Asus terbaru ini adalah permukaan yang terlalu mengkilap, secara subjektif kami menilainya justru mengurangi kesan premium.
Pada sisi layar Asus menempatkan layar berukuran 5.5 inch dengan resolusi FHD yang menghasilkan kerapatan warna 401 ppi. Viewing angles-nya relatif luas, demikian pula reproduksi warna terbilang menarik walau tentu saja intensitas warna hitam tidak sebaik layar berteknologi AMOLED.
Sejujurnya tidak ada keistimewaan tertentu pada layar Asus Zenfone 3 bahkan tingkat kecerahan warnanya pun masih di bawah OnePlus 3 demikian pula dengan rasio kontras.
Kekurangan Asus ZenFone 3 ZE520KL kembali berlanjut di perangkat lunak sebab pabrikan asal Taiwan ini masih menyertakan banyak bloatware pada tampilan antar muka ZenUI. Aplikasi Game Genie misalnya yang senantiasa memunculkan pop-up kala memainkan game cenderung terasa sebagai gangguan ketimbang memberi manfaat. Demikian pula beberapa aplikasi ‘paksaan’ lain kebanyakan hampir tidak pernah digunakan oleh pengguna.
Asus ZenFone 3 ZE520KL tercatat sebagai smartphone pertama di dunia yang mengadopsi Snapdragon 625, bagaimanapun chipset ini secara khusus memang diperuntukkan bagi budget phone sehingga bisa diduga performanya masih di bawah Snapdragon 652. Perbedaan tersebut kentara jelas kala digunakan memainkan game seperti “Asphalt 8”.
Performa single core pada Snapdragon 625 tercatat dibawah Snapdragon 650 dan 625 karenanya sudah jelas bahwa dibandingkan chipset lawas Snapdragon 820 pun ia bukan tandingannya. Karenanya meski memiliki RAM sebesar 4 GB ia masih membutuhkan waktu cukup lama untuk melakukan loading aplikasi-aplikasi tertentu terutama game.
Pada sisi lain ia sangat efisien memanfaatkan sumber daya sehingga selain konsumsi daya baterai lebih rendah juga panas yang dihasilkan cenderung stabil.
Hemat kami keputusan Asus menggunakan Snapdragon 625 untuk Zenfone 3 bukan pilihan tepat. Pasalnya keputusan mereka meninggalkan Intel menyebabkan hilangnya subsidi biaya produksi dari Intel akibatnya harga Zenfone 3 meningkat drastis dibanding Zenfone 2 dan pendahulunya. Padahal dari sisi performa Snapdragon 625 jauh di bawah tuntutan kebanyakan calon pembeli, justru lebih masuk akal jika ia menggunakan Snapdragon 652. Memang harganya bakal sedikit lebih mahal namun pada sisi lain performa yang ditawarkan bakal membuat pembeli merasa harga tersebut layak.
Beruntungnya pada sisi lain kualitas serta performa kamera Asus ZenFone 3 ZE520KL berpotensi menyelamatkan penjualan produk tersebut. Kamera utama 16 MP merupakan peningkatan signifikan jika membandingkan dengan kamera Zenfone 2. Walau tidak sempurna namun ia sanggup menawarkan kecepatan auto-focus yang handal demikian pula kualitas warna yang dihasilkan tampak hidup sekaligus natural.
Kemampuan kamera Zenfone 3 pada kondisi low-light memang sangat terbatas, auto-focus-nya juga tidak secepat dalam kondisi pencahayaan ideal namun tetap masih sanggup menghasilkan foto yang bisa dinikmati terlebih jika tujuannya hanya untuk diunggah ke media sosial atau blog non fotografi.
Sedangkan terlepas dari kelemahan Snapdragon 625 ia memberikan manfaat positif berupa konsumsi daya baterai yang efisien, alhasil baterai 3000 mAh milik ZE520KL sanggup bertahan hingga 11 jam pada uji Geekbench 3 dengan nilai 7043.