Smartphone kelas low-end belakangan semakin menjamur mulai dari merek lokal hingga merek-merek mapan. Di antara merek mapan muncul dua HP low-end terbaru yang cukup menjanjikan yaitu Microsoft Lumia 532 dan Samsung Z1 yang berbasis sistem operasi Tizen. Keduanya dibanderol dengan harga yang sama.
Kedua smartphone kelas low-end tersebut dirilis dalam waktu yang hampir bersamaan. Seperti biasa tentu saja Lumia 532 mengandalkan sistem operasi Windows Phone, sedangkan di sisi lain bagi Samsung Z1 merupakan penjajakan awal potensi dan reaksi pasar terhadap sistem operasi terbaru buatan mereka. Mana diantara kedua HP kelas low-end tersebut yang lebih layak dipertimbangkan?
Komparasi Spesifikasi Smartphone Kelas Low-end: Microsoft Lumia 532 vs. Samsung Z1 Tizen
Microsoft tampak lebih serius di sisi kualitas performa dengan menempatkan prosesor quad-core Snapdragon 200 berkecepatan 1.2 GHz. Sedangkan di sisi lain Samsung tampak berusaha memangkas biaya produksi secara signifikan dengan menggunakan prosesor buatan produsen asal Cina yaitu Spreadtrum. Nama Spreadtrum tentu belum teruji sebagaimana halnya dengan Qualcomm yang sudah mendominasi industrinya dalam beberapa tahun belakangan ini. Microsoft sendiri juga tetap kelihatan menekan biaya produksi, sebab bukannya menggunakan Snapdragon 210 yang lebih baru mereka pilih menggunakan Snapdragon 200 yang merupakan keluaran tahun lalu.
Di sektor layar perbandingan Microsoft Lumia 532 vs. Samsung Z1 Tizen cukup berimbang karena sama-sama menggunakan layar berukuran 4 inch dengan resolusi 480 x 800 pixels. Untuk ukuran jaman sekarang tentu ukuran layar dan resolusi yang ditawarkan terasa rendah namun mengingat keduanya adalah HP kelas low-end yang banderolnya juga tak lebih dari Rp 1,5 juta maka kondisi tersebut rasanya bisa dipahami.
Samsung Z1 Tizen unggul ketika bicara dimensi, dengan ketebalan 9,7 mm ponsel terbaru keluaran Samsung ini lebih tipis dibandingkan Lumia 532 yang tebalnya mencapai 11,6 mm. Hal yang sama berlaku juga untuk bobot dimana Z1 hanya berbobot 112 gram sedangkan Lumia 532 136 gram.
Sementara untuk perbandingan media penyimpanan lagi-lagi Lumia mengungguli Samsung dengan memori internal berkapasitas 8 GB dimana Samsung hanya menawarkan 4 GB. Untuk memori eksternal Samsung juga terbatas hingga kapasitas maksimal 64 GB dimana Lumia mampu mendukung hingga kapasitas 128 GB. Kondisi yang sama berlaku pula pada perbandingan kapasitas RAM sebab Lumia 532 dibekali dengan RAM berkapasitas 1 GB dan Samsung Z1 Tizen hanya 768 MB.
Kesimpulan Komparasi Spesifikasi Smartphone Kelas Low-end: Microsoft Lumia 532 vs. Samsung Z1 Tizen
Sistem operasi Tizen yang dibesut oleh Samsung secara internal dalam rangka mengurangi ketergantungan mereka terhadap Android memang sejauh ini tampak lebih baik ketimbang bayangan semula kala segala sesuatunya masih sebatas wacana. Pabrikan asal Korea itu tampak serius menggarap ekosistem Tizen dan menjadikannya sistem operasi multi platform yang tidak hanya berjalan untuk smartphone namun juga Televisi dan smartwatches. Sayangnya pada saat yang sama mereka tampak ragu dengan reaksi pasar terhadap sistem operasi mereka sendiri. Hal itu bisa dilihat dari peluncuran produk perdana device berbasis Tizen berupa Samsung Z1 yang spesifikasinya jauh dari meyakinkan.
Selain keputusan itu membuat konsumen tidak terlalu tertarik menjajal sistem operasi Tizen juga pada kisaran harga yang sama saat ini sudah tersedia begitu banyak ponsel berbasis Android dengan kualitas teruji seperti Motorola Moto E dan Asus Zenfone 4.
Bagaimana dengan Microsoft Lumia 532? Perusahaan yang didirikan oleh Bill Gates tersebut sejak menyingkirkan nama Nokia tampaknya ingin membanjiri pasar dengan smartphone low-end yang harganya terjangkau. Tampaknya mereka cukup melakukan riset pasar untuk memahami bahwa segmen low-end justru menyumbang penjualan terbesar dibandingkan segmen menengah maupun atas. Selain Lumia 532 pada saat yang sama Microsoft juga merilis Lumia 480 yang harganya bahkan tak sampai Rp 1 juta. Sebelumnya mereka juga cukup sukses kala merilis Microsoft Lumia 535 beberapa waktu lalu meski untuk versi produksi di beberapa negara ditemukan bug pada layar sentuhnya. Dari sisi portofolio produk Microsoft jelas berkembang pesat, namun sama halnya seperti Tizen mereka harus berhadapan dengan kompetitor berbasis Android yang sejauh ini lebih diterima oleh pasar ketimbang Windows Phone.
Baik Lumia 532 maupun Samsung Z1 masing-masing memiliki potensinya sendiri, demikian pula halnya sistem operasi Windows Phone dan Tizen. Namun selama arah pengembangan mereka masih mengikuti trend yang sudah diciptakan oleh Android maupun iOS maka rasanya bakal sulit bagi keduanya untuk mengejar ketertinggalan. Alih-alih mencoba mengalahkan Android dan iOS lewat permainan yang merke ciptakan semestinya Windows Phone dan Tizen mencoba menciptakan USP-nya sendiri, bermain di niche market yang belum dilirik kompetitor dan menciptakan trend-nya sendiri.
Terlepas daripada itu untuk perbandingan performa HP low-end antara Microsoft Lumia 532 vs. Samsung Z1 Tizen sendiri sudah jelas menempatkan Lumia 532 sebagai unggulan. Bukan saja karena sistem operasi yang lebih teruji namun juga komponen yang lebih teruji pula dibandingkan Samsung Z1.