Tahun lalu Sony Xperia Z3 menjadi salah satu smartphone Android terbaik setelah LG G3 dan Samsung Galaxy S5. Desain elegan, build quality tingkat tinggi, layar dengan resolusi tinggi beserta kamera powerful membawa smartphone Android kelas high-end keluaran Sony itu bersaing dengan kompetitif bersama rival-rival sekelas baik yang umumnya berasal dari produsen Korea maupun Taiwan.
Namun setahun telah berlalu. Samsung dan LG melakukan penyempurnaan signifikan terhadap flagship terbaru mereka yang bahkan membuat keduanya unggul atas Apple. Sebaliknya Sony nyaris tak melakukan penyempurnaan berarti kala membesut Sony Xperia Z3+ yang menjadi andalan mereka tahun ini. Bagaimana dengan Xperia Z3 sendiri? Apakah smartphone yang sempat dianggap sebagai terbaik di kelasnya setahun lalu masih layak untuk dibeli atau setidaknya dipertimbangkan sekarang?
Menimbang Kelebihan dan Kekurangan Sony Xperia Z3
Dari sisi penampilan Sony Xperia Z3 masih mempertahankan predikat yang dimiliki oleh para pendahulunya sebagai smartphone Android dengan desain dan build quality terbaik. Memang masih ada HTC yang bisa dibilang setara atau mungkin sedikit lebih baik, namun tingkat penjualan HTC yang rendah membuat nama Sony Xperia seolah tak ada lawan dari sisi desain.
Tahun-tahun sebelumnya Samsung Galaxy seri S selalu kalah telak dari Xperia Z di sektor desain, itu menjadi salah satu alasan produsen asal Korea tersebut berbenah di tahun ini dengan menggunakan casing serat kaca dan aluminium pada Galaxy S6.
Meski kompetitornya melakukan ubahan serius di sektor desain namun menariknya penampilan Sony Xperia Z3 masih tidak kalah meski sudah berusia setahun. Tak hanya itu, berkat penggunaan material yang baik maka Xperia Z3 yang sudah digunakan selama setahun pun mayoritas masih bisa tampak baru kembali hanya dengan sedikit pembersihan dan polesan ringan. Kemampuan casing dan layarnya menahan atau meminimalisir goresan selama masa pemakaian juga layak diacungi jempol.
Ubahan Xperia Z3 di sisi desain sendiri memang tampak minor jika dibanding Xperia Z2, namun minor bukan berarti tidak bermanfaat. Misalnya sudut tepi yang tidak terlalu tajam membuat ponsel ini nyaman digenggam meski dalam jangka waktu cukup lama sekalipun. Dan salah satu keunggulan lain dari Sony Xperia Z3 masih di sektor desain adalah kemampuan casingnya menahan rembesan air ke dalam komponen (anti air), walau tentu saja dalam kondisi tersebut layarnya tak mampu menerima perintah.
Bukan berarti tak ada kelemahan Sony Xperia Z3, flap yang menutup beberapa port-nya terasa cukup mengganggu dan tidak praktis terutama jika Anda hendak melakukan isi ulang daya baterai. Seolah menyadari hal tersebut maka mekanisme serupa tak lagi ditemukan pada penerusnya yaitu Sony Xperia Z3+.
Di sektor layar Sony Xperia Z3 menjadi tampak ketinggalan dari Samsung Galaxy S6 dan LG G4 sebab sementara kedua kompetitor itu sudah menawarkan resolusi QuadHD, Xperia Z3 yang berusia setahun masih menggunakan resolusi FHD. Kalah dibanding dua rival utama bukan berarti pula tampilan serta kualitas layar Xperia Z3 sudah tak mengundang decak kagum. Baik browsing, bermain game maupun memutar film dijamin Anda masih bakal terpuaskan oleh layar FHD ini. Kekurangan layar Sony Xperia Z3 justru terletak pada viewing angles yang sedikit di bawah ekspektasi. Sehingga kala Anda menikmati layar dari sudut yang tidak tepat maka muncul gejala warna tampak menjadi gelap.
