Tahun ini Huawei merampingkan lini produknya dan tak merilis telalu banyak smartphone. Alih-alih melakukan diversifikasi produk secara vertikal pabrikan smartphone asal Cina ini pilih memperluas lini secara horizontal. Salah satunya adalah seri P8 yang hadir dalam tiga versi yaitu P8 , P8 Max dan yang hendak diulas kali ini adalah Huawei P8 Lite.
Huawei P8 Lite adalah yang termurah dari tiga anggota keluarga Huawei P8 untuk tahun ini. Dengan harga yang lebih terjangkau pihak pabrikan berharap mampu beroleh pangsa pasar yang cukup signifikan di segmen menengah. Tanpa banyak mengorbankan sisi kualitas tampaknya Huawei P8 Lite memang punya cukup potensi untuk itu.
Mengulas Spesifikasi dan Desain Huawei P8 Lite
Screen |
5-inch
IPS LCD
720 x 1280 pixels
294 PPP |
Anti-scratch |
Gorilla Glass 3 |
SoC |
HiSilicon Kirin 620
64-bit
1.2 GHz
2 GB of RAM |
|
8 Cortex-A53 cores |
GPU |
Mali450 MP4 |
Cameras |
13 megapixel (rear)
5 megapixel (front) |
Dimensions |
143 × 70.6 × 7.7 mm |
Weight |
|
Android Version |
Android 5.0 Lollipop |
Interface |
Emotion UI 3.1 |
Connectivity |
4G LTE dual-SIM
WiFi 802.11b / g / n
BLE (Bluetooth 4.1)
MicroUSB |
Internal storage |
16 Gb |
Battery |
2200 mAh |
Colors |
/ |
Price |
- |
Sekilas begitu kental kemiripan desain antara Huawei P8 Lite dengan Huawei P8 yang sudah pernah dibahas pada artikel sebelumnya. Namun untuk memastikan harga jualnya tetap kompetitif maka Huawei menggantikan cover bagian belakang dengan material palstik yang lebih murah. Agar sisi estetika tak terlalu dikorbankan maka diberikan aksen logam di beberapa bagian casing-nya.
Desainnya seelegan jika secara seksama dihadapkan langsung dengan Huawei P8, namun untuk sebuah ponsel Android kelas menengah masih tergolong baik. Di bawah layar juga terdapat logo “Huawei” yang tak ditemukan pada Huawei P8.
Layar IPS LCD berukuran 5 inch pada smartphone kelas menengah buatan Huawei ini menampilkan resolusi 720 x 1280 pixels. Di atas kertas tingkat kecerahan layarnya terdengar tidak istimewa dengan 416 cd / m2, namun pada faktanya layar ini bisa terbaca dengan sangat jelas kala berada di bawah sinar matahari sekalipun. Kelemahannya justru terletak pada
viewing angles yang terbatas dan tidak sesuai ekspektasi terhadap layar berteknologi IPS. Fakta yang mengecewakan di bagian ini adalah bahwa kualitas layar Huawei P8 Lite masih kalah dibanding layar
LG Spirit yang harganya jauh lebih murah.
Smartphone keluaran Huawei ini sudah menjalankan Android Lollipop dengan tampilan antar muka Emotion UI. Sistem operasi dan tampilan antar muka berjalan dengan lancar serta responsif, meski pada sisi estetika kami memberikan nilai minus karena tampilannya lebih menyerupai tampilan asli dari sistem operasi Android (stock version).
Performa chipset HiSilicon Kirin 620 dengan prosesor 64 bit berkecepatan maksimal 1.2 GHz dalam beberapa pengujian menunjukkan diri setara dengan performa chipset Snapdragon 410 dari Qualcomm.
Sementara untuk kamera yang diusung pihak pabrikan mengklaim bahwa kamera utama Huawei P8 Lite sama persis seperti yang digunakan pada Huawei P8 yaitu 13 MP. Namun pada bagian depan alih-alih menggunakan kamera 8 MP , Huawei menggantikan dengan kamera 5 MP yang lagi-lagi dengan tujuan menekan biaya produksi.
Kualitas foto yang dihasilkan oleh kamera utama Huawei P8 Lite memang mengagumkan, bahkan mungkin yang terbaik di kelas menengah. Reproduksi warnanya sangat tajam, tingkat kontrasnya ideal dan bahkan mode HDR-nya pun kembali menempatkannya sebagai yang terbaik dibanding kompetitor di kisaran harga yang sama. Sayangnya ada fitur pendukung yang disunat dibandingkan Huawei P8 yaitu OIS serta mode Black Light Night Painting. Yang kedua mungkin tak terlalu esensial, namun ketiadaan OIS artinya Anda harus lebih berhati-hati untuk memastikan tangan tidak bergerak kala mengabadikan sebuah objek.
Kesimpulan Hasil Ulasan Huawei P8 Lite
Mempertimbangkan harga yang lebih terjangkau
Huawei P8 Lite tentu layak diapresiasi oleh calon konsumen yang mengharapkan sebuah smartphone dengan kinerja kamera di atas rata-rata namun tetap sesuai kemampuannya membelanjakan uang. Ada konsekuensi dari penghematan biaya produksi, pengorbanan terbesar menurut kami adalah pada kualitas layar.