Blackberry Z20 yang dirilis belum lama ini oleh pabrikan asal Kanada yang masih belum melepaskan diri dari masa-masa sulitnya itu hendak menyasar segmen low-end lewat banderol harga yang murah. Kehadiran ponsel Blackberry terbaru tersebut cukup mengejutkan mengingat sudah berbulan-bulan tak ada kabar baru dari perusahaan yang pernah menguasai segmen korporat beberapa tahun lalu.
Blackberry Z20 memang dibanderol dengan harga yang relatif terjangkau. Hanya saja untuk saat ini segmen low-end sudah didominasi oleh ponsel Android asal Cina dan India. Bahkan Microsoft pun lewat seri Lumia turut membanjiri segmen paling gemuk di emerging markets tersebut. Seberapa besar sebenarnya peluang Blackberry Z20?
Spesifikasi Blackberry Z20
Ketika berbicara harga memang smartphone Blackberry tersebut cukup menyita perhatian. Namun begitu menengok spesifikasinya mungkin hanya pemilik handset Blackberry keluaran lawas saja yang bakal tertarik membelinya untuk menggantikan handset mereka yang sudah berumur.
Di sektor layar Blackberry Z20 menawarkan layar sentuh 5 inch dengan resolusi 720 x 1280 pixels serta kerapatan warna 294 ppi. Meski pihak produsen sendiri belum menjelaskan jenis layar yang diusungnya namun jika melihat ukuran serta resolusi maka hampir pasti layar tersebut adalah IPS LCD. Jika memang benar maka setidaknya ada satu sisi positif dari ponsel yang diperkirakan harganya tak lebih dari Rp 2 juta ini.
Bagian yang kurang meyakinkan tampak di sektor performa dimana Blackberry Z20 masiih mengandalkan prosesor dual-core Snapdragon S4 dengan laju maksimal 1.5 GHz, padahal saat ini sebagian besar HP Low-end rilisan kompetitor termasuk Microsoft Lumia 535 yang dibanderol di kisaran harga sama sudah menggunakan prosesor quad-core dari produsen chipset yang sama. Chipset MSM8960 masih menggunakan GPU Adreno 225, setidaknya di sisi lain Z20 sudah dilengkapi RAM dengan kapasitas 2 GB. Secara teoritis dari sisi performa HP terbaru keluaran Blackberry ini kurang meyakinkan, sebab konfigurasi spesifikasi tersebut sudah umum digunakan oleh para kompetitor sekitar dua atau tiga tahun silam dan sudah banyak ditinggalkan bahkan oleh HP Android keluaran Cina, India dan pabrikan lokal lainnya sekalipun.
Perusahaan asal Kanada itu bagaimanapun harus diapresiasi karena cukup jeli memahami sudut pandang konsumen. Hal itu terlihat dari perhatiannya pada dua fitur utama yang dipersepsi penting oleh konsumen yaitu layar dan kamera. Jika fitur layar sebagaimana sudah disebut tampak menjanjikan dari sisi ukuran maupun resolusi, sementara untuk kamera Blackberry Z20 dilengkapi kamera utama 8 MP dan kamera sekunder 2 MP. Meski demikian selama ini Blackberry juga terkenal dengan kualitas kamera yang meragukan, karena itu perlu pengujian lebih lanjut untuk melihat bagaimana kualitas kamera pada Z20 ini.
Menurut rencana nantinya Blackberry Z20 akan menjalankan sistem operasi terbaru yaitu BB 10.3. Meski demikian ketersediaan aplikasi Blackberry yang minim hingga saat ini mungkin bakal menjadi kendala ketika produsen tersebut menyasar segmen non korporat, pasalnya bagaimana pun konsumen non korporat hampir selalu menilai kualitas sistem operasi dari ketersediaan aplikasinya. Hingga saat ini Blackberry bukan hanya tak mampu mengejar ketertinggalannya dalam hal ini dari Android maupun iOS namun bahkan juga Windows Phone.
Untuk media penyimpanan Blackberry Z20 menyediakan memori internal dengan kapasitas 16 GB yang didukung pula oleh memori eksternal hingga kapasitas 32 GB. Sedangkan baterai yang diusungnya memiliki kapasitas 2800 mAh.
Kesimpulan dan Harga Blackberry Z20
Harga Blackberry Z20 ini dipatok di angka $150 yang jika dikonversi ke Rp dengan patokan nilai tukar keduanya pada saat ini maka setara dengan Rp 1,8 juta. Pada satu sisi Blackberry sebenarnya masih memiliki keunggulannya sendiri di segmen korporat. Namun ketika menyasar segmen massal lebih-lebih di kelas low-end maka tak dapat dipungkiri bahwa konsumen pada akhirnya akan membandingkan dengan smartphone berbasis sistem operasi lain. Sayangnya Blackberry Z20 tidak cukup memiliki keunggulan untuk berhadapan dengan kompetitor dari platform lain tersebut.