on

Spesifikasi dan Harga Blackberry Classic : Titik Balik Kebangkitan Blackberry?

Blackberry Classic yang dirilis pada tanggal 17 Desember tahun 2014 lalu disebut-sebut sebagai titik balik kebangkitan Blackberry di industri ponsel setelah mengalami masa-masa berat selama beberapa tahun terakhir. Memang sebelumnya perusahaan asal Kanada itu telah lebih dahulu merilis Blackberry Passport yang menunjukkan bahwa perusahaan yang dipimpin oleh John S. Chen tersebut sudah menemukan kembali jati dirinya dan tak lagi berniat mengekor iPhone maupun Android. Namun baru lewat Blackberry Classic inilah Blackberry terang-terangan mengusung beberapa fitur yang menjadi kekhasan mereka pada masa jayanya.

Blackberry Classic sama halnya dengan Blackberry Passport berani mengusung kembali physical keyboard yang sudah lama ditinggalkan oleh semua produsen smartphone modern. Diakui atau tidak memang faktanya masih ada segmen konsumen yang masih mengharapkan keberadaan papan kunci itu, salah satunya tentu saja adalah pebisnis yang memerlukan mengetik e-mail dengan cepat ataupun kala menjalankan aplikasi spreadsheet. Melihat fenomena tersebut tidak berlebihankah keyakinan bahwa Blackberry Classic bakal menandai era baru kebangkitan Blackberry?

Spesifikasi dan Harga Blackberry Classic


Desain dan Spesifikasi Blackberry Classic

Dari sisi desain ada begitu banyak kemiripan antara Blackberry Classic dengan Blackberry 9900 yang pernah dirilis kala perusahaan tersebut masih bernama resmi RIM (Research in Motion). Meski demikian pihak pabrikan membuat ukuran layarnya sedikit lebih besar dengan tujuan agar nyaman dioperasikan. Dan oleh karena ukurannya yang jauh lebih ramping jika dibandingkan Blackberry Passport maka mengoperasikan smartphone Blackberry terbaru ini dengan satu tangan sangat dimungkinkan.

Bicara soal perbedaan Blackberry Classic dengan Blackberry Passport, meski keduanya sama-sama menawarkan physical keyboard namun Blackberry Classic mengusung QWERTY keyboard dan bukannya keyboard dengan tata letak yang terasa asing bagi mayoritas pengguna. Tak hanya itu Blackberry Classic pun kembali mengusung fitur trackpad yang dulu juga adalah salah satu ciri khas smartphone Blackberry. Secara keseluruhan mereka yang pernah akrab dengan smartphone Blackberry hingga era tahun 2008 takkan merasa asing dengan Blackberry Classic.

Meski dimensinya lebih kompak dibandingkan Blackberry Passport namun tetap saja Blackberry Classic tergolong berat untuk ukuran smartphone modern. Namun pada sisi lain sama halnya dengan seri Blackberry Bold pada masa kejayaannya, build quality smartphone terbaru Blackberry ini sangat solid. Sementara layarnya sendiri meski hanya berukuran 3.5 inch dengan kerapatan 290 ppi namun terbilang tajam dan terang. Menggunakannya di luar ruangan sama sekali tak jadi soal.

Harga Blackberry Classic

Dalam hal kualitas suara kala digunakan untuk bertelepon Blackberry masih yang terbaik sampai saat ini. Kesulitan yang mereka alami selama tahun-tahun terakhir serta fakta bahwa popularitas Blackberry sudah kalah jauh dari Android maupun iOS tak mengubah kenyataan bahwa untuk yang satu ini Blackberry masih yang terbaik. Berkat antena Paratek sinyal Blackberry Classic juga tergolong sangat kuat.

Sistem operasi Blackberry 10.3 serta aplikasi hasil pengembangan Blackberry sendiri pada dasarnya sangat solid, handal dan mudah dipahami. Namun ketika bicara dukungan aplikasi pihak ketiga maka kondisinya masih sama seperti sebelumnya dimana pilihan dan ketersediannya sangat terbatas. Memang secara teoritis Blackberry Classic mendukung aplikasi Android, hanya saja ketiadaan akses langsung dengan Google Play Store menjadikannya tidak optimal sebagaimana dibayangkan dan diharapkan oleh banyak calon konsumen. Aplikasi populer seperti Instagram misalnya tidak bisa ditemukan di sini. Selain itu Amazon Appstore yang memberi akses Blackberry Classic ke aplikasi pihak ketiga juga tidak sesederhana Google Play Store.

Menginstal aplikasi Android ke Blackberry Classic dengan cara lain misalnya lewat file APK memang dimungkinkan. Namun demikian jika pengguna menempuh cara ini maka sirna sudah salah keunggulan Blackberry dalam hal kepraktisan dan keamanan.

