on

ZTE Blade S6: Tiruan iPhone 6 dengan Banderol Murah

ZTE Blade S6 cukup mengundang kontroversi kala pertama kali diperkenalkan bebera bulan lalu. Pasalnya ponsel terbaru buatan produsen asal Cina ini memiliki kemiripan yang kental dengan ponsel terbaru buatan produsen asal Cupertino: iPhone 6. Di luar kemiripan dari sisi desain tersebut seberapa dekat persamaan antara ZTE Blade S6 dengan iPhone 6?

ZTE Blade S6 yang hadir dengan casing warna abu-abu, tepi yang membulat berikut bagian samping yang mengkurva seketika membuat siapapun sadar bahwa ponsel asal Cina ini merupakan salah satu klon dari iPhone 6. Bahkan tulisan “Designed by ZTE in California, Assembled in China” yang terletak pada bagian belakang casing pun mirip sekali dengan tulisan yang terdapat pada cover belakang iPhone 6. Meski demikian kala digenggam sensasi dan soliditas keduanya nyata sekali berbeda.

Spesifikasi dan Harga ZTE Blade S6

Kloningan iPhone 6


Spesifikasi ZTE Blade S6 Ponsel Android Tiruan iPhone 6

Display5-inch IPS LCD, HD (1280 x 720 pixels), 294 ppi
Processor1.7 GHz Qualcomm Snapdragon 615 Octa-Core (MSM8939)
RAM2GB
CameraRear: 13MP, f 2.0, Sony sensor

Front: 5MP, 80 degree wide angle
Battery2,400 mAh
Storage16GB, expandable
ConnectivityGPS, microUSB 2.0, WiFi a/b/g/n, 5GHz, NFC, Bluetooth 4.0
SoftwareAndroid 5.0 Lollipop
Dimensions144 x 70.7 x 7.7 mm

Tidak seperti iPhone 6 yang mengadopsi material logam pada casing, ZTE menggunakan material plastik sepenuhnya untuk membangun casing ZTE Blade S6. Memang finishing-nya tergolong baik, demikian pula material yang digunakan, namun tetap saja tak mampu menyamai sensasi yang diberikan oleh ponsel dengan casing logam/metal.

Ditilik dari bagian samping nyata sekali bahwa desainer ZTE bekerja keras unuk merancang ponsel Android yang tipis sehingga ketebalannya mampu ditekan hingga 7.7 mm saja. Bukan yang tertipis di kelasnya memang, namun tetap tergolong tipis.

Pada bagian bawah layar terdapat tombol capacitive yang juga sudah diaplikasikan pada beberapa ponsel seri lain keluaran ZTE. Tombol “Home” yang terletak pada bagian tengah didesain dengan warna biru yang menarik yang menyala saat ditekan juga sekaligus berfungsi sebagai notifikasi. Tombol ini juga akan berpendar mana kala proses pengisian ulang daya baterai (charging) sedang berlangsung.

Klon iPhone 6

Layarnya IPS-nya sendiri berukuran 5 inch dengan resolusi HD dan tingkat kepadatan warna 294 ppi. Beberapa orang mungkin akan menilai nilai kepadatan layar tersebut terlalu rendah, namun sebenarnya bagi sebagian besar orang kualitas layar ZTE Blade S6 bakal tetap terasa layak diapresiasi. Gambarnya tampak hidup dengan warna yang tidak oversaturated. Tingkat kecerahan layar serta viewing angles-nya juga sangat baik. Meski belum bisa disetarakan dengan layar Super AMOLED namun warna hitam yang ditampilkan termasuk pekat dibanding umumnya layar IPS untuk ponsel di kisaran harga ini.


ZTE Blade S6 adalah salah satu ponsel Android pertama yang sudah menjalankan sistem Android Lollipop sebagai bawaannya. Untuk mengoptimalkan operasional Android Lollipop itu sendiri produsennya sudah menggunakan prosesor berarsitektur 64 bit dari chipset Qualcomm Snapdragon 615. Performa kecepatan yang ditampilkan lagi-lagi mengundang decak kagum sebab transisi antar aplikasi berlajalan dengan sangat halus, demikian pula proses loading terasa ringan.

