Kebutuhan laptop untuk mahasiswa dan pelajar mengalami perkembangan sama halnya seperti kebutuhan laptop untuk segmen lain. Dari waktu ke waktu mungkin peningkatan kebutuhannya tak secepat gamers atau profesional di bidang oleh foto dan video namun bukan berarti pula stagnan selama bertahun-tahun. Update sistem operasi serta berbagai aplikasi umumnya merupakan latar belakang utama peningkatan kebutuhan laptop untuk mahasiswa dan pelajar.
Bukan sebuah pengetahuan baru bahwa setidaknya setahun sekali para developer perangkat lunak merilis versi terbaru produk mereka, entah berupa update minor maupun major. Penyempurnaan ini pada saat yang bersamaan menuntut sumber daya yang lebih besar. Itu sebabnya meski tujuan utamanya adalah penunjang produktivitas mahasiswa dan pelajar namun laptop tersebut tetap memerlukan upgrade.
Menyiasati Peningkatan Tuntutan Kebutuhan Laptop Mahasiswa & Pelajar
Produk teknologi seperti laptop dan komputer bagi sebagian besar orang tidak dianggap sebagai investasi. Tidak salah jika investasi yang dimaksudkan adalah nilai jual kembali, sebab hanya selang beberapa bulan saja nilai sebuah produk teknologi seperti laptop maupun smartphone bisa dibilang tak ada harganya.
Namun pada sisi lain pertimbangan serta perlakuan terhadapnya harus diposisikan layaknya bagian dari investasi. Artinya sedapat mungkin sejumlah uang yang dikeluarkan untuk membeli laptop tersebut layak selama minimal dua tahun kedepan, atau bahkan tiga tahun dalam beberapa kasus.
Untuk itu mau tidak mau kala membeli laptop untuk mahasiswa maupun pelajar sedapat mungkin memilih laptop dengan teknologi terkini. Bagi sebagian besar orang laptop terkini dianggap pemborosan terutama jika tujuannya bukan sebagai gaming laptop, olah gambar atau olah video. Meski tidak salah namun juga tidak tepat.
Membeli laptop dengan teknologi baru berarti Anda memproyeksikan kegunaannya hingga beberapa tahun ke depan. Laptop berteknologi terkini umumnya masih akan mampu mendukung kinerja pemiliknya minimal hingga 3 tahun ke depan bersamaan dengan berbagai update aplikasi maupun sistem operasi.
Lagi pula saat ini, ketika kita bicara soal laptop untuk mahasiswa dan pelajar orientasinya tentu bukan semata-mata membantu mengerjakan tugas-tugas kuliah atau sekolah saja. Sebab jika demikian maka penggunaannya tidak bakal optimal. Tak bisa ditampik bahwa pelajar dan mahasiswa membutuhkan laptop sebagai perangkat hiburan entah game, musik atau film. Belum lagi digunakan untuk ber-sosial media atau video chat. Tak sedikit bahkan mahasiswa dan pelajar yang kreatif mengoptimalkan laptopnya untuk memperoleh pendapatan entah jual-beli online dan sebagainya.
Beberapa sekolah atau universitas ternama biasanya sudah memberikan panduan spesifikasi laptop yang direkomendasikan untuk tiap mahasiswa/pelajar. Jika universitas atau sekolah Anda termasuk yang memberikan panduan maka tentu pertama-tama yang harus dilakukan adalah menyesuaikannya.
Mobilitas juga menjadi pertimbangan penting, baik pelajar maupun mahasiswa memiliki mobilitas yang tinggi. Laptop yang digunakan akan dijinjing dari rumah, ke sekolah/kampus, mungkin juga ke kafe saat mengerjakan tugas bersama, bahkan di lingkungan sekolah/kampus sendiri saja mobilitasnya sangat tinggi. Mempertimbangkan hal tersebut maka laptop dengan layar lebar bukanlah pilihan ideal bagi mahasiswa serta pelajar. Namun laptop dengan layar terlalu kecil seperti
Netbook juga bukan pilihan ideal.
Ukuran layar ideal laptop untuk mahasiswa dan pelajar adalah antara 13-14 inch. Tidak terlalu kecil hingga melelahkan saat bekerja namun tidak pula terlalu besar hingga menjadi tidak praktis.
Oleh karena membuat tugas berupa essay, melakukan riset, berkirim dan menerima e-mail adalah aktivitas utama laptop bagi mahasiswa dan pelajar maka perlu dipertimbangkan juga untuk memilih laptop dengan keyboard berukuran penuh dan touchpad berukuran cukup lega.
