Sorotan untuk smartphone Android Marshmallow pertama memang banyak ditujukan pada Huawei Nexus 6P, namun yang diprediksi bakal menjadi “handphone sejuta umat” diantara ketiga lini Nexus terbaru sebenarnya justru LG Nexus 5X dengan berkaca pada sejarahnya. Pendahulunya, Nexus 5 yang dirilis pada tahun 2013 sendiri sampai saat ini tercatat sebagai handset Nexus yang mencatat angka penjualan paling tinggi.
Berbeda dengan Nexus 6P dimana Google memercayakan produksinya pada pabrikan asal Cina: Huawei, untuk Nexus 5X perusahaan asal Korea: LG-lah yang mendapatkan mandat untuk proyek tersebut. Kerjasama antara Google dan LG yang berjalan relatif sukses berikut track record LG yang berperan terhadap sukses Nexus 5 di masa lalu tampaknya lebih dari cukup alasan bagi Google meneruskan kerjasama tersebut. Cukupkah potensi LG Nexus 5X untuk mengulang sukses pendahulunya?
Bedah Desain dan Spesifikasi Smartphone Android Marshmallow LG Nexus 5X
- Screen: 5.2in 1080p LCD (423ppi)
- Processor: hexa-core Qualcomm Snapdragon 808
- RAM: 2GB of RAM
- Storage: 16 or 32GB
- Operating system: Android 6.0 Marshmallow
- Camera: 12.3MP rear camera, 5MP front-facing camera
- Connectivity: LTE, Wi-Fi, NFC, Bluetooth 4.2, USB-C and GPS
- Dimensions: 147.0 x 72.6 x 7.9 mm
- Weight: 136g
Banderol harga LG Nexus 5X sebenarnya tidak serta merta bisa disebut terjangkau, sebab penilaian tersebut sangatlah relatif. Hanya saja menilik build quality, fitur serta performa yang diusungnya maka harga ponsel yang menjalankan Android Marshmallow pertama kali ini memberikan good value for money.
Meski dimaksudkan sebagai handphone dengan dimensi kompak namun ukuran layar LG Nexus 5X sudah meningkat dibanding pendahulunya. Kali ini layar berukuran 5.2 inch berikut dimensi yang lebih panjang menunjukkan bahwa Google dan LG sepakat dalam menilai konsumen belakangan ini cenderung memiliki preferensi terhadap smartphone dengan layar ≥5 inch.
Tebalnya tercatat 7.9 mm dengan berbalut
soft plastic yang nyaman digenggam, bobot yang hanya 136 gram menjadikannya sebagai smartphone
high-end teringan yang ada di pasaran hingga hari ini. Rekor ini sebelumnya dimiliki oleh
Samsung Galaxy S6 dengan bobot 2 gram lebih berat.
Dengan material plastik tentu saja kala digenggam LG Nexus 5X tak terasa se-solid maupun se-premium umumnya smartphone kelas high-end namun material plastik yang digunakannya juga terasa berbeda jika dibanding material plastik umumnya smartphone kelas mid-end lebih-lebih low-end. Kritik untuk Nexus 5X dari sisi build quality hanya terletak pada tombol-tombol di tepi yang terasa murahan.
Di atas kertas, layar 5.2 inch milik LG Nexus 5X yang memiliki tingkat resolusi FHD serta kepadatan warna 423 ppi memang masih kalah tajam dibanding layar Galaxy S6 dengan kepadatan warna mencapai 577 ppi. Namun perbedaan keduanya tidak terlalu signifikan kala dibandingkan secara langsung.
Sama halnya seperti kala membesut
LG G4, bukannya menggunakan
chipset Snapdragon 810 pabrikan asal Korea yang dipercaya membesut Nexus 5X pilih menggunakan Snapdragon 808 sebagai jantung performa kecepatan smartphone Android Marshmallow pertama ini.