Jika dibandingkan ponsel Android sekelas yang sama-sama sudah menjalankan Android Lollipop namun masih mengandalkan prosesor 32 bit maka akan terasa nyata perbedaan performa antara keduanya. Bahkan secara subjektif performanya terasa lebih baik dibanding LG G3 yang dibanderol lebih mahal.

Sayangnya ZTE Blade S6 tetap memiliki kelemahannya sendiri, salah satunya adalah jeda yang cukup kentara antara saat menekan tombol wake dengan saat layarnya mulai menyala. Meski tampak sepele namun cukup menganggu ketika dalam situasi mendesak atau tergesa.

Namun sisi positifnya para maniak game bakal terpuaskan dengan kemampuan ponsel Android keluaran ZTE ini dalam menjalankan game-game favoritnya dengan lancar dan halus.

Untuk menempatkannya setara dengan ponsel model flagship dari pabrikan lain, ZTE pun menambahkan fitur gesture control yang memungkinkan pengguna memberi perintah dengan gerakan. Kinerjanya sendiri tergolong baik dan dalam banyak hal setara dengan fitur serupa yang sudah diusung oleh ponsel high-end merek lain. Namun ZTE melangkah sedikit lebih maju dengan menambahkan Air Gesture dimana salah satu fungsinya adalah mengaktivasi music player dengan cara menekan tombol volume dan menggerakkan jari di udara membentuk huruf “V”.

Sebagaimana umumnya ponsel masa kini, produsen pun tampak peduli dengan fitur kamera pada ZTE Blade S6. Kamera utama 13 MP yang terletak pada bagian belakang menggunakan sensor Sony IMX214 yang digunakan pula oleh OnePlus One dan Huawei Ascend P7. Reproduksi warna yang dihasilkan sangat akurat, kemampuannya kala mengambil foto di dalam ruangan pun juga termasuk baik. Hanya saja LED flash-nya seringkali justru merusak kualitas foto ketimbang memperbaiki. Pada kondisi pencahayaan optimal di luar ruangan tak ada kelemahan yang ditemukan pada kamera ponsel ZTE ini. Sementara mode atau fitur pendukung di bagian perangkat lunak mirip dengan yang ditemukan pada ZTE Nubia.



Para penggemar foto selfie juga pastinya akan mengapresiasi kamera sekunder 5 MP pada bagian depan yang secara mengejutkan mampu menghasilkan foto dengan kualitas lebih baik dibanding Nexus 5 dan bahkan sejajar dengan kamera sekunder pada LG G3.

Di atas performa baterai ZTE Blade S6 tampak biasa saja dengan kapasitas 2400 mAh, namun ternyata pada prakteknya baterai ini mampu bertahan selama dua hari untuk penggunaan normal selama pengguna menonaktifkan Wi-Fi dan Bluetooth kala sedang tidak digunakan. Layar 720 pixels dan Snapdragon 615 tampaknya cukup efisien menggunakan sumber daya baterai yang dimiliki.

Cek Harga ZTE Blade S6
ZTE Blade S6
Harga ZTE Blade S6
Laptop Asus X200MA


Kesimpulan Ulasan ZTE Blade S6

Memosisikan diri sebagai kloningan iPhone 6 tampaknya membuat beberapa calon konsumen meremehkan ZTE Blade S6. Meski dalam beberapa hal tetap tak mampu disetarakan dengan iPhone 6 namun sebagai ponsel Android kelas menengah Blade S6 layak mendapatkan apresiasi tersendiri. Selain bug pada perangkat lunak yang menyebabka waktu jeda antara menekan tombol aktif dengan aktifnya layar, ketiadaan dukungan jaringan 4G (bagi yang peduli), serta penggunaan material plastik tampaknya tak ada kelemahan lain yang dimiliki oleh ZTE Blade S6.