Dalam hal konektivitas rasanya tak ada yang perlu menjadi concern mengingat saat ini bahkan laptop termurah sekalipun sudah menyediakan berbagai port standar yang dibutuhkan sehari-hari. Hanya yang perlu dicek ulang apakah laptop tersebut menyediakan dukungan port yang sama dengan perangkat multimedia seperti proyektor yang digunakan di kampus atau sekolah Anda. Jangan sampai dua perangkat tersebut tidak kompatibel sehingga Anda mengalami kesulitan saat harus melakukan presentasi.
Untuk kebutuhan sustansial mahasiswa dan pelajar sendiri media penyimpanan dengan kapasitas 320 GB sudah sangat memadai, kecuali Anda berencana menyimpan film dan musik dalam jumlah sangat besar. Untuk kondisi tersebut maka baiknya mempertimbangkan kapasitas penyimpanan 500 GB atau 1 TB sekalian.
Selain laptop konvensional, tak ada salahnya pula mempertimbangkan
laptop hybrid yang saat ini pilihannya sudah sangat banyak mulai yang harganya terjangkau hingga yang di atas Rp 10 juta-an seperti
Microsoft Surface Pro 3 misalnya. Hybrid memiliki keunggulan dari sisi kepraktisan dan mobiitas namun kala digunakan untuk mengetik dalam jangka waktu lama tentu kenyamanannya tak sebaik laptop konvensional.
Prosesor Intel Core seri “I” masih merupakan pilihan terbaik saat ini selama anggaran Anda mampu meng-
cover-nya. Intel Core i7 tentu adalah pilihan terbaik, namun selain harganya mahal juga bakal mengkonsumsi daya baterai lebih banyak. Karena itu kecuali Anda penggemar berat game atau pelajar/mahasiswa yang bidangnya banyak menggunakan aplikasi CAD, olah video atau olah gambar lebih baik mengalihkan pilihan pada Core i5. Jika tidak terpaksa sekali dengan alasan dana maka kami sarankan menghindari
Intel Core i3 karena dari sisi investasi tidaklah terlalu menguntungkan.
Daya tahan baterai menjadi komponen vital lain yang perlu dipertimbangkan kala memilih laptop untuk mahasiswa dan pelajar lagi-lagi dengan alasan tingkat mobilitas yang tinggi. Perhatikan spesifikasi baterai laptop yang ada di brosur, semakin banyak “cell” pada spesifikasi tersebut berarti daya tahannya makin baik. Walaupun tentu makin besar baterainya makin besar pula bobotnya.
Komponen Penting Terakhir Panduan Membeli Laptop untuk Mahasiswa dan Pelajar
Hal terakhir yang tak kalah penting dari beberapa komponen yang sudah disebut sebelumnya adalah garansi serta layanan purna jual. Sama halnya seperti smartphone atau tablet saat ini tersedia banyak produk dari merek lokal maupun Negara Cina mulai dari yang sudah memiliki reputasi positif maupun yang namanya pun belum pernah Anda dengar.
Tak ada salahnya mempertimbangkan jika memang anggaran Anda terbatas namun pastikan produk yang bersangkutan memiliki layana purna jual serta jaringan service dengan akses luas atau setidaknya ada di sekitar tempat Anda tinggal.
Sebab jika tidak dengan harapan menghemat justru Anda bakal rugi karena laptop yang Anda beli tidak bisa diperbaiki karena ketiadaan dukungan purna jual yang reliable.
Memilih laptop bermerek juga perlu hati-hati, kini hampir semua produsen terkemuka membuat laptop. Tapi jangan lupa bahwa sekalipun mereka memiliki reputasi baik untuk produk elektronik tertentu artinya mereka memiliki reputasi baik juga untuk produk laptop. Perhatikan spesialisasi mereka, apakah komputer memang merupakan spesialisasi dan produk utama mereka atau spesialiasi mereka pada produk elektronik rumah tangga. Tanpa menyebut merek, faktanya banyak produsen yang memiliki reputasi positif di produk elektronik rumah tangga seperti lemari es, televisi dan sebagainya ternyata tak mampu mempertahankan pengalaman serupa bagi konsumen mereka kala terjun ke kategori laptop dan desktop PC .
Bicara soal garansi, umumnya laptop dengan sistem operasi Windows menyediakan garansi antara 3-4 tahun. Jangka waktu tersebut rasanya sudah ideal untuk melindungi investasi Anda.