on

Huawei Hentikan Produksi Smartphone Android Murah

Salah satu produsen HP Android terkemuka asal Cina, Huawei baru-baru ini merilis pernyataan mengejutkan yang mungkin bakal mengecewakan banyak konsumen di emerging markets termasuk Indonesia. Pernyataan yang disampaikan oleh CEO Huawei tersebut menyiratkan bahwa mulai tahun ini perusahaan tersebut hanya akan memfokuskan diri ke segmen high-end dan meninggalkan segmen di bawahnya.

Tingginya tingkat kompetisi di pasar HP kelas low-end merupakan alasan utama dibalik keputusan tersebut. Sang CEO menjelaskan bahwa faktanya tak sedikit produsen ponsel yang gagal bermain di kelas paling rendah yang sebenarnya justru merupakan segmen paling gemuk di emerging markets tersebut. Keputusan tersebut jelas mengejutkan lebih-lebih mengingat bahwa sebelumnya begitu banyak ponsel Android murah keluaran Huawei yang diproduksi pada tahun-tahun lalu.

Huawei Hentikan Produksi Smartphone Android Murah


Sebelumnya salah satu Vice President perusahaan tersebut menyebutkan bahwa untuk tahun ini Huawei menargetkan penjualan 100 juta unit ponsel yang artinya 75 juta unit lebih banyak dibanding penjualan tahun sebelumya. Pada kesempatan tersebut sang VP juga menjelaskan bahwa penjualan Huawei Honor 6 dan Huawei P7 meningkat dari 18% menjadi 30% dibanding tahun lalu.

Untuk mencapai target tersebut Huawei tampak menghindarkan persaingan langsung dengan sesama produsen smartphone asal Cina lainnya seperti Meizu dan Xiaomi yang masih getol merilis ponsel murah. Untuk tahun ini sendiri Huawei memastikan hanya akan menjual HP Android kisaran harga $300 ke atas.

Yu Chendong, CEO perusahaan tersebut berpandangan bahwa sampai saat ini hanya Apple dan Samsung-lah yang bisa disebut telah mencapai kesuksesan di industri smartphone, sementara sisanya masih berjuang keras di tengah makin panasnya kompetisi terutama di kelas low-end.

Pada kesempatan yang berbeda analis dari IDC menyebutkan bahwa Huawei menunjukkan performa yang progresif terutama untuk produk mereka di kelas menengah ke atas. Keputusan pabrikan mapan seperti Samsung yang mematok harga berlebihan untuk ponsel kelas menengah dan kelas high-end tampaknya memberikan dampak positif bagi Huawei dan beberapa pabrikan lain.