Beberapa waktu lalu kami pernah membahas Huawei Honor 7, smartphone Android kelas menengah terbaru buatan pabrikan asal Cina Huawei. Di Indonesia mungkin popularitasnya tak setenar Motorola, LG atau lebih-lebih Samsung namun bukan berarti Honor 7 tak memiliki potensi setara produk buatan merek-merek tersebut.
Lewat artikel berikut kami hendak menunjukkan berbagai potensi, kelebihan dan tentu saja kekurangan dari Huawei Honor 7 untuk membantu Anda memiliki gambaran lebih detil mengenai smartphone Android kelas menengah yang tengah menjadi buah bibir di pasar Eropa ini. Sekedar catatan, tahun lalu Huawei dianggap sukses di segmen menengah lewat Honor 6 yang dinilai melebihi ekspektasi konsumen. Seberapa besar kemajuan yang dicapai dalam waktu sekitar setahun dengan Huawei Honor 7 kali ini?
Membedah Smartphone Android Kelas Menengah Huawei Honor 7
Tahun lalu seri Huawei Honor selalu identik dengan budget phone, namun kali ini Honor 7 tampil sama sekali berbeda. Build quality serta material casing-nya tampak solid, jauh dari kesan ponsel hemat. Penampilannya tampak premium, meski pada sisi lain juga tidak seistimewa Huawei P8 karena bezel Honor 7 masih terlihat tebal.
Seperti diulas pada artikel lalu bahwa sisi unik Huawei Honor 7 pada sisi desain terletak pada keberadaan “Smart key” yang menerima berbagai jenis perintah tergantung bagaimana pengguna menekan tombol tersebut.
Huawei Honor 7 juga sudah dilengkapi dengan pemindai sidik jari seperti saudaranya Huawei P8 yang diposisikan di segmen high-end. Namun oleh karena banderol Honor 7 memang lebih murah tampaknya produsen tidak memberikan modul yang sama dengan P8, pasalnya kinerja sensor pemindai sidik jari ini tidak terasa seresponsif pada Huawei P8, Galaxy S6 atau smartphone kelas high-end lain.
Kondisi yang sama berlaku pada layar 5.2 inch IPS NEO LCD yang diusungnya, dengan resolusi Full HD sudah jelas bukan tandingan Huawei P8 namun lagi-lagi jangan dilupakan bahwa keduanya menyasar segmen yang sama sekali berbeda. Kenyataannya kualitas layar Huawei Honor 7 masih terbilang sangat baik untuk ukuran ponsel kelas menengah.
Kelemahan Huawei Honor 7 pada sisi layar hanya terletak pada tingkat kecerahan (brightness level) yang kurang optimal. Di dalam ruangan tidak menjadi masalah, namun kala digunakan di luar ruangan meski tetap terbaca baik namun di bawah ekspektasi dari sebuah smartphone di kisaran harga ini.
Kualitas audio Huawei Honor 7 juga tidak istimewa, namun masuk dalam kategori layak dan tentu saja penggunaan headset lebih disarankan untuk hasil yang optimal.
Kapasitas memori internalnya tercatat 16 GB dan setelah dikurangi sistem masih tersedia 9 GB untuk dimanfaatkan, untuk memori eksternal kapasitas maksimal 128 GB rasanya sudah sangat memadai untuk smartphone sekelas ini.
Saat ini Huawei Honor 7 masih menjalankan sistem operasi Android 5.0 Lollipop, namun jika melihat fittur-fitur yang dimiliki seperti reverse charging kentara bahwa pihak produsen merancang smartphone ini untuk menjalankan Android Marshmallow. Fakta ini menjadikannya tampak sebagai sebuah investasi yang layak.
Masih seputar sistem operasi, meski penampilan EmotionUI 3.1 termasuk salah satu tampilan antar muka Android yang menarik sekaligus mudah dipahami namun fitur notifications bar yang dimilikinya cenderung menggangu ketimbang informatif. Peletakannya seperti tidak dipertimbangkan dengan baik sehingga kala begitu banyak notifikasi menumpuk penampakannya tidak lagi sedap dipandang.
Prosesor Kirin 935 Octa-core yang menjadi penanggung jawab kecepatan Huawei Honor 7 melakukan tugas dengan sempurna. Memang dalam uji benchmark hasilnya tampak inferior dibanding Qualcomm, namun pada prakteknya Kirin 935 menjalankan tugas dengan sangat baik ketika digunakan di Huawei Honor 7. Performa serta tingkat fluiditasnya sangat baik, lebih-lebih dengan kapasitas Ram 3 GB performa multitasking-nya pun juga sangat menggembirakan.
Kelemahan Huawei Honor 7 justru muncul pada stamina baterai 3.100 mAh yang hanya sanggup bertahan selama sehari. Kala digunakan melakukan video streaming baterai Honor 7 hanya sanggup bertahan selama lima seperempat jam.
Kamera utama 20 MP milik Huawei Honor 7 seperti umumnya kamera smartphone kelas menengah tidak dirancang untuk berperforma istimewa dalam kondisi low light, walau demikian keberadaan dual tone flash cukup membantu menghasilkan kualitas foto yang lebih bisa dinikmati ketimbang smartphone sekelas yang masih menggunakan LED flash biasa. Sementara itu untuk foto di luar ruangan pada siang hari cerah secara umum foto yang dihasilkan tergolong baik dengan detil yang tinggi selama tidak berhadapan dengan situasi kontras.
Sedangkan pada bagian depan tersedia kamera selfie 8 MP yang sudah dilengkapi dengan LED flash.
Secara keseluruhan kamera Huawei Honor 7 cukup menjanjikan, lebih-lebih bagi fotografer amatir mungkin tak ada tersadari kelemahan-kelemahan yang dimilikinya.
Namun untuk kamera smartphone di kisaran harga ini kami menilai bahwa Motorola Moto X Pure masih adalah yang terbaik hingga sekarang.
Layak Dibelikah Huawei Honor 7?
Harga Huawei Honor 7 saat ini dibanderol di kisaran Rp 5,5 hingga 6 juta-an. Meski memiliki segudang potensi namun di kisaran harga tersebut ada dua pemain kuat yaitu Motorola Moto X Pure dan OnePlus 2. Mana yang lebih Anda pilih tentu kembali pada preferensi masing-masing, namun secara menyeluruh Honor 7 cukup pantas disetarakan dengan dua kompetitornya tersebut.
