Smartphone dan phablet yang saat ini sudah menjalankan sistem operasi Android Marshmallow masih dalam hitungan jari. Kecuali bagi mereka yang sudah menggunakan Nexus 6P atau Nexus 5X maka hampir dipastikan belum merasakan pengalaman menggunakan sistem operasi terbaru tersebut. Meski demikian tak ada salahnya melihat beberapa fitur rahasia Android Marshmallow.
Sama halnya dengan Android Lollipop tahun lalu, Google menyisipkan beberapa fitur rahasia pada Android Marshmallow. Beberapa diantaranya sekedar berfungsi sebagai hiburan, sementara beberapa lainnya cukup berguna dalam mengoptimalkan sistem operasi itu sendiri. Apa saja fitur-fitur tersebut? Silakan menyimak artikel berikut.
Home » Android » Fitur-fitur Rahasia Android Marshmallow
on
Fitur-fitur Rahasia Android Marshmallow
Permainan ini sebenarnya bukan sesuatu yang baru sebab keberadaannya ditemukan pada sistem operasi Android Lollipop. Versi kali ini merupakan penyempurnaan dari game tersebut, alih-alih menggunakan Lollipop kini Anda harus mengarahkan si ‘Droid’ ke barisan Marshmallow.
Bagaimana cara mengakses game tersembunyi pada Android Marshmallow tersebut? Silakan menuju ke “About Phone” di menu “Settings” kemudian tap versi Android beberapa kali hingga muncul ikon “M” berukuran besar. Silakan tap ikon tersebut hingga gambar marshmallow dengan sepasang antena muncul. Tap dan tahan ikon tersebut beberapa kali hingga permainan yang dimaksud muncul.
Jika fitur rahasia Android Marshmallow pada poin sebelumnya sekedar bersifat hiburan maka fitur yang kedua lebih terasa mendukung optimalisasi handheld Anda. Sistem operasi Android terbaru menawarkan fitur berupa System UI Tuner yang tersembunyi dan bisa diakses dengan cara melakukan tap dan menahan ikon roda bergerigi (gear). Jika roda tersebut berputar maka Anda sudah berhasil mendapat akses ke fitur rahasia tersebut.
Setelah berhasil mengaktivasi atau mendapat akses maka akan muncul sub-menu ‘System UI Tuner’ pada menu ‘Settings’. Memang jika sekedar mengacu pada namanya umumnya orang akan memiliki ekspektasi tinggi. Faktanya memang hanya ada beberapa hal yang bisa dioptimalisasi lewat sub menu rahasia Android Marshmallow tersebut, namun bukan berarti tidak penting.
Misalnya lewat fitur ini Anda bisa menentukan notifikasi mana saja yang hendak dimunculkan pada ‘Status Bar’ agar penampilannya lebih rapih dan praktis. Bahkan Anda juga bisa menampilkan berapa % daya baterai tersisa pada ‘Status Bar’ tersebut jika memang dikehendaki.
Selain itu Anda juga bisa melakukan kustomisasi terhadap ‘Quick Setting’ untuk mengatur ulang tiles dan menyingkirkan beberapa yang tidak dikehendaki di sana.
Salah satu fitur baru Android Marshmallow adalah ‘Doze’ yang tak lain merupakan fitur penghematan baterai. Secara sederhana ia bekerja dengan mendeteksi kala ponsel tidak digunakan dalam jangka waktu tertentu untuk kemudian memerintahkan sistem masuk pada mode hibernasi.
Meski cukup berguna namun Doze sendiri secara default bakal menonaktifkan semua aplikasi berikut notifikasi. Padahal dalam beberapa kasus pengguna tetap menghendaki aplikasi-aplikasi dan notifikasi tertentu tetap dalam kondisi aktif. Pada situasi inilah fitur rahasia Android Marshmallow yang ketiga menjadi bermanfaat.
Silakan masuk ke menu ‘Battery Optimization’ lalu tap ‘Not Optimized’ lalu pilih ‘All Apps’ untuk memilih aplikasi mana saja yang tak Anda kehendaki untuk di-“matikan” oleh Doze misalnya WhatsApp dan sebagainya.
Oleh karena sistem operasi Android Marshmallow sudah dioptimalisasi untuk mendukung USB tipe C maka secara teoritis semestinya handheld yang sudah menjalankan sistem operasi tersebut dan memiiki port USB tipe C bisa difungsikan sebagai charger bagi perangkat lain. Fitur ini sebenarnya tidak terlalu bersifat rahasia hanya saja tidak setiap pengguna menyadarinya.
Fitur ‘Power Delivery’ pada sistem operasi Android Marshmallow tidak lagi bersifat searah, begitu pengguna memasangkan kabel USB tipe C dan menghubungkan dengan perangkat lain yang memiliki port sejenis maka akan muncul menu pilihan yang salah satunya adalah ‘Power Supply’. Kala opsi tersebut dipilih maka handheld Anda akan berfungsi sebagai pengisi daya (charger) bagi perangkat lain yang dikehendaki.
Sayangnya untuk saat ini jumlah perangkat yang sudah mendukung port USB tipe C masih langka, demikian pula kabel pendukung yang tersedia di pasaran. Karenanya untuk sementara waktu fitur rahasia Android Marshmallow yang satu ini mungkin tidak terlalu terasa bermanfaat.
Beberapa produsen memang telah meninggalkan dukungan memori internal sejak beberapa tahun silam dengan berbagai alasan. Bahkan pengguna pun banyak yang mulai termakan kampanye bahwa sudah bukan jamannya lagi menggunakan microSD.
Terlepas dari pro dan kontra yang beredar tanpa ujung dan tidak produktif tersebut nyatanya Google justru mempersiapkan Android Marshmallow untuk mampu mengoptimalkan fungsi microSD yang sebelumnya lebih banyak dimanfaatkan untuk menyimpan foto, video atau musik.
Sistem operasi Android Marshmallow memiliki fitur rahasia yang memungkinkan keping microSD diposisikan setara dengan memori internal pada sebuah handheld. Jika dikehendaki oleh pengguna maka memori eksternal tersebut akan diformat ulang dan dienskipsi dengan static 128-bit AES Key.
Selanjutnya Anda bisa menempatkan aplikasi apapun pada memori eksternal tersebut. Namun perlu dipahami terlebih dahulu bahwa microSD yang sudah diformat ulang tersebut tidak akan lagi bisa digunakan pada perangkat lain. Karenanya jika selama ini microSD lebih banyak Anda manfaatkan untuk mendukung kepraktisan dalam memindah file sebaiknya dipikirkan ulang. Sebaliknya jika selama ini keping tersebut diharapkan meningkatkan kapasitas media penyimpanan sudah jelas Anda akan memetik manfaat daripadanya.
RELATED POSTS