Operating System as Tested: BlackBerry OS
CPU: Qualcomm Snapdragon MSM8960
Processor Speed: 1.5 GHz
Dimensions: 5.15 by 2.85 by .4" (HWD) inches
Form Factor: Candy Bar
Physical Keyboard: Yes
Weight: 6.24 oz
Screen Size: 3.5 inches
Screen Type: IPS LCD
Screen Resolution: 720-by-720 pixels
Screen Pixels Per Inch: 290 ppi
Camera Resolution: 8MP/2MP
Video Camera Resolution: 1080p/720p
802.11x/Band(s): 802.11 a/b/g/n
Bluetooth Version: 4.0
GPS: Yes
NFC: Yes
Total Integrated Storage: 16 GB
Available Integrated Storage: 13 GB
microSD Slot : Yes
Phone Capability / Network: GSM, UMTS, LTE
High-Speed Data: LTE, HSPA+ 42
Battery Life (As Tested): 11 hours 21 minutes (video streaming) minutes

Kelemahan utama Blackberry Classic bukan terletak pada dukungan aplikasi pihak ketiga. Kelemahannya justru terletak pada performa kecepatan yang jauh dari harapan. Sistem operasi Blackberry 10.3 rasa-rasanya terlalu berat untuk dilayani oleh prosesor dual-core Qualcomm MSM8960 berkecepatan 1.5 GHz ini. Prosesor yang dikenal juga sebagai Snapdragon S4 dan mengusung GPU Adreno 225 ini sudah terbilang kuno, karena pertama kali dirilis pada tahun 2012. Menjalankan aplikasi maupun menjelajah internet terasa begitu lambat, lebih-lebih jika pengguna membandingkannya dengan Blackberry Passport.

Masuk ke fitur tambahan, yaitu fitur kamera seperti sudah diduga Blackberry tidak pernah menjadi yang terbaik ketika bicara kualitas kamera. Namun setidaknya kamera 8 MP pada Blackberry Classic mampu menghasilkan kualitas foto yang layak. Pada kondisi pencahayaan minimal autofocus-nya sering bermasalah, namun bisa diatasi dengan melakukan secara manual. Sedangkan kamera depan 2 MP sekedar layak untuk video calling dan bukan untuk memfoto atau merekam klip.

Memori internal yang disediakan cukup lega yaitu 16 GB dan setelah dikurangi oleh sistem operasi serta aplikasi bawaan masih tersedia ruang 13 GB. Jika dirasa kurang atau untuk mendukung kepraktisan kala hendak mentransfer file ke media lain maka pengguna bisa memanfaatkan slot microSD yang mendukung hingga kapasitas 64 GB.

Fitur audio sama halnya dengan fitur kamera sekedar memiliki kualitas layak tanpa keistimewaan apapun. Meski mungkin dianggap mengecewakan bagi sebagian konsumen namun mayoritas konsumen yang memang adalah target market dari Blackberry takkan mempermasalahkan fakta ini. Smartphone Blackberry memang lebih dimaksudkan untuk mendukung produktivitas, bukannya media hiburan pribadi sebagaimana halnya smartphone Android ataupun iOS (iPhone).

Pengalaman Blackberry Classic

Kesimpulan dan Harga Blackberry Classic

Blackberry Classic sebenarnya memiliki potensi besar untuk mengubah peruntungan perusahaan Kanada tersebut, sayangnya dukungan performa yang mengecewakan belum lagi beberapa kekurangan terkait aplikasi pihak ketiga menghanguskan potensi yang bisa dicapai olehnya.

Blackberry bisa saja berkilah bahwa dukungan aplikasi populer seperti Google Hangout atau Instagram tidaklah penting bagi pebisnis. Namun perlu dipahami karakter pebisnis masa kini yang sama sekali berbeda dengan pebinis generasi sebelumnya. Media seperti Instagram dan Google Hangout kini sudah menjadi kewajiban bagi banyak pebisnis dan profesional modern, bukan sebagai hiburan melainkan penunjang produktivitas. Selain itu performa Blackberry Classic yang mengecewakan juga tidak sejalan dengan positioning-nya sebagai smartphone para pebisnis dan profesional.


Perbandingan Harga Blackberry Passport vs. Blackberry Classic

Blackberry Passport Blackberry Classic
Harga Blackberry Passport Harga Blackberry Classic
Sony Xperia Z2 beli sekarang


Blackberry Classic masih memiliki potensi sebagai ponsel basic pebisnis dan profesional, namun menyebutnya sebagai tonggak kebangkitan Blackberry rasanya terlalu berlebihan. Harga Blackberry Classic sendiri saat ini dibanderol $499. Pada satu sisi build quality-nya menjadikan layak dibanderol dengan harga tersebut, namun pada sisi lain performanya menjadikan harga tersebut terasa terlalu mahal.

Terlepas dari beberapa kelemahan yang masih perlu diperbaiki, baik Blackberry Classic maupun Blackberry Passport masih menyimpan potensi besar bersama smartphone Blackberry lain yang akan diluncurkan di masa depan.

Dengan makin populernya Android mungkin popularitas Blackberry tidak akan sefenomenal beberapa tahun lalu dimana hampir semua kelompok konsumen mulai dari remaja hingga senior, anak sekolahan hingga pebisnis dan profesional terlihat menggenggam smartphone ini. Namun di segmen yang memang menjadi target market-nya Blackberry masih punya potensi cerah, salah satu kekuatannya adalah dalam hal keamanan. Fakta bahwa perusahaan elektronik raksasa asal Jepang, Sony memerintahkan jajaran eksekutifnya untuk kembali menggunakan Blackberry pasca cyberattack terkait film rilisan Sony Pictures yang berjudul "The Interview" beberapa waktu lalu sebagaimana diberitakan oleh The New York Times merupakan bukti solid potensi Blackberry di masa depan.