on

Mengapa Saya Memilih Samsung Galaxy J5 ketimbang Xiaomi Mi4i?

Belum lama ini seorang kawan meminta rekomendasi handphone Android kisaran harga kurang Rp 3 juta-an untuk menggantikan Nokia Lumia 710 yang sudah beberapa tahun menjadi handphone pegangannya sehari-hari. FYI, selain blogger saya juga adalah personal shopper dan itu alasan kawan tersebut meminta rekomendasi sebelum membeli handphone baru.

Pilihan handphone kelas lower-end kurang dari Rp 3 juta belakangan ini makin beragam. Setidaknya untuk saat ini ada dua pemain unggulan yaitu Xiaomi Mi4i dan Asus Zenfone 2 ZE551ML dimana keduanya dibanderol tak lebih dari Rp 3 juta dan secara teoritis memiliki spesifikasi melebihi ekspektasi. Di bawahnya masih ada banyak nama lain seperti Meizu M2 Note, ZTE Blade S6, Lenovo A7000 dan sebagainya. Karenanya memilih satu diantara sekian banyak opsi memang lumayan tricky.

Kenapa Memilih Samsung Galaxy J5 ketimbang Xiaomi Mi4i?


Ini Latar Belakang Mempertimbangkan Samsung Galaxy J5 atas Xiaomi Mi4i

Setelah melakukan riset lewat internet, menyambangi beberapa kios penjual handphone bahkan meminjam unit milik kenalan-kenalan akhirnya dari sekian banyak kandidat muncul nama Samsung Galaxy J5, Xiaomi Mi4i dan Asus Zenfone 2 (ZE551ML) sebagai tiga finalis.

Bukannya sederhana, justru proses seleksi terasa makin rumit setelah hanya tersisa tiga kandidat. Dengan sangat terpaksa Zenfone 2 tersingkir pada putaran selanjutnya. Alasannya cukup sederhana, meski sudah menawarkan tingkat resolusi layar setara FHD, layanan purna jualnya di Indonesia sudah mengalami peningkatan pesat namun tersisa dua isu yang membuat saya harus menyingkirkan dari daftar. Pertama, batterai Zenfone 2 mengadopsi tipe non-removable yang artinya tidak bisa diganti sendiri kala masa pakainya berakhir. Alasan kedua adalah QC Asus (Zenfone) yang hingga saat ini masih belum memuaskan, beberapa konsumen cukup beruntung mendapati handset-nya bekerja sempurna namun tak sedikit pula yang mengeluhkan cacat produk.

Sebagai tambahan informasi, teman saya ini bukan seorang gadget geek. Yang ia perlukan adalah handphone dengan tingkat reliabilitas tinggi, bisa langsung digunakan tanpa banyak melakukan optimasi dan kustomisasi terlebih dahulu. Selain itu dilihat dari sejarahnya ia juga cenderung mempertahankan handphone bertahun-tahun dan baru mengganti jika memang dirasa sangat perlu. Nokia Lumia 710 miliknya saja sampai sekarang masih dalam kondisi baik, menurutnya semenjak beli sama sekali tidak pernah di service. Satu-satunya alasan ia ingin mengganti karena memori internalnya sudah penuh dan tak ada lagi data yang bisa dikurangi. Karena itu sejak awal dia mewanti-wanti agar saya merekomendasikan handphone dengan tingkat reliabilitas yang lebih kurang sama. Artinya, minimal dalam 3 tahun penggunaan tidak bermasalah, tidak perlu di-service.

Kembali ke duel babak final antara Xiaomi Mi4i vs. Samsung Galaxy J5. Di atas kertas lagi-lagi Mi4i lebih menjanjikan. Tengok saja chipset Snapdragon 615 yang lebih efisien dan modern dibanding Snadpragon 410 pada Galaxy J5, kapasitas RAM-nya juga suprlus 500 MB dibanding kapasitas RAM handphone buatan Samsung. Layar Xiaomi Mi4i menghasilkan tingkat kerapatan warna hampir dua kali lipat dari Galaxy J5.

Kala membandingkan langsung, Xiaomi Mi4i terkesan lebih elegan. Keduanya memang sama-sama menggunakan material plastik namun cover dengan permukaan matte pada Mi4i memberi terasa lebih nyaman digenggam ketimbang cover belakang Galaxy J5. Entah memang demikian atau semata-mata karena saya bosan dengan desain Samsung yang begitu-begtu saja. Tentu ini sekedar soal selera. Selain itu keunggulan Galaxy J5 secara teoritis sejauh ini hanya berpusat pada layar Super AMOLED, padahal meski Mi4i menggunaan layar IPS tampilan gambar serta ketajamannya cukup memukau. Secara subjektif layar Mi4i terkesan memiliki saturasi yang lebih agresif namun Galaxy J5 pada sisi lain tampak lebih jernih.