Kecepatan serta fluiditas-nya jelas masih di bawah Samsung Galaxy S6 atau
Sony Xperia Z5, namun secara menyeluruh tingkat kecepatan serta fluiditasnya masih dalam kategori sangat baik. Kekurangan ini pun baru terasa kala menjalankan game kompleks, wajar saja sebab selain hanya menggunakan prosesor hexa-core juga kapasitas RAM-nya hanya 2 GB. Sisi positifnya LG Nexus 5X tak menjadi hangag meski digunakan menjalankan game selama sekitar 30 menit.
Port USB tipe C tampaknya segera akan menjadi standar menggantikan microUSB yang sudah bertahun-tahun ditemukan pada tablet, smartphone bahkan netbook. LG Nexus 5X pun menjadi salah satu smartphone yang mulai mengadopsinya. Sayangnya LG hanya memberikan kabel USB C-to-USB C saja dalam kemasannya sehingga untuk melakukan isi ulang baterai lewat laptop misalnya Anda harus membeli kabel USB A-to-USB C sendiri yang saat ini harganya sekitar Rp 150 ribu-an.
LG Nexus 5X memang bukan lagi menjadi satu-satunya ponsel yang sudah menjalankan Android Marshmallow kala ulasan ini dibuat. Namun karena dirancang khusus untuk menjalankan sistem operasi Android versi terkini tersebut maka sistem operasi itu sendiri terasa berjalan dengan demikian smooth pada LG Nexus 5X dibanding smartphone lain sekelasnya.
Sama halnya dengan Huawei Nexus 6P, sensor pemindai sidik jari sudah diadopsi pula oleh Nexus 5X. Penempatan sensor di cover belakang, tepatnya di bawah lensa kamera mungkin terasa ganjil mengingat selama ini keberadaan sensor tersebut umumnya ditemukan pada tombol “Home” atau di bagian samping. Namun kala digunakan ternyata peletakkan tersebut memang sudah tampak dipertimbangkan secara seksama. Posisinya ergonomis sekaligus alamiah. Kelemahannya kala diletakkan di atas meja maka pemilik harus mengangkatnya terlebih dahulu sebelum bisa melakukan unlock.
LG Nexus 5X juga dilengkapi dengan kamera berkualitas outstanding. Selain cepat juga kualitas foto yang dihasilkan demikian tajam dengan detil tinggi. Reproduksi warna putih tampak solid, demikian pula reproduksi warna secara keseluruhan sangat akurat.
Kualitas foto yang dihasilkan di malam hari atau dalam ruangan memang terkompromi namun masih bisa dinikmati.
Kelemahan utama dari kamera LG Nexus 5X justru terletak pada mode HDR yang tergolong lambat. Kamera ini sanggup pula merekam klip video dalam resolusi 4K pada 30 fps sebagaimana iPhone 6s, LG G4 maupun Samsung Galaxy S6. Selain itu mendukung pula mode slow motion pada 120 fps.
Bagi Anda yang menggemari berfoto selfie maupun wefie secara umum kualitas yang dihasilkan oleh kamera sekunder LG Nexus 5X juga relatif baik meski kami sendiri tidak pernah menjadi penggemar kamera depan dan tidak banyak memberikan perhatian kepada fitur tersebut.
Opini untuk Smartphone Android Marshmalliow LG Nexus 5X
Sebagai smartphone Android Marshmallow pertama, LG Nexus 5X sebenarnya memiliki potensi untuk menjadi sempurna. Sayang sekali stamina baterai yang tidak sanggup bertahan sehari dalam pemakaian normal serta ketiadaan slot microSD menggagalkannya untuk menjadi smartphone terbaik tahun ini.
Dibanderol dengan kisaran harga mulai Rp 7 juta-an rasanya LG Nexus 5X lebih layak disebut sebagai
flagship killer ketimbang
OnePlus 2 selama Anda tidak berkeberatan dengan kapasitas penyimpanan yang terbatas.