Laptop HP Stream 11 2016 dihadirkan untuk menggantikan HP Stream 11 keluaran tahun 2015 lalu yang ternyata cukup populer utamanya di kalangan pelajar dan mahasiswa. Belajar dari beberapa hal setahun sebelumnya, HP mencoba melakukan sedikit penyempurnaan dalam rangka mempertahankan sukses mereka di segmen low-end.
Laptop kelas low-end memang sangat jarang dibahas, pasalnya laptop ataupun smartphone high-end dianggap merepresentasikan kebaruan teknologi sehingga lebih banyak minat ditujukan kepadanya entah dengan maksud membeli maupun tidak. Namun tentu saja tidak setiap konsumen mampu atau mau menggelontorkan sejumlah uang untuk membeli laptop kelas high-end. Itu sebabnya ubahan pada HP Stream 11 2016 dianggap sebagai bahasan kali ini sebagai bahan pertimbangan bagi pembaca yang memerlukan.
Mengupas Spesifikasi Laptop HP Stream 11 2016
Memilih produk kelas low-end entah itu laptop maupun lainnya poin paling penting yang dijadikan patokan adalah value for money. Sebab di kisaran harga yang sama biasanya ada banyak merek dan pilihan dari produsen berbeda dan jika calon konsumen hanya mempertimbangkan spesifikasi semata maka proses keputusan beli akan menjadi berliku. Alasannya jelas karena kebanyakan dari pilihan yang ada menawarkan spesifikasi yang sama pula.
HP Stream 11 sendiri tahun lalu berkompetisi langsung dengan
Acer ES1-131,
Lenovo S20-30 dan
Asus X200MA. Sama seperti ketiga kompetitornya semua bagian dari laptop murah buatan HP tersebut terbuat dari plastik mulai dari
casing hingga
keyboard. Lantas apa yang membedakan? Dari sisi mana calon konsumen menentukan pilihan?
Meski menggunakan material yang sama namun HP Stream hadir dengan build quality sedikit lebih baik dibanding kompetitor yang sudah disebut sebelumnya. Laptop murah ini terasa solid dan kokoh hampir di setiap bagian, dipadu dengan pilihan warna yang ceria berikut pattern pada palm rest menjadikan HP Stream 11 2016 tampil benar-benar berbeda di antara laptop kelas low-end lainnya.
Untuk versi 2016 ini sang produsen juga mengatur ulang tata letak port yang disediakan dimna posisinya sedikit lebih kedepan dibanding versi sebelumnya. Walau demikian interface yang tersedia masih tetap sama persis berupa 1x USB 2.0, audio 3.5 mm, 1x USB 3.0, 1x HDMI (full-sized) serta microSD slot.
Kekurangan HP Stream 11 2016 masih sama seperti tahun sebelumnya dan masih pula sama seperti kebanyakan kompetitor sekelas yaitu layar yang meski dari sisi ukuran serta tingkat resolusi cukup memadai namun akurasi reproduksi warna, rasio kontras, tingkat kecerahan serta viewing angles-nya jauh dari ideal.
Kelemahan kedua dari laptop murah buatan HP ini adalah kapasitas media penyimpanan yang hanya 32 GB. Kapasitas tersebut hanya cukup untuk memfasilitasi sistem operasi berikut beberapa aplikasi mendasar, namun untuk kebutuhan lain jelas tidak cukup sehingga mau tidak mau pengguna harus memanfaatkan media penyimpanan eksternal berupa keping microSD.
Untuk kebutuhan ringan keping microSD memang rasanya sudah cukup, namun dari sisi kecepatan jelas jauh dari memadai. Bahkan untuk media penyimpanan internalnya sendiri HP masih mengandalkan eMMC yang jelas lebih lambat dibanding SATA ataupun SSD.
Menariknya, atau mengecewakannya dalam pengujian dengan CrystalDiskMark eMMC pada HP Stream 11 2016 mencatatkan kecepatan lebih lambat dibanding HP Stream 11 buatan tahun lalu.
Kapasitas RAM juga masih bertahan di 2 GB seperti kebanyakan laptop di kelas ini, untuk menjalankan sistem operasi Windows 10 beserta aplikasi Office rasanya masih relatif capable namun dengan cukup seringnya update untuk aplikasi browser maka keterbatasan RAM ini bakal makin menyiksa terlebih kala harus membuka beberapa tabs sekaligus.
Sedangkan kelebihan HP Stream 11 2016 dibanding versi tahun lalu terlihat pada dukungan WiFi dari 802.11n menjadi 802.11ac yang secara teoritis mampu mendukung kecepatan hingga 433 Mbps. 802.1ac sendiri sebenarnya juga tidak istimewa namun jelas lebih baik jika dibandingkan 802.11n.
Peningkatan signifikan lain terletak pada performa GPU, dengan prosesor Intel Celeron N3050 dari keluarga Braswell pada uji GeekBench 3.0 ia mencatatkan poin hampir dua kali lipat lebih baik dibandingkan pendahulunya.
Trackpad pada HP Stream 11 2016 juga sudah disesuaikan dengan penyempurnaan gestures Windows 10. Hasilnya ia terasa lebih presisi dan reliable dibanding generasi sebelumnya.
Pada sektor layar meski masih jauh dari ideal sebagaimana disinggung sebelumnya, namun tingkat kecerahannya tampak meningkat dibanding Stream 11 edisi tahun lalu. Terakhir yang menjadi penyempurnaan signifikan ada pada stamina baterai yang dalam pengujian mencatatkan nilai jauh lebih baik pula dibanding versi tahun lalu.
Harga Laptop HP Stream 11 |
HP Stream 11 2016 |
|
|
|
Opini Terhadap Laptop HP Stream 11 2016
HP melakukan cukup banyak penyempurnaan pada laptop murah HP Stream 11 2016, memang ia masih belum sanggup menggantikan atau mendekati laptop dengan harga Rp 5 juta-an atau lebih namun dibandingkan Chromebook dengan spesifikasi setara HP Stream 11 menawarkan performa yang lebih baik.
Jika anggaran Anda terbatas atau sekedar membutuhkan laptop untuk aplikasi
office serta menjelajah internet dengan berbagai keterbatasannya HP Stream 11 2016 masih menjadi salah satu pilihan yang layak. Dalam kasus ini mungkin performa
multitasking bakal menjadi
kekurangan HP Stream 11 2016 yang bakal sering ditemui.