Teman saya sendiri tidak menyebut-nyebut soal kamera, sebab ia sendiri memang penggemar fotografi yang sekaligus memiliki pekerjaan sampingan sebagai fotografer di event seperti pernikahan dan sebagainya. Jelas bagi dia kamera smartphone tak lebih dari fitur gimmick. Kesehariannya saja ia sering menenteng Sony RX100 di dalam tas sebagau antisipasi jika tiba-tiba ada momen atau objek yang ingin diabadikan. Bagaimanapun saya tetap mencoba mengengok kualitas kamera kedua smartphone dalam daftar final ini.

Performa kamera Mi4i sedikit terasa lebih baik dibanding Galaxy J5, demikian pula kualitas foto yang dihasilkan. Namun perbedaannya memang tidak terlalu signifikan, jika kamera dianggap fitur penting tentu saya akan memberi poin lebih untuk Mi4i.

Pilihan Jatuh Pada Samsung Galaxy J5 dan Bukan Xiaomi Mi4i. Kenapa?

Setelah menimbang-nimbang, melakukan riset dan menjajal langsung tentu dengan berpatok pada syarat-syarat yang sudah disampaikan oleh teman saya tadi maka dengan bulat hati saya memberi rekomendasi pada Samsung Galaxy J5.

Harga Samsung Galaxy J5 mungkin memang tak terasa wajar mengingat dengan spesifikasi yang sama seorang pembeli bisa mendapatkan Mi4i, Redmi Note 2, Zenfone 2 dan beberapa alternatif lain yang spesifikasinya lebih tinggi, setidaknya secara teoritis. Bagi mereka yang gemar mengutak-atik ponsel-nya mungkin nama-nama tersebut lebih terdengar potensial.

Keunggulan Samsung Galaxy J5 dibanding Xiaomi Mi4i

Namun kembali lagi, teman saya ini adalah tipe pengguna yang enggan mengotak-atik, tidak pernah bermain game. Reliabilitas bagi dia adalah hal nomor satu, dan meski tidak menyebutkan namun berdasar histori saya melihat bahwa ia cenderung menginginkan handphone yang bisa bertahan selama beberapa tahun kedepan, tiga tahun setidaknya jika melihat relasi antara yang bersangkutan dengan Lumia 710 kesayangannya.


Cek Harga Samsung Galaxy J5
Samsung Galaxy J5
Harga Samsung Galaxy J5
Samsung Galaxy J5


Samsung Galaxy J5 memang bukan pilihan sempurna, lebih-lebih saya sendiri bukan penggemar Samsung Mobile. Namun dibandingkan para kompetitornya ia menjadi satu-satunya yang mampu mengakomodir harapan teman saya ini. Layanan purna jual Samsung di Indonesia sampai saat ini hanya bisa disamai oleh LG dan Xiaomi jelas bukan tandingan setidaknya sampai saat ini. Fakta bahwa Galaxy J5 mendukung memori eksternal juga nilai positif bagi mereka yang berencana menggunakan handphone dalam waktu cukup lama atau bahkan seumur hidup handphone itu sendiri. Ditambah lagi teman saya ini paling enggan menyerahkan handphone ke tukang service, kebetulan Galaxy J5 adalah satu-satunya kandidat (selain Zenfone 2) yang menggunakan baterai removable. Artinya jika harus diganti maka pemilik hanya perlu memberi baterai baru dan mengganti sendiri tanpa perlu menyerahkan handset ke counter.

Pada akhirnya harus diakui bahwa meski banderol harga Samsung Galaxy seringkali tidak masuk akal namun pabrikan asal Korea ini mampu memberi rasa aman lebih baik ketimbang para kompetitor. Mungkin itu sebabnya walau dengan serbuan demikian banyak kompetitor Samsung masih mendapat tempat tersendiri di hati penggemarnya.

Sempurna memang tidak, namun ideal bagi mayoritas pengguna. Sayang sekali saat ini Motorola Moto G 2015 belum resmi masuk Indonesia, jika sudah saya rasa ia bakal menjadi alternatif menarik untuk dibandingkan dengan Samsung Galaxy J5.