Microsoft Surface Book menjadi laptop pertama yang pernah dibuat oleh Microsoft sepanjang sejarah berdirinya perusahaan tersebut. Diperkenalkan bersama Surface 4 dan duo Lumia terbaru, Surface Book cukup mendapat sorotan dan antusiasme tinggi hingga hari ini. Mengusung konsep laptop lipat atau hybrid laptop tampaknya sang produsen ingin memanfaatkan momentum kesuksesan Surface Pro dan Surface selama dua tahun belakangan ini.
Hingga saat ini Microsoft Surface dan Surface Pro tercatat sebagai hybrid laptop tersukses yang pernah diciptakan bahkan sudah menjadi benchmark di kategori produk tersebut. Apa sebenarnya latar belakang Microsoft melahirkan Microsoft Surface Book dan bukannya bertahan dengan dua produk yang sudah terbukti sukses? Jawabannya mungkin bisa ditemukan setelah Anda mengenal Microsoft Surface Book sendiri.
Home » Laptop » Microsoft Surface Book Lawan Tangguh MacBook Pro
on
Microsoft Surface Book Lawan Tangguh MacBook Pro
Tidak seperti umumnya produsen laptop yang menjadikan MacBook atau lini produk Apple lainnya sebagai benchmark, Microsoft kentara sekali ingin menciptakan keunikannnya sendiri. Laptop terbaru sekaligus pertama yang dibuat Microsoft ini terbuat dari magnesium dengan berkelir silver.
Desain hinge-nya terbilang tidak umum, bahkan belum pernah ditemukan produsen lain yang menggunakan desain atau mekanisme kerja seperti ini. Meski sekilas tampak meragukan atau rapuh namun kala digunakan ternyata desain tersebut membantu distribusi bobot yang imbang. Pada sisi lain memang ada sedikit kelemahan karena kala ditutup tidak terasa serapat laptop pada umumnya, dan kondisi ini cukup mengganggu terutama kala menyimpan laptop ke dalam tas.
Bobotnya sendiri tergolong ringan, sedikit lebih ringan dibanding MacBook Pro Retina 13 inch meski sedikit lebih berat dibanding MacBook Air dan Dell XPS 13. Kala difungsikan sebagai tablet bobotnya pun kurang lebih sama seperti iPad Pro buatan Apple.
Pada bagian kiri terdapat 2 port USB 3.0 serta SD card reader. Sedangkan Mini DisplayPort serta Surface Connect Port diposisikan pada bagian kanan.
Jika Anda sudah terbiasa menggunakan Microsoft Surface atau Surface Pro maka melepas layar Microsoft Surface Book untuk memfungsikannya sebagai tablet untuk pertama kali mungkin bakal terasa kurang praktis. Alih-alih hanya melepas magnet yang menjadi perekat, pada laptop Microsoft ini pengguna perlu menekan tombol yang terletak pada keyboard. Setelah jeda sekitar satu atau dua detik kemudian akan muncul notifikasi di layar: “Ready to Detach” yang artinya pada saat itulah Anda baru boleh memisahkan kedua bagian tersebut. Alasan mekanisme pelepasa menjadi lebih rumit karena pada Microsoft Surface Book GPU Nvidia-nya diletakkan di keyboard sehingga aplikasi yang menggunakan GPU tersebut harus dinonaktifkan terlebih dahulu.
Layar 13 inch milik Microsoft Surface Book menampilkan resolusi maksimal 3000 x 2000 pixels dengan warna akurat dan gambar sangat tajam. Tidak berlebihan jika dikata Microsoft Surface Book memiliki layar terbaik di kelasnya. Tingkat kecerahan layarnya pun mengalahkan Dell XPS 13 dan hanya selisih tipis dari MacBook Pro 13 inch.
Kekurangan Microsoft Surface Book jika dibanding MacBook Pro terletak pada kualitas keyboard-nya. Meski secara umum terasa nyaman digunakan dalam jangka waktu panjang namun kekerasan tombol-tombolnya tidak se-ideal tombol pada keyboard milik MacBook Pro.
Sedangkan kelebihan Microsoft Surface Book dibanding MacBook Pro yang paling kentara adalah keberadaan stylus pen yang mulus dan responsif bukan saja untuk menulis namun juga menggambar sketsa.
Sama halnya dengan Surface Pro 4, Microsoft Surface Book pun tersedia dalam beberapa opsi spesifikasi yaitu dengan Intel Core i5, RAM 8 GB, SSD 128 GB dan Intel Core i7, GPU Nvidia, RAM 16 GB, SSD 512 GB.
Meski secara umum performanya terbilang baik untuk keperluan menunjang produktivitas harian namun bukan berarti Microsoft Surface Book tanpa kelemahan. Saat melakukan login misalnya beberapa kali sempat muncul jeda sekitar 20 detik sebelum masuk ke sistem. Pernah pula setelah berhasil login kursor-nya menghilang. Masalah ini mudah diatasi setelah melepas dan menyatukan kembali keyboard dengan layar namun untuk laptop yang harganya sekitar Rp 15 juta-an tentu kebanyakan konsumen akan merasa sulit memaklumi.
Untuk stamina baterai laptop Microsoft Surface Book, sang produsen mengklaim 12 jam namun dalam pengujian justru ditemukan stamina yang lebih panjang lagi. Kala dilakukan uji dengan video loop baterai Surface Book mampu bertahan selama 12 jam dan 29 menit. Artinya Microsoft Surface Book adalah laptop dengan baterai paling tahan lama untuk saat ini.
Meski harga Microsoft Surface Book tidaklah murah dan masih ada beberapa bug yang perlu diperhatikan namun laptop pertama buatan Microsoft ini sudah menunjukkan potensi yang luar biasa. Bahkan dengan kondisinya saat ini pun sudah layak diposisikan sebagai pengganti MacBook Pro.
RELATED POSTS