Pada sisi lain Sony Xperia Z3 masih mampu mengungguli Samsung Galaxy S6 setidaknya pada satu sektor, yaitu media penyimpanan. Sebagaimana diketahui bahwa demi menghasilkan desain yang menawan Samsung mengikut jejak Apple dengan tak lagi menyediakan dukungan microSD pada produk-produk terbarunya terutama di segmen high-end. Sony, meski begitu peduli terhadap desain masih pilih mempertahankan kebedaraan slot microSD tersebut.
Chipset Snapdragon 801 berikut DDR3-RAM berkapasitas 3 GB yang menjadi penanggung jawab performa Sony Xperia Z3 mungkin terdengar lawas di atas kertas. Selain sebagian besar smartphone di kelas ini sekarang sudah mengadopsi Snapdragon 810 atau 808 juga beberapa diantaranya bahkan sudah menggunakan LDDR4-RAM seperti Galaxy S6, OnePlus 2 dan bahkan ZTE Axon. Namun kembali lagi pada pertanyaan apakah benar Anda membutuhkan spesifikasi tercanggih dan terkini?
Faktanya sebagian besar orang masih merasa sangat puas dengan performa Sony Xperia Z3 baik untuk menjalankan game, aplikasi kompleks lain lebih-lebih sekedar untuk keperluan harian. Setidaknya sampai saat ini tak ada kritik soal performa Sony Xperia Z3, entah nanti kala muncul update Android Marshmallow. Namun kalaupun menjalankan Android Marshmallow nantinya terlalu berat bagi Xperia Z3 dan Anda sudah terlanjur membelinya toh masih ada kemungkinan mengembalikan ke versi sebelumnya.
Setelah penggunaan beberapa bulan baterai Sony Xperia Z3 memang tak lagi mampu bertahan selama dua hari dalam penggunaan wajar, namun dengan rata-rata lebih dari satu hari masih termasuk baik untuk standar smartphone saat ini.
Lagi-lagi di sektor kamera, sensor 20.7 MP milik Sony Xperia Z3 jelas tak mampu lagi bersaing dari sisi performa maupun kualitas dibanding
Galaxy S6 dan LG G4. Namun kami masih menilai performa serta kualitasnya terbilang
outstanding.
Foto-foto selalu dihasilkan dengan reproduksi warna yang baik serta detil tinggi, belum lagi fitur Superior Auto khas Sony Xperia menjadikan proses mengabadikan objek maupun moment terasa sederhana. Kala digunakan di malam hari atau di luar ruangan gejala grainy pada foto-foto yang dihasilkan pun tampak sangat minim.
Kesimpulan Kelayakan Sony Xperia Z3 Dibeli Saat Ini
Perbandingan Harga Sony Xperia Z3 dan Samsung Galaxy S6 |
Sony Xperia Z3 | Samsung Galaxy S6 |
| |
| |
|
Sony Xperia Z3 jelas masih sangat layak untuk dibeli meski sudah berumur, bahkan diantara sesama Sony Xperia Z yang ada saat ini kami menilai Xperia Z3 sebagai terbaik kedua setelah
Sony Xperia Z3 Compact di posisi puncak dan dibayangi di posisi ketiga justru oleh penerusnya yaitu Xperia Z3+.
Harga Sony Xperia Z3 masih terbilang tinggi yaitu di kisaran Rp 6-7 juta-an, Anda belum bisa mendapatkan Galaxy S6, LG G4 lebih-lebih iPhone 6 dengan jumlah uang tersebut. Namun jika menghendaki
chipset yang lebih kekinian, juga peluang lebih baik menjalankan sistem operasi Android Marshmallow nantinya maka ada alternatif seperti
Motorola Moto X Pure dan OnePlus 2 yang banderolnya sedikit lebih murah.